7 Cara Bijak Menggunakan Dana Darurat di Masa Pandemic

Keuangan498 Dilihat

Sudah 2 bulan lamanya sejak pandemic corona masuk ke Indonesia, virus ini membuat perubahan drastis pada perekonomian dan keuangan sebagian besar dari masyarakat Indonesia. Untuk itu perhatikan 7 cara bijak menggunakan dana darurat di masa pandemi.

Orang-orang yang bekerja di perusahaan rintisan banyak yang mengalami saat-saat paling sulit, karena ada juga yang terkena pemotongan gaji hingga lebih dari 50%.

Walaupun masih mendapatkan income, ini artinya 1 bulan atau bahkan beberapa bulan kedepan kita harus mencari cara agar kebutuhan tetap bisa terpenuhi mengingat income yang kita terima mengalami penurunan.

Disaat-saat seperti inilah dana darurat yang telah kita kumpulkan sebelumnya akan terasa sangat berharga. Dana darurat dapat digunakan dalam beberapa situasi yakni saat terjadi bencana alam, kehilangan pekerjaan, biaya berobat, memperbaiki rumah atau kendaraan yang merupakan aspek fundamental untuk menjalankan aktifitas sehari-hari.

Dapat dikatakan bahwa pandemic dan pemotongan gaji ini masuk pada kondisi bencana alam dimana pendapat kita pun menurun drastis.

Selain menjual aset, kita juga bisa menggunakan dana darurat untuk bisa bertahan dalam situasi diatas. Jadi kita tidak perlu melakukan pijaman dan juga bisa menghindari masuk dalam pusaran utang.

Dana darurat ini dapat dengan mudah digunakan, karena biasanya di simpan pada instrumen keuangan yang lebih liquid. Ada yang di simpan di deposito dengan tenor berualang, reksadana pasar uang, ataupun p2p lending yang aman.

Namun penggunaannya tidak bisa seenaknya atau tanpa perencanaan. Sebab dana darurat dapat di bilang merupakan dana liquid terakhir yang dimiliki dan bisa membantu kita pada situasi darurat agar kondisi tidak semakin memburuk. Pertanyaannya setelah dana tersebut habis lalu apa yang bisa kita lakukan?

Jika dana darurat tidak digunakan dengan sebaik mungkin, maka hal ini akan menyulitkan diri kita sendiri. Oleh karena itu, kita perlu memperhatikan pula penggunaan dana darurat yang kita miliki sebaik mungkin.

Berikut adalah tips dalam menggunakan dana darurat dengan bijak di saat pandemic yang bisa Anda pertimbangkan!

1. Analisis Kondisi Keuangan Terlebih Dahulu

Sebelum menggunakan dana darurat apstikan bahwa kondisi keuangan memang benar-benar mengharuskan mengeluarkan dana darurat Anda.

Apakah dengan adanya pemotongan gaji, kita benar-benar perlu menggunakan dana darurat. Apakah gaji tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jika masih tercukupi, maka dana darurat tidak di sarankan untuk digunakan.

Jangan sampai juga, keinginan untuk berfoya-foya karena stress menghadapi kondisi pandemic dijadikan alasan untuk menghabiskan dana darurat.

Hal ini sangat berbahaya bagi bkesehatan keuangan Anda, apalagi jika kondisinya gaji bulanan mengalami pemotongan.

Intinya jangan gegabah untuk mencairkan semua dana darurat Anda sebelum memastikan bahwa hal itu perlu di lakukan.

Tapi jika kondisinya memang memerlukan bantukan dari dana darurat, Anda bisa mencairkan sesuai kebutuhan saja.

2. Hindari Panic Buying Menggunakan Dana Darurat

cara menggunakan dana darurat dengan bijak di masa pandemic

Semakin hari, kondisi pandemic semakin mengkhawatirkan. Bahkan sampai saat ini PSBB di perpanjang dan masih di berlakukan di beberapa daerah di Indonesia.

Hal ini bisa memicu seseorang untuk melakukan panic buying, dengan membeli barang-barang secara berlebihan. Apalagi dana darurat yang sifatnya liquid bisa di gunakan dengan mudah.

Sebenarnya, menggunakan dana darurat Untuk membeli berbagai kebutuhan pada saat harga-harga melambung tinggi dan kondisi perekonomian dan kesehatan sudah sangat tidak terkendali boleh dilakukan.

Tapi ini hanya jika kondisinya sudah sedemikian parah atau darurat. Namun jika kondisi masih dalam-batas dimana kita masih realistis membeli berbagai kebutuhan dengan baik lebih baik hal tersebut tidak dilakukan.

Dalam situasi saat ini, sebaiknya Anda menghindari melakukan panic buying menggunakan dana darurat. Jangan sampai karena merasa memegang uang cash dengan jumlahnya banyak, Anda jadi membeli barang-barang secara berlebihan.

Padahal ujung-ujungnya menjadi mubazir dan orang lain yang juga sama-sama membutuhkan jadi tidak dapat membelinya.

3. Membuat Prioritas Keuangan

Skala prioritas tujuan keuangan

Untuk menghindari panic buying, Anda juga membuat skala prioritas dalam penyesuaian rencana keuangan Anda. Dalam kondisi pemotongan gaji saat masa pandemic seperti sekarang penyesuaian anggaran sangat diperlukan.

Hal ini agar dana darurat dapat di gunakan dengan tepat menyangkut hal-hal fundamental dalam hidup kita.

Misalnya, Anda bisa mempertimbangkan asupan makanan selama 2 minggu kedepan saat berbelanja. Jadi sebelum berbelanja, Anda bisa membuat daftar apa saja yang ingin di makan dan jangan lupa untuk memperhitungkan juga gizinya.

Jika Anda sudah memiliki list, akan mudah mencari barang yang Anda butuhkan namun sedang diskon. Karena Anda bisa mengganti merek dengan barang-barang yang sedang diskon.

Asalkan sesuai dengan prinsip awal, membeli bahan makanan yang dibutuhkan saja selama 2 minggu ke depan.

Kemudian penggunaan barang-barang sekunder bisa di sesuaikan kembali. Misalnya skincare. Jika Anda terbiasa membeli sunscreen dengan harga Rp.200.000, mungkin ini saatnya Anda mencari alternatif lain. Anda bisa mencari subsitusi skincare yang lebih murah namun masih cocok dikulit.

4. Hitung Dana Darurat yang di miliki

Seperti yang telah kita ketahui, bahwa beberapa financial planner menyarankan agar kita memiliki dana darurat minimal 3-6 bulan dikali biaya bulanan kita masing- masing.

Bahkan jika Anda seorang wirausaha atau freelancer disarankan untuk memiliki dana darurat minimal 10x lipat biaya bulanan Anda. Jadi jumlah dana darurat masing-masing orang bisa sangat bervariasi.

Sebelum menggunakan dana darurat Anda, coba hitung kembali jumlah dana darurat yang Anda miliki saat ini.

Perhitungkan kira-kira berapa persen dana darurat yang di perlukan untuk menutupi kekurangan dalam membeli kebutuhan bulanan yang telah di sesuaikan kembali. Sebab perlu disadari dana darurat ini bisa jadi tidak hanya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari saja.

Baca : 9 Ide Usaha yang Aman Saat Momen Ramadan

Dalam situasi pandemic seperti saat ini, kita juga perlu bersiap untuk menghadapi kondisi kesehatan yang tidak diharapkan.

Misalnya kita sakit, kita tetap perlu menyiapkan dana cash walaupun sudah memiliki asuransi. Atau kita memiliki cicilan yang tidak bisa di lakukan relaksasi untuk pembayarannya.

Jadi usahakan untuk mengatur alokasi dana darurat dalam beberapa pos keuangan seusai kondisi Anda.

5. Bayarkan Dulu Kewajiban

Selain kebutuhan barang yang bisa di beli di supermarket, ada juga kebutuhan bulanan lain seperti air dan listrik. Anda perlu mengalokasikan dana darurat untuk membayarkan hal-hal tersebut.

Sebab air maupun listrik merupakan hal fundamental yang Anda butuhkan. Jika air dan listrik dalam rumah Anda di cabut oleh pemerintah karena terlambat membayar, Anda harus menyiapkan dana yang lebih besar untuk memasangnya kembali.

Lalu kewajiban selanjutnya berkaitang dengan utang. Jika seandainya Anda memiliki piutang yang ringan, misalnya seperti paylater lebih baik dana darurat juga digunakan untuk melunasinya terlebih dahulu.

Dengan begitu, Anda bisa hidup lebih tenang dan fokus untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja tanpa terbebani utang.

