eFishery, Startup Decacorn Asli Indonesia Raih Untung Triliunan

Bisnis443 Dilihat

Namanya juga bisnis, ada yang sedang efisiensi namun ada juga yang sedang menabung pundi. Ini dia eFishery, startup decacorn asli Indonesia raih untung triliunan.

Melansir dari katadata.co.id (13/06/2022), eFishery merupakan perusahaan startup dengan jumlah pendapatan mencapai 1,4 triliun pada 2021 lalu.

Tingginya pendapatan eFishery karena model bisnis mereka yang tidak perlu melakukan bakar duit sebagaimana startup lain untuk menarik pelanggan.

Pasalnya bisnis pengembangan budi daya ikan merupakan bisnis yang sudah ada selama puluhan bahkan ratusan tahun di Indonesia.

eFishery kemudian hadir untuk memberikan sentuhan inovasi teknologi dalam bidang pembudidayaan hingga pemasaran.

Sehingga bisnis yang tadinya sudah terbukti menguntungkan kemudian ditingkatkan lagi keuntungannya.

Cerita CEO eFishery

Tentu mendapatkan keuntungan 1,4 triliun tidaklah mudah, ada jalan berliku yang harus ditempuh Gibran Hizaifah, Co-founder dan CEO eFishery.

Dalam cerita Gibran, awalnya tidak banyak investor yang tertarik dengan model bisnis dari eFishery.

Karena saat itu tren startup adalah tentang optimalisasi pelayanan pelanggan menggunakan media gawai.

Namun karena Gibran merasa yakin atas bidang usaha yang dia pilih, dan kebetulan saat itu belum banyak orang yang merasa penting mengaplikasikan teknologi pada dunia perikanan.

Maka Gibran kemudian fokus pada membangun kultur dan model bisnis yang kuat untuk membuktikan bahwa startup bidang perikanan bisa bersaing dengan bidang pelayanan.

Pada 7 tahun pertama, saking tidak banyak investor yang melirik Efishery hanya mendapat pendanaan kurang dari USD 5 juta.

Gibran juga memberikan tanggapan atas gelombang PHK yang sedang dialami oleh para startup, menurut Gibran ini merupakan tahapan koreksi sebagaimana proses seleksi alam.

Baca juga: Ini 5 Start-up Yang PHK Banyak Karyawan Pada 2022

Proses ini akan menguji kelayakan perusahaan yang memang mempunyai produk yang kuat, bernilai bagi konsumen, serta mempunyai talenta dan sistem yang teruji.

Tiga hal ini yang nantinya akan diapresiasi investor dan dirayakan oleh media. Sehingga ekosistem industri teknologi di Indonesia akan berjalan pada sektor riil yang tidak berdasarkan bakar uang semata.

Buktinya adalah dengan pendanaan yang kini didapat oleh eFishery dari beragam investor kelas dunia seperti Sequoia, Temasek, dan Softbank.

Model Bisnis eFishery

Startup ini berawal dari alat ciptaan Gibran saat masih kuliah di Institut Teknologi Bandung.

Dia menciptakan alat pemberi makan dilengkapi dengan sensor untuk memberi makan ikan sesuai dengan pergerakannya.

eFishery, startup decacorn asli Indonesia raih untung triliunan.

Kemudian alat ini disempurnakan dan dibuat pula platform aplikasinya untuk memudahkan kontrol.

Dalam perkembangannya, Platform eFishery kemudian mengalami sejumlah penambahan fitur untuk mempermudah aktivitas budidaya ikan mulai dari awal hingga akhir proses budi daya.

Kemudian juga ada fitur yang menyediakan berbagai kebutuhan para pembudidaya, mulai dari akses terhadap pembelian pakan, penjualan ikan, hingga pengajuan permodalan.

Kini, eFishery telah bekerjasama dengan lebih dari 20ribu pembudidaya ikan asal Cirebon untuk mengaplikasikan ekosistem akuakultur yang telah dibangun eFishery selama delapan tahun terakhir.

Teknologi akuakultur yang menjadi model bisnis utama eFishery terbukti mampu mendongkrak hasil budidaya dan keuntungan pembudidaya.

Menurut Chrisna Aditya, Co-Founder dan Chief of Staff eFishery, mereka ingin mengembangkan akuakultur sebagai solusi bagi para pembudidaya ikan di seluruh Indonesia.

Mengingat selama beberapa tahun terakhir hasil tangkapan laut semakin mengalami penurunan akibat cuaca dan iklim yang tidak menentu, Chrisna berharap akuakultur bisa menjadi solusi pemenuhan kebutuhan protein.

Juga sebagai solusi bagi para nelayan yang memang sudah terbiasa untuk bekerja dengan ikan dan air, agar sedikit beralih dari ekosistem air laut ke ekosistem air tawar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *