5 Cara Budgeting Ramadhan, Supaya Keuangan Tetap Terkendali

Keuangan394 Dilihat

Cara Budgeting Ramadhan. Acara-acara buka puasa atau sahur on the road bersama teman di kampus, di kantor, alumni ataupun keularga terkadang membuat keuangan kita jebol ketika ramadhan. Padahal kalau di pikir-pikir lagi, pengeluaran idul fitri juga harus tetap kita siapkan.

Bukan hanya untuk keperluan zakat, tapi di Indonesia budaya selebrasi idul fitri juga sering di sertai dengan berbagai macam hidangan dan bagi-bagi angpao.

Hmmm… jadi bagaimana cara menyiapkannya ya, sedangkan kita pun tidak mau ketinggalan momen kebersamaan di saat ramadhan?

Tentu saja hal ini juga berkaitan dengan cara kita mengeluarkan uang saat bulan puasa tiba. Untuk itu, supaya saat idul fitri keuangan tetap aman kali ini saya akan membagikan beberapa tips budgeting ramadhan.

Bagaimana Cara Budgeting Ramadhan? Sebelum membahasnya, yuk cari tahu dulu apa saja sih yang membuat pengeluaran ramadhan jadi bocor tidak karuan!

Penyebab Kebocoran Keuangan Saat Ramadhan

Sumber gambar : unsplash.com/ Sebastian Herrmann

Siapa yang saat ramadhan tiba biasanya pengeluaran justru jadi tambah membengkak? Apa ada yang bahkan pengeluarannya sampai dengan 2 kali lipat dari biasanya?

Meskipun dapat tunjangan hari raya dari kantor (THR), tapi tunjangan tersebut bagi sebagian orang malah tidak bersisa sama sekali. Nah, apa saja penyebab kebocoran keuangan saat ramadhan?

1. Agenda Sosial yang Tidak Terkendali

Cara Budgeting Ramadhan memang sangat penting. Seperti yang sudah di singgung di awal, agenda sosial seperti buka puasa atau sahur on the road bersama kerabat ternyata menjadi salah satu penyebab kebocoran keuangaan di saat ramadhan. Walaupun masih pandemi, sepertinya saat ini sudah mulai banyak orang yang merencanakan buka atau sahur bersama.

Sebenarnya bukan agenda sosialnya yang jadi sebab utama, karena justru bersilaturahmi bisa memperluas gerbang rezeki.

Meski siaturahmi tetap perlu di jaga, namun kesehatan keuangan kita juga perlu di jaga ya. Nah, penyebab kebocoran keuangan di saat ramadhan ternyata akan terjadi kalau egenda sosial yang kita miliki tidak terkendali.

2. Belanja Online, Cara Budgeting Ramadhan

Penyebab kebocoran yang kedua biasanya adalah belanja online. DI jaman serba mudah berbelanja maupun menggunakan metode pembayaran online, tak jarang membuat orang lebih sering berbelanja.

Niatnya sih hanya scrolling sosmed atau marketplace di waktu istirahat. Tapi ternyata berakhir dengan checkout berbagai barang yang sebenarnya tidak terlalu di perlukan dengan alibi persiapan idul fitri.

Promo-promo onlineshop saat ramadhan memang kerap kali menggoda. Inilah yang seringkali menjadi bocor halus dalam budget rumah tangga.

3. Terlalu Banyak Dana Tunai

Cara Budgeting Ramadhan. Ternyata terlalu banyak menyimpan dana tunai juga bisa menjadi penyebab kebocoran dalam pengeluaran kita loh! Kenapa?

Karena saat kita memiliki uang tunai yang banyak, kita merasa semakin mudah mudah untuk melakukan pembelian. Siapa yang merasakan hal yang sama?

Contoh kecilnya saja dalam membeli ta’jil. Karena kita merasa uang tunai kita banyak, kita membeli berbagai macam ta’jil. Memang mungkin membeli ta’jil nilainya tidak seberapa, namun jika di lakukan setiap hari? Tentu saja hal ini akan jadi bocor halus yang menumpuk di akhir bulan nanti.

Hal ini juga berlaku untuk pembelian barang lainnya. Ketika kita menyimpan uang tunai terlalu banyak, misalnya saat ngabuburit ke mall dan mendapati diskon besar-besaran maka dengan mudahnya kita bisa membeli barang tertentu tanpa perhitungan.

Lalu bagaimana cara untuk mencegahnya? Nanti akan kita bahas, jadi teruskan membaca artikel ini sampai selesai yuk!

Baca juga, 8 Bisnis Paling Populer Saat Ramadan Untuk Mahasiswa

Tips Keuangan dan Cara Budgeting Ramadhan

Sumber gambar : unsplash.com/ kelly sikkema

Nah, sekarang Anda sudah tahu sumber-sumber kebocoran keuangan yang kerap kali membuat kantong kering atau pengeluaran membengkak di bulan puasa. Lalu apa saja yang bisa kita lakukan untuk meminimalisirnya? Cara Budgeting Ramadhan.

1. Membuat Skala Prioritas

Cara Budgeting Ramadhan. Karena salah satu sumber kebocoran keuangan kita adalah agenda sosial yang tidak terkendali, hal pertama yang harus kita lakukan untuk menghindarinya adalah dengan memahami kembali arti dari puasa ramadhan kita.

Tidak semua agenda sosial yang ada harus kita datangi, sehingga buatlah skala prioritas sederhana. Misalnya bisa dimulai dengan membuat schedule agenda sosial di bulan puasa tahun ini. Selain berbuka atau sahur bersama, ada hal lainnya yang harus kita atur skala prioritasnya. Seperti pembayaran zakat dan juga kebutuhan untuk lebaran nanti.

Mulai dari pembayaran THR untuk orang-orang yang bekerja sama dengan kita (seperti PRT, atau karyawan), amplop untuk anggota keluarga dan jika tahun ini kita bisa mudik maka kitapun harus mempersiapkannya. Apa saja hal-hal prioritas di dalam kebutuhan-kebutuhan tersebut.

2. Alokasikan Dana untuk Agenda Sosial dan Membuat Anggaran Lainnya

Cara Budgeting Ramadhan supaya pengeluaran ramadhan kita tetap terkendali adalah membuat anggaran. Pastikan gaji kita cukup untuk pengeluaran bulan ramadhan tahun ini ya. Jangan sampai gaji kita malah minus gara-gara bocor halus yang tidak tersadari.

Anda bisa mengalokasikan maksimal 50% untuk biaya kebutuhan sehari-hari seperti sahur dan berbuka puasa di rumah, listrik, pdam dll. Lalu 30% untuk menabung dan berinvestasi dan terakhir 20% untuk pos playing yakni termasuk alokasi berbuka/ sahur bersama teman atau keluarga.

Salah satu sumber dari kebocoran keuangan saat ramadhan adalah agenda sosial yang tidak terkendali. Oleh karena itu, Financial Planner Prita Ghozi menyarankan untuk mengalokasikan dana maksimal 20% dari pendapatan bulanan untuk hal ini.

Jika masih ada kebutuhan playing lainnya, maka tetap atur prioritasnya dan jangan sampai melebihi 20% income kita. Ingat, sumber pembiayaannya dari gaji bulanan ya, bukan dari THR.

Nah, dari alokasi ini silahkan Anda atur acara mana saja yang akan Anda ikuti bilamana harus membeli makanan ataupun minuman sendiri. Ini berlaku bagi Anda yang masih single ataupun sudah berkeluarga. Jika seandainya berpotensi untuk di hadiri bersama anggota keluarga yang Anda tanggung maka hitung juga alokasinya ya!

2. Mengisi Saldo Untuk Online Shop 1x Saja

Cara Budgeting Ramadhan. Seperti yang sudah di sebutkan sebelumnya, bahwa belanja online seringkali menjadi salah satu penyebab utama terjadi bocor halus dalam pengeluaran rumah tangga. Saat ini, berbelanja online nampaknya sudah menjadi kebiasaan baru masyarakat kita.

Oleh karena itu, disarankan untuk hanya mengisi saldo untuk berbelanja di online shop 1 kali saja dalam sebulan. Misalnya di awal bulan. Taruh di satu rekening terpisah, misalnya e-wallet tertentu yang sering Anda gunakan untuk berbelanja online. Sumber dananya dari pos keuangan playing 20% yang sudah kita anggarkan sebelumnya.

Selain itu, kelola juga promo-promo yang ada untuk menabung. Jadi jika ada promo, manfaatkan untuk bisa menghemat pengeluaran. Dengan begitu Anda tidak akan langsung tergoda dengan setiap promo yang menggiurkan.