Baca : 6 Tips Bisnis Rental Mobil Bertahan Saat Virus Corona

Selain karena membayar utang adalah kewajiban Anda, hal ini juga karena semakin Anda menunda pembayaran maka bunga atau biaya dendanya akan semakin tinggi.

Apalagi jika terjadi krisi ekonomi yang semakin parah di kemudian hari, Anda akan semakin kesulitan membayar utang.

6. Utamakan Dana Darurat Hanya Untuk Kebutuhan Primer

Sebaiknya dana darurat digunakan hanya untuk kebutuhan primer saja. Sementara kebutuhan sekunder, apalagi tersier bisa di tunda terlebih dahulu.

Jadi ketika Anda mengalami pemotongan gaji dan terpaksa harus menggunakan dana darurat yang telah di kumpulkan selama ini, utamakan penggunaan dana darurat untuk kebutuhan primer saja.

Kebutuhan primer itu seperti kebutuhan makan minum, listrik, air, sewa rumah/kos (jika Anda masih menyewa), biaya kesehatan, utang skala kecil.

Membayar utang skala kecil termasuk kebuthan primer karena walaupun kecil, biaya denda akan terus bertambah jika kita menunda-nudanya terus. Dissi lain kita tidak tahu kapan dan akan separah apa pandemi ini mempengaruhi perekonomian kita kedepan.

Jika Anda sudah membuat sebuah prioritas, coba cek kembali apakah list tersebut termasuk dalam kebutuhan primer ataukah tidak. Jangan sampai dana darurat digunakan untuk kebutuhan sekuder seperti alat gym, alat musik dll.

7. Mengontrol Penggunaan Dana Darurat

Mau tidak mau Anda perlu memiliki sikap disiplin dalam penggunaan dana darurat ini. Karena sukses atau gagalnya dana darurat berfungsi untuk menyelamatkan hidup Anda di situasi darurat tergantung pada diri Anda sendiri.

Selain perencanaan, hal lain yang tidak kalah penting dalam penggunaan dana darurat adalah controling. Anda perlu mengawasi penggunaan dana darurat ini, jangan sampai diakhir baru ketahuan kalau dana darurat habis tanpa alasan. Caranya adalah dengan mencatat semua pengeluaran dengan detail saat menggunakan dana darurat.

Walaupun sudah membuat perencanaan, yang namanya manusia bisa saja khilaf dan tergiur dengan berbagai tawaran yang ada.

Dengan melihat catatan pengeluaran dana darurat, Anda jadi bisa mengevaluasi penggunaannya. Apakah ada yang bisa di improve, apakah ada kurangi, apakah ada pengeluaran yang tidak wajar dll.

Jika ada pengeluaran yang tidak wajar, Anda bisa mencari tahu sebabnya dan menghindari untuk mengulanginya kembali.

Baca : Wajib Tahu! 10 Tips Sukses Untuk Youtuber Pemula

Adanya catatan pengeluaran ini menjadikan kita lebih disipin dalam mengelola dana darurat. Kita juga bisa terhindar dari pengeluaran dadakan yang di rasionalisasi oleh diri kita sendiri.

Untuk mencatatnya, kini Anda bisa menggunakan aplikasi pencatatan keuangan yang sudah di android secara gratis. Contohnya money manager, money lover dll.

Kesimpulan

Dana darurat berfungsi untuk menutupi biaya kebutuhan dalam situasi yang tidak di harapkan seperti saat ini. Sehingga kita bisa tetap bisa memiliki pilihan yang besar untuk mengambil keputusan-keputusan yang benar dalam situasi darurat.

Jadi dana darurat sah-sah saja jika digunakan. Namun kita tetap perlu memikirkan cara penggunaannya, jangan sampai dana darurat habis begitu saja tanpa bisa membantu kita untuk mengatasi situasi pandemic ini.

Dan bisa mengambil dana darurat secukupnya saja atau sesuai kebutuhan yang telah diperhitungkan.

Walaupun terkena pemotongan gaji, kita juga tetap perlu bersyukur, salah satunya dengan menggunaan dana darurat ini secara bijak.

Sebab pada tahun 2021 Kemenaker menyebutkan bahwa ada 3,4 juta orang yang ter-PHK dan terpaksa di rumahkan akibat pandemic corona.

Bahkan ada pula yang ter-PHK tanpa menerima pesangon dan gaji. Tentunya hal ini akan lebih berat bagi mereka yang sudah tidak lagi mendapatkan income.

Semoga informasi diatas bermanfaat, selamat mengelola dana darurat Anda dengan baik!