Mau Cuan dari Investasi? Ini Cara Mendapatkan Investasi Terbaik di 2021!

Investasi366 Dilihat

Banyak yang mengatakan bahwa keuntungan bisa kita dapatkan dari berinvestasi. Itu memang ada benarnya, tapi keuntungan awalnya pasti kita dapatkan dari bekerja terlebih dahulu ataupun bisa dari dari hadiah/warisan.

Setelah itu barulah uang dari hasil salah satu atau keduanya di investasikan. Tapi, bagaimana caranya bisa untuk mendapatkan investasi terbaik di 2021?

Mungkin bagi Anda yang sudah pernah menonton k-drama, seperti itaewon class sudah tahu kalau pemeran utamanya Park Seo Ro Yi bisa kaya karena berinvestasi.

Atau dalam dunia nyata, kita bisa mencontoh beberapa tokoh lokal yang sukses dalam dunia investasi seperti Pak Lo Kheng Khong, Pak Suherman, John Wen, Ellen May, Andika Sutoro Putra, dan masih banyak lagi. Banyak para investor sukses tersebut yang tidak memiliki latar belakang pendididkan keuangan atau ekonomi dan juga sukses berinvestasi di usia muda.

Di tahun 2020 lalu, kita semua pasti merasakan dampak ekonomi dari pandemik covid 19. Akhirnyainilah salah satu sebab yang membuat kita tersadar pentingnya merencanakan keuangan dan berinvestasi.

Tapi tentunya, untuk mendapatkan hasil keuntungan dari berinvestasi kita tidak sembarangan bukan?

Jadi selain merencanakan keuangan kita, perencanaan investasi juga tetap di perlukan. Nah, bagaimana sih cara mendapatkan investasi terbaik di 2021? Simak tipsnya berikut ini!

1. Mengenali Diri Sendiri

Hal pertama yang perlu kita perhatikan untuk berinvestasi di tahun 2021 adalah mengenali diri sendiri. Atau dengan kata lain siapakah diri kita sebagai investor.

Karena profil kita sebagai investor ini mempengaruhi investasi apa dan bagaimana cara kita berinvestasi nantinya. Apa saja harus kita kenali?

Cara Mendapatkan Investasi Terbaik
Cara Mendapatkan Investasi Terbaik

Pertama, apa profil resiko kita. Kedua, bagaimana minat kita terhadap resiko investasi dan juga yang ketiga bagaimana sih tingkat toleransi kita terhadap resiko. Hal ini karena profil resiko, minat dan juga toleransi terhadap resiko orang itu berbeda-beda.

Contohnya ada orang yang konservatif, cenderung takut dalam mengambil resiko. Atau malah ada juga orang yang lebih berani dan lebih agresif mengambil resiko juga suka untuk mencoba hal baru.

Biasanya, orang-orang dengan usia yang lebih muda punya profil resiko ini di bandingkan orang-orang yang usianya lebih senior.

Lalu berbicara tentang minat resiko, jika orang-orang muda seharusnya punya resiko investasi yang lebih agresif tapi ternyata kita lebih minat pada resiko yang biasa saja atau malah cenderung konservatif.

Ataupun sebaliknya. Jadi minat ini berbicara pilihan kita saat mengetahui kecenderungan profil resiko yang ada berdasarkan usia.

Terakhir, jika kita hendak mengindentifikasi dari tingkat toleransi kita saat di hadapkan dengan naik dan turunnya nilai investasi yang kita lakukan. Bagaimanakah cara kita menghadapi naik turunnya nilai investasi.

Semakin kita tahu cara menghadapi nilai investasi, biasanya profil resiko kita cenderung akan naik. Nah inilah hal-hal yang harus kita kenali terlebih dahulu.

2. Memilih Kelas Investasi

Ada yang menyebutkan bahwa belajar itu adalah proses seumur hidup. Ini juga berlaku dalam dunia investasi. Meskipun kita sudah mahir, kita tetap perlu belajar.

Memilih Kelas Investasi
Memilih Kelas Investasi

Apalagi jika kita masih pemula atau baru mulai berinvestasi. Jika kita sudah tahu siapakah diri kita dalam dunia investasi, barulah kita mencari kelas investasi yang manakah yang cocok untuk diri kita.

Minat Resiko Aman

Misalnya saja kita adalah pemula yang minat terhadap resiko investasi yang rendah maka bisa mempelajari aset-aset invetasi yang minim resiko dan mudah dipelajari.

Dalam investasi, terdapat jkenis-jenis aset yang sifatnya aman, maksudnya contoh kita taruh uang Rp. 100.000 maka resiko untuk turun ke Rp. 95 ribu itu kecil sekali.