Baca juga 13 Ide Bisnis Saat Bulan Ramadhan Tiba

3. Usahakan Untuk Tidak Menggunakan Paylater dan Hindari Berhutang

Hal lain yang biasanya menjadi tantangan dalam godaan belanja online adalah metode pembayaran paylater. Mudahnya mendapatkan limit kredit paylater saat ini membuat banyak orang akhirnya menjadi boros. Sebab, paylater menawarkan kita untuk mendapatkan barang yang kita inginkan secepatnya tanpa ‘membayar’ saat itu juga. Padahal tetap saja kita harus membayarnya sesuai jatuh tempo.

Mungkin Anda berpikir, “Ah, nanti kan ada THR!” lalu tanpa pikir panjang langsung checkout dan menggunakan paylater.

Sebisa mungkin jangan lakukan hal ini karena akan membuat pos alokasi keuangan Anda menjadi berantarakan. Jika Anda merupakan bagian dari orang-orang yang suka menggunakan paylater untuk kebutuhan jangka pendek, coba pikirkan kembali : Apakah worth it mencicil hutang untuk hal-hal jangka pendek (bukan investasi)?

Cara Budgeting Ramadhan. Meskipun godaan promo merajalela, usahakan untuk tidak menggunakan paylater jika kebutuhannya tidak mendesak meskipun limit yang di tawarkan lumayan. Ingat bahwa, limit paylater yang Anda belanjakan adalah hutang yang nantinya pasti harus di bayar beserta bunganya. Anda tidak maukan THR terhempas begitu saja untuk membayar paylater?

4. Menyegerakan Investasi Minimal 10% Dari Penghasilan

Cara Budgeting Ramadhan. Memiliki terlalu banyak dana tunai membuat kita lebih mudah tergoda untuk melakukan pembelian. Oleh karena itu ada baiknya di awal bulan sisihkan gaji minimal 10% atau 30% (tergantung income Anda) untuk berinvestasi.

Walaupun bulan ramadhan, bukan berarti Anda bisa libur dalam menabung dan berinvestasi dan melupakan tujuan keuangan yang sudah di rencanakan jauh-jauh hari. Padahal sebenarnya Anda bisa memanfaatkan moment ini untuk lebih banyak berinvestasi karena berbagai tunjangan dan bonus yang datang.

Dalam menyisihkan dana untuk menabung dan investasi, jangan lupa untuk memisahkan rekening investasi dengan rekening kebutuhan rutin supaya Anda bisa lebih fokus dan investasi Anda tidak terganggu.

Alokasi dana menabung dan investasi ini termasuk untuk tabungan dana darurat. Di banding uang gaji habis tidak bersisa di akhir ramadhan nanti, lebih baik langsung sisihkan saja sesegera mungkin saat terima gaji.

Dengan begitu Anda bisa tetap menghadiri acara-acara buka atau sahur bersama, dan juga mempersiapkan kebutuhan untuk lebaran nanti.

5. Bersungguh-sungguh Dalam Melaksanakan Komitmen Keuangan

Tips yang ke 5 adalah berkomitmen untuk benar-benar melaksanakan budgeting yang sudah di buat. Akan sia-sia rasanya jika kita tidak konsisten dalam mengeluakan uang setelah melakukan budgeting ramadhan.

Anggaran keuangan yang sudah di buat hanya sekedar wacana saja, dan sudah bisa di tebak bagaimana kebocoran dompet yang akan terjadi.

Nah, oleh sebab itu dipelrukan komitmen yang tinggi supaya keuangan kita bisa tetap terkendali sesuai dengan yang kita inginkan.

Jika perlu, minta tolong kepada orang terdekat untuk mengingatkan Anda jika sewaktu-waktu Anda khilaf dalam membelanjakan uang. Ini akan menjadi tambahan kontrol untuk Anda dalam mengelola anggaran di saat ramadhan.

Baca juga, Anti Boros, Inilah 8 Tips Ampuh Atur Gaji Bulanan

Kesimpulan

Bulan ramadhan terkenal justru menjadi bulan paling konsumtif di masyarakat kita. Alih-alih mendapat THR dan bisa menabung lebih banyak, justru sebagian dari kita harus menambal pengeluaran ramadhan dan idul fitri karena tidak terkendali. Oleh sebab itu, meskipun ada THR maupun bonus jangan kalap dalam berbelanja ramadhan.

Nah Anda bisa mempraktikan Cara Budgeting Ramadhan agar keuangan bisa tetap sehat. Baiklah, sampai disini dulu ya tipsnya. Setelah membaca artikel ini, yuk segera catat dan buat anggaran ramadhan versi Anda supaya keuangan kita tetap aman sampai lebaran nanti. Semoga tips-tips diatas bermanfaat ya dan selamat menunaikan ibadah puasa ramadhan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *