Hati-hati! Ini 9 Ciri Orang yang Akan Sulit Kaya

Keuangan322 Dilihat

Ada pekerja yang dari kalangan ekonomi bawah dan menengah, dari tahun ke tahun ekonominya makin membaik. Tapi tidak jarang juga kita temukan meski sudah berpenghasilan selama bertahun-tahun ekonominya begitu-begitu saja, mandeg alias sulit kaya.

Pertanyaannya, kok bisa begitu?

Nah bagi Anda yang ingin berniat untuk memperbaiki kondisi ekonomi keluarga, sebaiknya mulai bersiap dari sekarang. Dengan begitu kita bisa berevaluasi dan memperbaiki cara kita mengelola keuangan.

Jangan sampai kita termasuk dalam ciri-ciri orang yang akan sulit kaya. Lantas apa saja ciri-cirinya? Mari kita bahas!

1. Lebih Fokus ke Anggaran Dibanding Menghemat

sulit kaya karena Lebih Fokus ke Anggaran Dibanding Menghemat
gambar : unsplash.com/ Sincerely Media

Ciri pertama orang yang akan sulit kaya yakni, mereka lebih fokus untuk menganggarkan di banding menghemat. Apa tidak salah? Bukannya anggaran itu penting supaya kita tidak over budget?

Untuk poin itu memang benar, budgeting itu penting untuk mencegah overbudget. Tapi bukan berarti kita harus menjadikan budgeting sebagai pedoman berbelanja sepenuhnya.

Kadang yang terjadi, harga real-nya lebih besar dibanding yang ada pada anggaran. Sehingga jika terlalu fokus pada anggaran bisa membuat pengeluaran menjadi membengkak tanpa kita sadari.

Jadi lebih baik sebelum membuat anggaran, cek lagi harga barangnya. Kalaupun masih meleset, harganya tidak akan terlalu jauh berbeda di banding yang sudah kita anggarkan.

Selain itu ketika berbelanja, kita bisa berimprovisasi jika harga barang terlalu tinggi. Misalnya dengan mengganti brand ke yang lebih murah atau yang sedang diskon namun memiliki fungsi dan kualitas yang tidak jauh berbeda.

2. Punya Bad Habit yang Sulit di Kendalikan

Bad habit seperti suka merokok, minum-minuman beralkohol dan juga nge-vape adalah hal yang harus dihindari kalau kita berniat memperbaiki ekonomi.

Kenapa disebut bad habit? Karena meroko, minum-minuman keras dan juga nge-vape bukan hanya mengganggu kesehatan tapi juga mnegganggu keuangan.

Tahukah Anda kalau Indonesia menduduki peringkat 3 sebagai negara dengan perokok terbanyak di dunia?

Jadi kira-kira sebanyak 60 juta orang Indonesia merokok. Padahal menurut WHO angka kematian akibat rokok sudah mencapai 30% atau sekitar 17 juta orang dan di prediksi akan terus bertambah sampai tahun 2030.

Nah ternyata, menurut data BPS para pemuda di Indonesia merokok 7-8 batang per harinya. Mari kita hitung!

Satu bungkus rokok isinya 20 batang, jadi anggap saja kita butuh 1 bungkus rokok untuk 2 hari. Dimana 1 bulan artinya butuh 15 bungkus rokok, dan setahun butuh 180 bungkus rokok.

Anggap saja rata-rata harga rokok Rp 35 ribu/ bungkus. Jadi dalam satu tahun kita menghabiskan Rp 6,3 juta untuk membeli 180 bungkus rokok.

Mungkin sebagian dari kita merasa itu bukan uang yang terlalu besar. Tapi kalau selama tahun kita merokok, artinya kita mengeluarkan uang sebesar Rp 31,5 juta.

Seandainya uang ini di taruh di saham blue chip misalnya saham BBCA, yang kenaikan sudah 100% dalam 5 tahun. Uang kita yang Rp 31, 5 juta itu sudah bertumbuh menjadi Rp. 65 juta. Angka ini adalah opportunity costnya.

Belum lagi kalau kita perokok berat, harga kenaikan rokok pertahunnya dan mungkin ada lebih dari 1 orang perokok di keluarga kita. Sampai disini sudah jelas ya, kenapa bad habit ini menjadi penghambat kita untuk jadi kaya.

3. Membeli Hanya Untuk Membuat Orang Terkesan

Membeli Hanya Untuk Membuat Orang Terkesan
gambar : unsplash.com/ Max Anderson

Ciri orang yang akan sulit jadi kaya selanjutnya adalah selalu melakukan pembelian hanya untuk membuat orang terkesan.

Harus kita akui, bahwa insecurity adalah salah satu sifat manusia yang sulit di hilangkan. Sering sekali kita meras insecure karena pencapaian orang lain, barang-barang yang dimilikinya, gaya hidupnya dan seterusnya.

Dan sayangnya cara yang di ambil untuk mengatasi insecurity tersebut adalah dengan membeli barang tertentu dmei menunjukan kalau kita juga mampu.

Anda tahu jam rolex? Jam rolex fungsinya sama kok dengan jam-jam lain. Yakni untuk menunjukan waktu.

Tapi anehnya banyak orang yang rela membeli jam mahal tersebut meski sebenarnya belum mampu dan merasa berhasil membranding diri sebagai orang yang sukses.

Ini berbeda ya dengan orang yang membeli barang-barang mewah untuk kebutuhan pekerjaan. Sebab pastinya dia sudah mempertimbangkan berapa potensi keuntungan yang akan di terima jika membeli barang tersebut untuk meningkatkan performa.

Hal yang sama juga sering terjadi pada pembelian mobil. Banyak orang yang memutuskan membeli mobil sebelum waktunya karena alasan tersebut. Konsekwensinya mereka harus membayar DP 25% ditambah cicilan selama 5 tahun, belum lagi biaya-biaya perawatan, serta pajaknya dengan memotong gaji yang sebenarnya sudah pas-pasan.

Nah, bisa Anda sudah bisa membayangkan ‘kan, kenapa kita akan sulit kaya jika hampir setiap pembelian alasannya hanya untuk membuat orang lain terkesan.

Baca juga, Pembelian Terburuk di Umur 20-an dan Cara Menghindarinya

4. Suka Menggunakan Alat Pembayaran dengan Bunga Tinggi

Ciri ke empat dari orang yang akan sulit kaya adalah keuangan mereka tidak sehat karena pengeluarannya lebih besar dibanding pemasukan. Mereka ini biasanya suka menggunalan alat pembayaran dengan bunga yang tinggi seperti credit card, paylater atau pinjol untuk memenuhi lifestyle nya.

Intinya, hal-hal yang membuat kita bisa memilik barang yang kita mau meskipun belum mampu. Hal ini sebenarnya sangat berbahaya apalagi saat kita sedang tidak mampu membayar tagihannya. Akhirnya terpaksa menunggak, bunganya yang harus di bayar makin tinggi dan seterusnya.

Hal ini berbeda dengan mereka yang menggunakan credit card untuk menjaga cash flow bisnis ya. Misalnya pada awal bulan kita meminjam Rp 100 juta dari credit card. Lalu pada awal berikutnya kita membayar full 100% dan tidak kena bunga.

Dibandingkan meminjam di bank yang prosedurnya rumit dna bunganya pun besar. Lebih baik menggunakan kartu kredit kan? Dalam konteks ini, kartu kredit sangat berguna sekali.

Tapi intinya, lebih baik jangan pakai kartu kredit kalau belum mampu mengontrol kebiasaan dalam berbelanja.

5. Hanya Menabung Saja, Tidak Merencanakan Investasi

sulit kaya karena Hanya Menabung Saja, Tidak berinvestasi
gambar : unsplash.com/ towifiqu barbhuiya

Mereka yang sulit kaya biasanya hanya menabung saja dan lupa untuk merencanakan investasi.

Tidak ada salahnya dengan menabung, kita memang di anjurkan untuk segera menabung setelah menerima gaji agar berhasil mengumpulkan uang. Kita bisa menabung untuk dana darurat ataupun sinking fund.

Tapi jangan hanya menabung. Berinvestasilah agar nilai uang tidak tergerus inflasi dan juga supaya kita bisa mempercepat tujuan keuangan.

Banyak orang yang masih awam dengan investasi merasa takut, dan malas ribet sehingga memilih menabung saja. Hal ini sangat disayangkan karena nilai uang yang dimiliki nantinya akan tergerus oleh inflasi, dan jauh dari harapan kita menjadi kaya.

Berbeda dengan investasi. Meski di instrumen yang rendah resiko kita tetap punya kesempatan untuk melawan inflasi. Jadi, jika masih pemula mulailah merencanakan investasi dengan instrumen keuangan yang minim resiko.

Baca juga :

6. Cepat Puas dan Hanya Punya Satu Sumber Income

Ada yang bilang, kalau bekerja sebagai karyawan swasta di kantor itu lebih aman karena punya gaji tetap. Tapi ada juga yang bilang kalau jadi pengusaha itu lebih enak karena waktunya lebih fleksibel, income pun lebih besar.

Jadi mana yang lebih baik?

Sebenarnya tidak ada jenis pekerjaan yang cocok untuk semua orang. Yang salah adalah jika kita hanya punya 1 sumber income saja dan merasa cepat puas dengan hal tersebut. Entah dari gaji ataupun dari 1 bisnis saja.

Selain sulit berkembang, kita juga akan sangat bergantung pada income tersebut.

Inilah yang membuat kita sulit kaya. Bergantung pada satu sumber income sangat beresiko tinggi (concentrated risk).

Setelah pandemi dan berbagai kejadian besar lainnya, kita bisa paham bahwa sebenarnya tidak ada pekerjaan yang aman selamanya di dunia ini.

Tapi kalau kita punya sumber penghasilan lainnya, jika ada hal-hal yang tidak di harapkan terjadi pada penghasilan utama, kita masih bisa bertahan dan tidak terlalu panik sampa dapat jalan keluar yang lebih baik.

7. Enggan Keluar dari Zona Nyaman

sulit kaya karena Enggan Keluar dari Zona Nyaman
gambar : unsplash.com/ crew

Poin ke tujuh ini masih berhubungan dengan poin sebelumnya. Rasa cepat puas biasanya erat berkaitan dengan keengganan untuk keluar dari zona nyaman.

Tidak mau keluar dari zona aman juga bisa jadi penghambat mengapa orang jadi sulit kaya. Karir bagus dan keuangan stabil memang hal menyenangkan untuk di jalani. Namun kita tidka pernah tahu apa yang akan terjadi nanti.

Bisa saja akhirnya Anda diberhentikan dan keuangan jadi berantakan. Oleh karena itu untuk bisa lebih maju dari saat ini, kadang kita harus berani mengambil resiko keluar dari zona nyaman atau bahasa lebih positifnya adalah melebarkan zona nyaman.

Sebab orang-orang yang mau berjuanglah biasanya yang bisa meraih kesuksesan.

8. Lebih Banyak Nongkrong dari pada Asah Skill

Ciriorang yang akan sulit kaya selanjutnya adalah mereka biasanya lebih banyak memilih nongkrong dari pada mengasah skill.

Ini bisa dimengeryi karena banyak anak muda menganggap bahwa belajar itu membosankan. Oleh karena itu mereka lebih memilih untuk nongkrong karena merasa lebih eksis.

Padahal di angka 20 tahunan, adalah masa-masa yang paling berharga untuk mempersiapkan masa depan. Waktu masih bnyak, tubuh masih bugar, semuanya mendukung untuk kesuksesan.

Tetapi jika waktu dan energi lebih banyak di pakai untuk nongkrong-nongkrong dan minim asah skill, hal ini tentu akan menghambat kita untuk menjadi kaya di masa depan. Karena salah satu syarat kesuksesan tentu saja memiliki skill yang bagus.

Baca juga, Pembelian Terbaik Di Umur 20-an, Belanja Apa Saja?

9. Tidak Jaga Komitmen Untuk Mencapai Tujuan Keuangan

Tidak Jaga Komitmen Untuk Mencapai Tujuan Keuangan
gambar : unsplash.com/ George Bakos

Ciri terakhir yang membuat orang sulit sukses yakni mereka biasanya tidak bisa menjaga komitmen saat memiliki tujuan keuangan.

Ketika datang ke mall, awalnya hanya untuk lihat-lihat saja. Ternyata setelah lihat-lihat jadi ingin membeli karena sedang diskon. Uang yang awalnya diniatkan untuk di investasikan akhirnya terpakai untuk membeli barang yang sebenarnya tidak di rencanakan bahkan tidak terlalu dibutuhakn.

Begitu terus selanjutnya.

Anda bisa membayangkan, apakah tujuan keuangannya bisa tercapai?

Tentu akan sulit.

Penutup

Itulah beberapa ciri orang yang sulit kaya. Semoga kita tidak termasuk di dalamnya.

Jika pun masih ada beberapa ciri yang masih kita lakukan, dengan kesedian Anda membaca artikel ini itu artinya kita sudah selangah lebih baik. Karna kita punya niat untuk memperbaiki cara kita mengelola uang selama ini.

Semoga artikel kali ini bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *