8 Cara Mengatur Keuangan Mahasiswa Agar Bisa Nabung dan Investasi

Keuangan349 Dilihat

Masih ingat dengan kisah Warrent Buffet yang sudah mulai berinvestasi ketika usia baru 13 tahun? Buat mahasiswa yang mau seperti Warrent Buffet, ikuti 8 cara mengatur keuangan mahasiswa agar bisa nabung dan investasi.

Kini banyak mahasiswa yang sudah melek investasi bahkan saat usianya sangat muda yakni sejak mereka masih SMA. Ada yang bisa mendapatkan modal usaha dari Reksadana, bahkan meraih keuntungan dari saham hingga Rp. 40 Milyar.

Pertanyaannya, kok bisa ya?

Kita juga pasti ingin seperti itu. Tapi sebagai mahasiswa yang masih bergantung dari pemberian orang tua ataupun menambahan uang tambahan dari kerja part time, jika di pikirkan sekilas hal itu rasanya tidak mungkin.

Untuk mengatur keuangan menjaelang akhir bulan saja masih sulit apa lagi untuk menabung dan berinvestasi. Apalagi untuk mahasiswa luar kota yang menjadi perantauan.
Namun sebenarnya kita pasti ingin bisa hidup tenang tanpa was-was soal keuangan di akhir bulan.

Sebenarnya selalu ada cara jika Anda ingin benar-benar lebih cerdik dalam mengatur keuangan bahkan bisa sampai menabung dan berinvestasi sejak mahasiswa.

Jika Anda mahasiswa, wajib untuk mengetahui beberapa hal penting yang akan di bahas kali ini. Bagaimana caranya? Berikut adalah 8 cara mengatur keuangan supaya mahasiswa juga bisa menabung dan berinvestasi!

1. Sadari Prioritas Masalah Keuangan Saat Masa Kuliah

Hal paling penting yang perlu di lakukan sebelum Anda melakukan pengelolaan keuangan yang lain adalah dengan menyadari prioritas keuangan saat masa kuliah.

Sebagai anak muda, hal yang paling menyenangkan biasanya adalah bisa nongkrong atau hang out bersama-teman-teman tiap akhir pecan.

Apalagi jika kita mahasiswa, beban belajar dan tugas yang ada tiap harinya membuat kita ingin melepas stress dan penat setiap ada kesempatan.

Oleh karena itu, biasanya mahasiswa memiliki hobby jajan atau ngopi di kafe tiap akhir pekan bahkan ketika harus mengerjakan tugas kuliahnya.

Tentunya, setiap hal itu terjadi kita perlu mengeluarkan uang bukan? Kita biasanya dengan mudah mengeluarkan uang dan tidak terlalu memikirkannya karena tidak menyadari prioritas keuangan saat masa kuliah.

Untuk melakukan pengelolaan keuangan mahasiswa, langkah penting yang perlu di lakukan pertama kali adalah mempertanyakan prioritas keuangan dimasa kuliah ini.

Mungkin memang, hang out bersama teman menjadi salah satu prioritas karena itulah cara kita melepas stress agar tetap bisa bertahan dalam dunia perkuliahan. Namun yang perlu di atur adalah soal frekuensinya.

Jika kita tahu bahwa ada hal yang lebih penting dari hangout, kita akan bisa mengendalikan diri untuk mengeluarkan uang untuk sekedar hangout-hangout yang terkadang tidak terlalu prioritas.

Lalu apa tujuan keuangan prioritas mahasiswa itu?

Misalnya saja, seperti masalah yang di singgung sebelumnya yakni keuangan di akhir bulan. Kita bisa menetapkan tujuan keuangan agar uang kita miliki bisa cukup sampai akhir bulan.

Sebelum membayangka target menabung dan investasi untuk kebutuhan lainnya, sebaiknya Anda mengecek kesehatan keuangan terlebih dahulu jika sudah terbiasa, maka lebih mudah untuk mengupgrade tujuan keuangan lainnya.

2. Miliki Dana Darurat ala Mahasiswa

Siapkan Dana Darurat

Kemudian jika sudah bisa tercapai dan terbiasa, Anda bisa memberikan challenge terhadap diri sendiri, dengan tujuan keuangan bisa menabung dan berinvestasi untuk tujuan tertentu.

Namun sebelum membuat tujuan-tujuan keuaangan yang lebih wah, sebaiknya Anda memiliki dana darurat ala mahasiswa, terutama jika Anda tinggal jauh dari orangtua.

Mahasiswa biasanya belum memiliki tanggungan yang signifikan. Sehingga sisa dari pengeluaran rutin biasanya digunakan tanpa tujuan yang jelas.

Nah kali ini ada baiknya Anda simpan untuk dana darurat. Karena sewaktu-waktu Anda jadi memerlukan uang cash untuk keperluan tertentu yang tiba-tiba dan orangtua sedang tidak bisa memback-upnya.

Misalnya saat kiriman dari orangtua telat dan harus segera membayar kosan atau biaya semesteran.

Jika sudah punya dana darurat Anda tidak harus selalu bergantung kepada orangtua, tapi sudah bisa lebih mandiri mengatasi kondisi tersebut. Minimal dana darurat yang perlu Anda miliki misalnya 3x pengeluaran bulanan Anda.

3. Memikirkan Tujuan Keuangan Dengan Kongkrit

Setelah memiliki dana darurat, selanjutnya Anda bisa menabung atau berinvestasi untuk tujuan keuangan lainnya. Sebenarnya, Anda bisa menabung untuk tujuan selain lain selagi menabung untuk dana darurat jika hal tersebut memang di perlukan.

Namun jika berbicara idealnya, dana darurat memang sebaiknya Anda miliki terlebih dahulu walaupun masih mahasiswa.

Tujuan keuangan ini harus kongkrit. Karena kalau tidak Anda akan lebih mudah tergiur dengan hal-hal yang tidak terlalu prioritas.

Baca juga :

  1. 3 Langkah Mengelompokkan Tujuan Keuangan Agar Lebih Terukur dan Mudah Dicapai
  2. 8 Tujuan Finansial yang Harus Diraih Sebelum Berusia 30 Tahun

Misalnya jika Anda perlu mengganti gadget, perlu untuk mengumpulkan modal usaha untuk masa depan setelah lulus kuliah dan lain-lain. Intinya usahakan tidak hanya sekedar ingin menabung atau berinvestasi saja.

4. Jangan Lupa Membuat Target Waktu Untuk Mencapainya

cara mengatur keuangan mahasiswa

Jika Anda sudah memiliki tujuan keuangan yang jelas, maka selanjutnya Anda perlu menetapkan target waktu untuk mencapainya.

Misalnya jika Anda ingin melancarkan cashflow sehingga tidak harus puasa tiap akhir bulan, Anda bisa memberikan waktu agar diri Anda terbiasa selama 2-3 bulan. Jika keuangan Anda sudah sehat, Anda bisa mengatur target lainnya.

Misalnya ingin menonton konser musik 5 bulan lagi , membeli gadget baru 1 tahun lagi, atau mengumpulkan modal usaha untuk 2 tahun lagi sebelum lulus.

Baca juga : 9 Tips Mengatur Keuangan Freelancer Agar Hidup Sejahtera

Dengan memiliki target waktu, maka Anda bisa memperhitungkan berapa jumlah yang bisa Anda tabung setiap bulannya dari sisa pengeluaran rutin bulanan agar bisa mencapai tujuan keuangan.

5. Mengatur Anggaran Rutin Bulanan

cara mengatur keuangan mahasiswa

Walaupun kita belum memiliki penghasilan sendiri atau masih bergantung pada dana dari orangtua, kita tetap wajib menyusun anggaran rutin bulanan.

Misalnya selain dari orangtua, Anda memiliki pemasukan dari kerja part time. Hal ini termasuk pemasukan rutin Anda sebagai mahasiswa dan perlu di catat sebagai total pemasukan agar bisa di sesuaikan dengan kebutuhan rutin bulanan.

Ketika kita sudah memiliki tujuan keuangan yang prioritas, kita bisa membagi-bagi pamasukan kita untuk berbagai hal prioritas yang rutin di perlukan tiap bulannya, dan juga tujuan keuangan kita dalma menabung atau berinvestasi.

Baca juga : Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga Setelah Memiliki Anak

Misalnya Anda bisa membaginya dalam 3 pos utama, yakni pengeluaran rutin termasuk kebutuhan kuliah yang selalu ada setiap bulannya sebesar 40%, pos untuk refreshing (life style: nongkrong, ngopi, dll) 30%, dan juga menabung atau berinvestasi 30% dari total pemasukan bulanan Anda sebagai mahasiswa.

6. Mencatat Pengeluaran dan Review Tiap Akhir Bulan

Mencatat keuangan rutin memang terlihat sepele, tapi hal ini mungkin akan cukup menantang untuk Anda yang tidak terbiasa.

Tapi untuk memiliki keuangan yang sehat, kita perlu disiplin untuk mencatat setiap pengeluaran terutama pengeluaran rutin bulanan. Misalnya, makan, transport ataupun kebutuhan kuliah (foto copy, print, dll).

Sekarang mencatat keuangan sudah lebih simple, karena di zaman yang sudah serba canggih ini, Anda tidak perlu repot-repot membawa buku catatan untuk mencatat semua pengeuaran rutin. Cukup mendownload aplikasi keuangan gratis seperti money manager untuk bisa mencatat semuanya.

Dengan mencatat semua pengeluaran, Anda memiliki jejak keuangan (arus kas) yang bisa di telusuri.

Gunanya ketika uang yang bisa Anda tabung perbulannya ternyata masih kurang, Anda bisa cepat sadar dan mencari sumber pengeluaran apa yang kira-kira kurang prioritas atau mencari kerja part time.

Misalnya dari pengeluaran makan, ternyata Anda bisa lebih berhemat jika membawa bekal sendiri.

7. Memilih Jenis Tabungan atau Instrumen Investasi yang Sesuai

cara mengatur keuangan mahasiswa

Ketika Anda sudah bisa menghitung dan memperkirakan berapa uang yang bisa Anda sisihkan tiap bulannya, maka selanjutnya Anda perlu memilih jenis tabungan atau instrument investasi yang sesuai dengan tujuan keuangan Anda.

Anda perlu tahu, bahwa menabung dan berinvestasi merupakan kegiatan yang memiliki karakteristik yang berbeda.

Menabung bertujuan untuk mengumpulkan uang dalam jumlah tertentu dalam jangka pendek sehingga kita bisa mengambilnya sewaktu-waktu.

Sedangkan berinvestasi bertujuan untuk mendapatkan keuntungan berupa return ataupun imbal hasil di masa mendatang dari investasi yang telah kita tanam.

Contohnya kita memiliki tujuan untuk mengumpulkan modal usaha setelah lulus dan waktu yang di perlukan adalah 2-3 tahun lagi.

Kita bisa menggunakan instrumen investasi untuk membantu menambah modal usaha pada 2-3 tahun yang akan datang.

Sedangkan untuk memberli tiket konser yang hanya 3-5 bulanan saja, kita bisa menyimpan uangnya di rekening tabungan.

Jika tujuan keuangan Anda masih 2-3 tahun lagi, investasi bisa Anda pilih karena sifat dari investasi yang memiliki resiko lebih tinggi namun imbal hasil yang lebih besar dalam jangka waktu tertentu.

Ada beberapa instrument investasi yang bisa kita pilih, misalnya reksadana, emas ataupun saham. Anda bisa menyesuaikannya sesuai kebutuhan dengan mempelajari instrumen investasi terlebih dahulu dan memilih yang lebih cocok untuk Anda.

8. Berusaha Untuk Konsisten Dalam Menabung atau Berinvestasi

Agar bisa memperoleh hasil yang maksimal dan bisa mencapai target keuangan, Anda perlu konsisten menabung ataupun berinvestasi setiap bulannya.

Jika semangat menabung dan berinvestasi hanya berkobar di awal saja, tentu sulit untuk bisa mencapai hasil yang diinginkan.

Untuk mengimbangi godaan untuk mengeluarkan uang secara impulsive dilingkungan mahasiswa, Anda bisa juga bisa mencari tahu kisah dari sosok-sosok inspiratif yang telah berhasil mendapatkan manfaat dari menabung dan berinvestasi sejak muda.

Selain itu, Anda bisa mencari alternative solusi untuk meredam stress tanpa mengeluarkan banyak uang. Misalnya dengan bermeditasi, menonton film di laptop, atau me time bersama orang-orang terdekat lewat telepon, atau videocall.

Anda juga perlu terus mengupgrade ilmu untuk perencanaan keuangan di usia 20-an. Sudah banyak e-book gratis, video youtube dari perencana keuangan yang membahas tentang hal tersebut.

Penutup

Dalam kehidupan nyata, persoalan keuangan seringkali menjadi masalah yang berdampak ke berbagai aspek kehidupan.

Ada baiknya kita mulai belajar mengatur keuangan pribadi sebelum masuk dalam dunia kerja dimana tanggung jawab ekonomi sudah harus di tanggung sendiri.

Apalagi jika kita mulai menyadari pentingnya tanggung jawab untuk mengelola uang yang kita miliki sejak masih mahasiswa.

Karena walaupun masih belum bisa menghasilkan uang sendiri ataupun belum sepenuhnya bisa memenuhi kebutuhan hidup secara mandiri, dengan mengikuti tips cara mengatur keuangan mahasiswa juga masih sangat mungkin untuk bisa menabung dan berinvestasi.

Memang tidak mudah bagi mahasiswa untuk bisa mengatur keuangan agar memiliki arus kas yang sehat. Namun jika hal tersebut bisa di lakukan bahkan bisa menabung dan berinvestasi, hal tersebut adalah pencapaian yang luar biasa.