Tapi justru kemuningkinan besarnya dari investasi tersebut uang kita yang Rp 100 ribu itu akan bertambah sedikit demi sedikit. Realnya, instrumen investasi yang minim resiko seperti itu di antaranya ada obligasi, sukuk, dan SBN ritel (Surat Berharga Negara).

Di tahun 2021 ini, kemungkinan pemerintah Indonesia juga masih mengeluarkan SBN ritel. Jadi untuk Anda yang masih pemula dan punya profil resiko seperti di atas mungkin bisa melirik instrumen investasi yang satu ini.

SBN ritel termasuk instrumen investasi mudah di pelajari mirip dengan deposito, jadi setiap bulannya Anda akan mendapatkan imbal hasil atau yang di sebut dengan kupon. Perhitungannya seperti ini (contoh) :

  • Pada tahun 2021 Anda membeli ORI019 dengan kupon 5,57% gross per tahun (belum di potong pajak) sebesar Rp. 20.000.000
  • Maka di tahun 2022 (setahun kemudian) uang kita menjadi Rp 21.140.000 (bertambah 5,7% sebelum di potong pajak)

Minat Resiko Lebih Berani

Jika sudah paham dan cukup bisa menerima resiko yang minim dari berinvestasi maka selanjutnya Anda bisa naik ke minat resiko yang lebih berani.

Pada tahap ini Anda mungkin sudah berani berinvestasi di pasar modal, tapi perlu menitipkan dana kita ke manajer investasi dengan membeli reksadana. Ada reksadana yang berjenis pasar uang, pendapatan tetap, campuran, hingga reksadana saham.

Dari investasi reksadana kita bisa belajar perlahan. Misalnya saja kita bisa membeli reksadana pendapatan tetap yang pada tahun 2020 kemarin bisa memberikan imbal hasil/ return sebesar 10,43% yang kalau kita sudah mulai berinvestais pada tahun 2019 yang lalu uang Rp. 20.000.000 yang kita investasikan di reksadana tersebut bisa bertumbuh menjadi Rp. 22.086.000 pada akhir 2020.

Kami juga sudah mengulas 10 investasi dengan return terbaik, anda bisa membacanya.

Berbeda kan dengan kelas investasi yang sebelumnya?

Nah, karena kelasnya naik tentunya resiko investasi juga bertambah. Tapi investasi reksadana ini di nilai adalah investasi yang cukup bagus untuk Anda belajar pada masa-masa awal.

Dari situ Anda bisa mengapmati dan mempelajari apa saja yang perlu di perhatikan pada saat menatuh uang pada suatu produk investasi reksadana.

Tidak cukup hanya melihat prospektus keuntungan yang di berikan pertahunnya yang bisa di lihat pada grafik, tapi juga perlu mempelajari trend komposisi produk reksadananya dll.

Minat Resiko Tinggi

Jika Anda sudah memahami dan terbiasa mengenali seluk beluk produk investasi tapi ingin mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi lagi Anda bisa naik kelas investasi selanjutnya. Ingat, bahwa semakin tinggi potensi keuntungannya maka akan semakin tinggi resikonya.

Jadi kelas investasi berikutnya cocok untuk mereka yang mau lebih giat belajar investasi dan langsung berinvestasi di saham ataupun pendanaan di P2P Lending.

Ingin tahu P2P landing? Mau Tanam Uang di Fintech P2P Lending? 7 Tips Ini Harus Dipertimbangkan.

Sebagai gambaran, misalnya Anda uang sebesar Rp. 20.000.000. Lalu Anda membeli salah satu saham yang kapitalisasinya besar (masuk indeks LQ45) kita sebutnya misalnya BBRI.

Ternyata saham BBRI naik dalam 1 tahun terakhir sebesar sebesar 50%, yang berarti uang kita 1 tahun kemudian adalah Rp. 30.000.000. Wah besar ya pertumbuhannya, tapi tunggu dulu…

Dalam berinvestasi saham, dilarang keras untuk ikut-ikutan dan tidak mengenal emitennya. Jadi sebaiknya kita kenalan dulu dengan emiten yang memiliki saham tersebut, seperti produk perusahaannya apa dan pelajari laporan keuangannya.

Pada tahun 2021 ini, kondisi ekonomi Indonesia memang masih proses perbaikan dari efek pandemi jadi peluang mendapat cuan dari saham masih terbuka lebar.

Hanya saja, terutama bagi investor pemula harus berhati-hati saat membeli saham. Jangan sampai tidak mengenali emiten yang kita beli sahamnya.

Ingat, investasi saham cenderung cocok untuk investasi yang bersifat jangka panjang. Jadi pastikan tujuan investasi Anda memang cocok dengan saham yang di pilih, jangan hanya berinvestasi karena ikut-ikutan saja.

3. Jangan Ikut-ikutan

Masih berhubungan dengan pengetahuan tentang produk investasi yang kita pilih. Karena hal ini sering terjadi berulang-ulang pada investor pemula.

Cara Mendapatkan Investasi Terbaik di 2021
Jangan Ikut-ikutan

Sumber masalahnya ini adalah karena iri dengan cuan yang di peroleh investor lain dari suatu produk. Rasa iri ini tidak di imbangi oleh pengetahuan yang cukup sebagai remnya.

Jika sudah gelap mata karena iri dengan pengalaman orang lain yang bisa mendapatkan keuntungan dari investasi. Ini patutr kita sadari sedari awal. Sebelum berinvestasi, tanyakan dulu kenapa Anda memilih sebuah produk investasi dan jawablah dengan jujur.

4. Jangan Investasi dengan Uang-uang Ini

Jangan Investasi dengan Uang-uang Ini
Jangan Investasi dengan Uang-uang Ini

Untuk berivestasi, pakailah uang ‘dingin’ atau uang yang menganggur yang tidak digunakan dalam jangka waktu dekat. Jangan sampai menggunakan uang-uang berikut ini!

  • Uang pinjaman
  • Uang untuk belanja kebutuhan bulanan
  • Uang untuk membayar cicilan rutin
  • Uang biaya pendidikan anak yang mau di pakai dalam jangka waktu dekat

Nah di tahun 2021 ini, apakah ada uang menganggur?

Dari pada menganggur, lebih baik di investasikan. Tapi jika belum Anda, mulai tahun 2021 ini yuk kembangkan mindset untuk mencari sumber-sumber uang dingin dengan pekerjaan atau bisnis sampingan. Kita harus kreatif agar bisa beradaptasi dengan situasi yang terjadi.

5. Sebelum Berinvestasi, Pastikan Anda Sudah Melakukan Hal Ini

Sudah siap berivestasi? Tunggu dulu, coba cek apakah Anda sudah melakukan hal-hal berikut?

Hal penting yang haru s di lakukan untuk investasi terbaik di 2021
Siap berivestasi

Sudah Punya Dana Darurat

Pandemi mengajarkan kepada kita bahwa dana darurat adalah hal yang sangat penting untuk kita miliki. Pada artikel lainnya sudah di bahas mengenai berapa besaran dana darurat yang perlu kita miliki dan bagaimana cara mengumpulkannya.

Para konsultan keuangan pun banyak yang menekankan tentang seberapa wajibnya bagi kita untuk memiliki dana darurat. Jadi walaupun kita sangat ingin berinvestasi, cek dulu apakah kita sudah punya dana darurat atau belum.

Tetap Berinvestasi Berdasarkan Tujuan Keuangan

Tetap berpegang pada tujuan investasi itu sangat penting. Ini seperti kompas saat kita melakukan perjalanan. Meskipun banyak bersileweran rekomendasi saham atau produk investasi tertentu, Anda tidak akan mudah terpengaruh. Karena resiko berinvestasi tanpa tujuan dan strategi itu berbahaya.

Jenis instrumen investasi dan strateginya akan bergantung pada tujuan keuangan Anda. Jika tujuan keuangannya jangka pendek saja misalnya untuk 1-2 tahun ke depan maka pilihlah investasi yang resikonya cukup rendah.

Namun jika tujuan investasinya jangka panjang misalnya 5-10 tahun ke depan Anda bisa memilih jenis investasi lain yang bisa menghasilkan profit yang lebih tinggi namun resikonya juga lebih besar seperti saham misalnya.

Mengumpulkan Dana Untuk Berinvestasi

Walaupun kita ingin sekali berinvestasi, tapi jangan sampai berhutang untuk berinvestasi, apalagi investasi yang resikonya cukup tinggi seperti saham. Itu sangat tidak di sarankan. Jadi lebih baik jika Anda mengumpulkan dana khusus untuk berinvestasi.

Penutup

Siapa sih yang tidak ingin mendapatkan keuntungan dari berinvestasi? Tapi apa boleh berinvestasi tanpa punya tujuan dan strategi? Ada yang mengatakan bahwa “Sailing without a plan is dangerous”. Jadi berinvestasi tanpa tujuan dan pengetahuan juga berbahaya. Maka dari itu 5 hal di atas bisa menjadi pondasi bagi Anda dalam meraih cuan dari investasi di tahun 2021 ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *