Cara Cerdas Investasi Untuk Mempersiapkan Dana Pendidikan Anak

Investasi352 Dilihat

Setiap orang tua pasti menginginkan pendidikan terbaik untuk anaknya, mulai dari jenjang playgroup hingga sarjana. Ini cara cerdas investasi untuk mempersiapkan dana pendidikan anak.

Namun, untuk mengakses pendidikan yang berkualitas, perlu biaya yang juga tidak sedikit. Apalagi biaya pendidikan tiap tahun cenderung naik, baik karena inflasi ataupun faktor lainnya. Hal ini tentu menjadi hal yang perlu di pikirkan para orangtua ataupun calon orangtua dengan hati-hati.

Sebab tidak sedikit para orang tua yang sudah memasuki masa pensiun disaat justru anak-anaknya sedang membutuhkan biaya yang sangat besar.

Misalnya pada saat masuk SMA, ataupun kuliah dimana biaya yang di butuhkan juga tidak sedikit. Malah ada pula yang anak-anaknya masuk sekolah bersamaan.

Anak pertama masuk kuliah dan di saat yang bersamaan anak kedua masuk SMA lalu anak ketiga masuk SMP.

Kita pasti merasa pusing sekaligus khawatir jika harus memikirkan hal tersebut secara bersamaan di waktu yang sangat mepet.

Oleh karena itu, ada baiknya Anda mempersiapkan dana pendidikan anak sedini mungkin. Bahkan jika perlu saat Anda menjadi calon orangtua.

Pertanyaannya berapa sih biaya yang perlu di sisihkan setiap bulannya dan bagaimana sih caranya mempersiapkan dana pendidikan anak yang bisa di lakukan para orangtua? Apakah mutlak harus langsung membeli asuransi pendidikan, ataukah ada cara lainnya?

Menurut praktisi keuangan Prita Ghozie, sebenarnya asuransi berfungsi hanya sebagai proteksi jika seandainya ada hal-hal yang tidak di inginkan terjadi.

Misalnya orangtua meninggal lebih cepat, maka asuransi inilah yang mengcover biaya pendidikan anak sesuai jumlah polisnya. Namun utamanya kita perlu menabung dan berinvestasi.

Ada beberapa instrumen investasi yang bisa kita gunakan untuk membantu kita mempersiapkan biaya pendidikan Anak.

Namun menurut perencana keuangan Prita Ghozie, ada beberapa hal penting yang perlu Anda perhatikan sebelum memilih instrumen investasi yang pas untuk dana pendidikan anak seperti berikut ini!

Mengindentifikasi Kebutuhan Jenjang Pendidikan Anak

Langkah mendasar yang perlu di lakukan untuk mempersiapkan biaya pendidikan anak adalah melihat usia anak saat ini dan memperhitungkan kebutuhan jenjang pendidikan apa saja untuk setiap anak. Apalagi jika Anda memiliki beberapa anak. Sebab setiap anak usianya berbeda.

Misalnya anak pertama baru berusia 5-6 tahun saat ini jenjang pendidikannya TK, kemudian anak kedua berusia 2-3 tahun belum masuk sekolah.

Berarti kebutuhan anak pertama ditahun depannya yakni SD, SMP, SMA dan kuliah. Beda lagi dengan kebutuhan anak kedua yang belum masuk playground, dan TK terlebih dahulu.

Tentukan Jenis Sekolah

Setelah mengetahui kebutuhan pendidikan anak, kemudian Anda perlu menentukan jenis sekolahnya apakah sekolah negeri atau swasta ataupun berbasis internasional.

Lalu jika kita memiliki harapan untuk menyekolahkan anak sampai kuliah, apakah kuliahnya di dalam negeri atau di luar negeri dan apakah termasuk universitas negeri atau swasta.

Riset Biaya Pendidikan

Setelah kita menentukan jenis sekolahnya, kemudian langkah selanjutnya adalah kita perlu meriset berapa biaya masuk (biaya pangkal) saat ini pada setiap jenjang pendidikan untuk tiap anak.

Perlu di ingat rata-rata biaya pendidikan setiap kota bisa berbeda, sehingga Anda perlu mencari tahu data di luang lingkup wilayah tempat pendidikan yang Anda pilih untuk anak Anda nanti.

Kemudian kita juga perlu menghitung perkiraan biayanya di masa depan. Anda bisa mengambil rata-rata kenaikan biaya pendidikan 10% setiap tahunnya. Walaupun memang setiap lembaga pendidikan memiliki kebijakan yang berbeda-beda.

Misalnya, 3 tahun lagi anak Anda masuk SD, sedangkan biaya masuk SD swasta di Jakarta setelah Anda riset rata-rata adalah sekitar 26 juta.

Maka Anda perlu menyiapkan biaya Rp. 34,6 Juta. Untuk uang bulanannya sendiri, di sarankan untuk mengambil dari 5-10% pendapatan bulanan orangtua untuk semua anak. Sehingga semakin banyak anak yang di tanggung, maka perlu di bagi untuk setiap anaknya.

Menghitung Berapa Dana yang Perlu Disisihkan Setiap Bulannya

Jika Anda sudah menghitung berapa lama lagi waktu yang di perlukan dan berapa biaya yang perlu di siapkan, selanjutnya Anda perlu menghitung dana yang perlu di sisihkan tiap bulannya.

Jadi, total biayanya tinggal di bagi saja dengan total bulan yang tersisa sampai waktu anak Anda harus masuk jenjang pendidikan tertentu dan memasukannya dalam instrumen investasi.

Namun jika dana sudah tersedia, Anda tinggal memikirkan penempatan uang di instrumen investasi mana yang tepat.

Jika menghitung gambaran biaya pendidikan anak sudah selesai, maka pertanyaan selanjutnya mungkin mengenai instrumen investasi apa yang cocok kita ambil untuk mempersiapkan biaya pendidikan anak?

Perlu di ingat bahwa setiap anak bisa jadi memiliki beberapa instrumen keuangan, tergantung kebutuhan. Berikut adalah beberapa jenis instrumen keuangan yang di sarankan!

1. Tabungan Berjangka

tabungan berjangka untuk pendidikan anak

Tabungan berjangka adalah salah satu instrumen keuangan yang bisa di gunakan untuk mempersiapkan dana pendidikan anak dalam jangka waktu pendek misalnya 1-2 tahun.

Tabungan berencana akan meng-auto debit dari rekening Anda yang terdaftar pada bank, biasanya bank yang sama dengan tempat Anda membuka tabungan berencana selama periode waktu tertentu.

Jumlah dana yang di autodebitkan dalam tabungan berjangka minimal mulai dari Rp. 200 ribu, atau tergantung kebijakan bank.

Bunga bank yang di terima dari tabungan berjangka biasanya termasuk kecil yakni sekitar 3-5% mengingat tabungan berjangka bukanlah produk investasi.

Jika Anda ingin menggunakan tabungan berjangka untuk mempersiapkan dana pendidikan anak secara jangka pendek Anda bisa membukanya di beberapa bank seperti BCA, Danamon, BTPN, Mandiri, BNI, BJB.

2. Reksadana Pasar Uang

Selain tabungan berjangka, reksadana pasar uang juga bisa Anda gunakan untuk menyiapkan dana pendidikan anak secara jangka pendek.

Reksadana pasar uang merupakan produk investasi dengan profil resiko yang rendah sehingga cocok juga jika digunakan untuk menyiapkan dana pendidikan anak untuk 1-2 tahunan.

Cara berinvestasinya juga sangat mudah. Anda tidak perlu datang ke bank, karena saat ini Anda sudah bisa menggunakan platform-platform online untuk membuka akun reksadana.

Biasanya return reksadana pasar uang bisa lebih tinggi dari deposito atau tabungan berjangka yakni berkisar 6-7%.

Baca juga : 10 Cara Mendapatkan Passive Income dengan Mudah

Walaupun demikian, Anda tetap perlu memperlajari lebih lanjut bagaimana cara yang baik dalam berinvestasi reksadana agar menghindari kerugian.

Karena biasanya investor pemula tidak terlalu memahami apakah harga reksadana termasuk sedang mahal atau murah.

3. Logam Mulia

Logam mulia seperti emas bisa digunakan untuk investasi dana pendidikan. Namun logam mulia mungkin lebih cocok diinginkan untuk meyiapkan pendidikan secara jangka menengah hingga jangka panjang mulai dari 3 tahun yang akan datang.

Memang, harga emas cenderung meningkat tiap waktunya. Namun kita bisa memetik hasil yang lebih maksimal dari logam mulia jika semakin lama jangka waktunya.

Berdasarkan data dari indogold.id, harga emas pada Agustus tahun 2017 senilai Rp. 576.500/ gram dan harga emas tahun ini mencapai Rp. 975.199.

Jadi dalam 3 tahun, emas bisa menghasilkan keuntungan sekitar 70%. Untuk berinvestasi emas, Anda tidak perlu langsung datang ke toko emas. KIni Anda bisa berinvestasi emas secara online melalui platform-platform online. Pastikan platform tersebut aman, dan di awasi OJK.

4. Reksadana Campuran

Reksadana campuran juga merupakan instrumen investasi jangka menengah yakni 3-5 tahunan. Returnnya biasanya lebih tinggi dari reksadana pasar uang namun dengan tingkat resiko lebih tinggi.

Return reksadana campuran berkisar 8-11% p.a. Jika Anda berencana menyekolahkan anak dalam kurun waktu 3-5 tahun yang akan datang, reksadana campuran bisa menjadi salah satu artenatif instrumen investasi yang di pilih.

Nilai reksadana bisa jadi turun cukup dalam pada waktu tertentu namun tidak terlalu fluktuatif seperti reksadana saham. Inilah mengapa reksadana campuran lebih cocok di gunakan untuk menyiapkan dana pendidikan anak dalam jangka menengah.

Karena sekalipun sedang turun, Anda tidak perlu buru-buru menariknya. Anda bisa langsung membuka akun reksadana secara online dengan mudah melalui aplikasi di samartphone Anda.

5. Saham

Jika jangka waktu masuk pendidikan anak masih lama sekitar 10-15 tahun mendatang misalnya untuk dana kuliah, maka Anda bisa mencoba menyiapkan dana pendidikan anak pada instrumen investasi saham. Ingat bahwa biaya pendidikan juga di pengaruhi oleh inflasi?

Nah, saham memiliki return yang menarik secara jangka panjang untuk mengimbangi bahkan melebihi inflasi di masa mendatang. Yang pasti returnnya bisa melebihi tabungan berjangka ataupun reksadana.

Namun perlu waktu panjang untuk mendapatkan return maksimal. Inilah mengapa saham bisa digunakan untuk menyiapkan dana pendidikan anak secara jangka panjang.

Sebelum mulai berinvestasi saham, pastikan Anda mempelajari wawasan dasar mengenai saham dan terus mempelajari value saham untuk mendapatkan saham dengan hasil terbaik. Jika Anda pemula, mungkin Anda bisa memilih saham-saham bluechip yang ada di BEI saat ini.

6. Reksadana Saham

Untuk Anda yang ingin memasukan dana pendidikan anak lewat instrumen investasi saham namun tidak punya terlalu banyak waktu untuk mempelajari value saham lebih dalam Anda bisa memilih reksadana saham.

Sebab dana Anda di kelola oleh para ahli saham yang di sebut manager investasi. Mereka akan memilih saham-saham mana yang bisa dibeli menginvestasikan uang Anda.

Dengan resiko yang termasuk tinggi, reksadana saham juga menawarkan return yang lebih besar di banding jenis reksadana lainnya yakni mlai dari 20%.

Tentu saja karena ini reksadana saham, pastikan Anda tidak panik jika nilainya sedang turun dengan drasris dan cukup fluktuatif. Anda juga sudah bisa membuka akun reksadana secara online dan memantau reksadana saham Anda sesekali hanya melalui aplikasi smartphone Anda.

Baca juga : 10 Jenis Investasi Terbaik Bagi Generasi Milenial di Masa Depan

Kesimpulan

Tanggung jawab akan masa depan anak ada di tangan orangtuanya sendiri. Memperhitungkan dan menyiapkan biaya kebutuhan pendidikan anak adalah salah satu wujud dari tanggung jawab tersebut.

Anda juga mungkin akan merasa kaget dan khawatir ketika melihat angka dana pendidikan anak yang perlu di persiapkan.

Tapi hal ini di lakukan agar Anda benar-benar sadar, berkomitmen dan disiplin dalam menabung serta berinvestasi untuk biaya pendidikan Anda nanti.

Perlu di ingat, sebagai orangtua kita perlu memperhatikan kemampuan finansial kita untuk mendukung anak-anak kita.

Jadi, lakukanlah perencanaan berdasarkan kemampuan dan mencari strategi supaya Anda bisa tetap meraih cita-cita untuk menyekolahkan anak hingga kuliah.