10 Cara Beli Saham Online Untuk Investasi Pemula Biar Cuan di 2022!

Investasi571 Dilihat

Tahun 2022 harus segera disiapkan dengan rencana investasi, contohnya saham. Ini 10 cara beli saham online untuk investasi pemula biar cuan di 2022.

Mayoritas tentu mengharapkan tahun 2022 jauh lebih baik dalam segala hal daripada 2021. Jika 2021 dipenuhi dengan ketidakpastian ekonomi akibat pandemi, 2022 diharapkan bisa menjadi langkah yang jauh lebih memuaskan.

Tentunya masing-masing dari Anda sudah memiliki resolusi 2022 sendiri. Ada yang ingin memiliki rumah baru, kendaraan baru, memulai usaha sendiri, mencari pasangan hidup hingga travellingi ke luar negeri. Untuk bisa memenuhi seluruh keinginan itu, jelas membutuhkan kemampuan finansial yang lebih baik.

Salah satu cara yang bisa ditempuh untuk membenahi finansial diri adalah dengan melakukan perencanaan keuangan yang lebih baik.

Mencatat bagaimana penghasilan dan pengeluaran itu dilakukan merupakan hal mendasar yang wajib dikerjakan, jika Anda memang ingin memiliki keuangan yang lebih sehat. Jangan lupa untuk melakukan satu hal yang paling sering dilupakan orang yakni investasi.

Baca juga: Apa itu Reksadana? Berikut Penjelasan Lengkapnya!

Yap, investasi adalah usaha terbaik yang bisa dilakukan manusia untuk memperoleh keuntungan di masa depan.

Dengan perkembangan ekonomi yang semakin maju, instrumen-instrumen investasi jelas terus meningkat.

Anda bisa memilih yang paling tradisional seperti tabungan deposito, membeli properti/tanah hingga emas.

Namun jika Anda ingin memperoleh keuntungan yang jauh lebih besar dengan instrumen investasi modern, saham adalah pilihan yang paling tepat.

Kenapa Harus Investasi Saham?

Tak bisa dipungkiri bahwa kini saham memang menjadi instrumen investasi populer. Hal ini juga didorong karena masyarakat semakin sadar bahwa menyimpan uang dalam bentuk tabungan deposito tidak memberikan keuntungan yang cukup besar.

Tak heran kalau kemudian kebiasaan masyarakat pun berubah soal pengelolaan uang dari saving society ke investment society.

Bahkan jika dibandingkan dengan produk keuangan lain seperti deposito, reksadana, obligasi hingga produk komoditas semisal emas, tanah atau forex (foreign exchange)/valas (valuta asing) sekalipun, saham masih menjanjikan keuntungan tertinggi.

Sekadar informasi, IHSG tercatat memberikan imbal hasil tertinggi di dunia yakni mencapai 398% dalam kurun waktu 10 tahun terakhir!

Hanya saja keuntungan yang tinggi ini juga berbanding lurus dengan risiko yang bakal dihadapi alias high return, high risk.

Namun tenang saja, jika Anda mempelajari seluk-beluk pasar modal dengan lihai dan terus semangat, risiko tak akan menjadi beban.

Anda bahkan hanya akan memperoleh berbagai keuntungan yang menjadi alasan orang-orang tertarik investasi saham berikut ini:

  • Ketika Anda memutuskan untuk berinvestasi, tentu yang harus dipenuhi adalah modal. Ada banyak orang yang enggan memulai investasi saham karena harus memberikan dana cukup besar. Padahal saat ini, dengan dana Rp100 ribu saja Anda sudah bisa membeli beberapa slot saham. Masih dirasa berat? Anda bisa juga membeli saham dengan cara dicicil yang ditawarkan beberapa lembaga keuangan tertentu
  • Tak seperti yang dibayangkan, sebetulnya transaksi saham itu sangat mudah dan praktis. Jika investasi properti misalnya, dibutuhkan perjanjian sampai menyewa notaris. Atau investasi emas dan deposito yang mengharuskan Anda menyimpan sertifikat khusus. Namun jika saham, Anda tinggal menghubungi broker/pialang untuk bertransaksi yang kini bahkan bisa dilakukan online
  • OJK (Otoritas Jasa Keuangan) mewajibkan bagi perusahaan yang ingin menawarkan saham ke masyarakat haruslah go public. Sehingga dengan demikian calon investor bisa melihat dengan jelas harga permintaan dan penawaran slot-slot saham, karena laporan keuangan perusahaan bisa diakses masyarakat. Selain transprasan, saham juga sangat likuid yang membuat Anda mudah mencairkan dan menjualnya saat butuh dana mendadak
  • Alasan utama yang membuat banyak orang tergiur jadi investor saham adalah karena potensi keuangan yang besar. Kenapa bisa begitu? Karena pergerakan nilai saham dipengaruhi laju inflasi. Misalnya saja pada 2009 Anda mengeluarkan modal Rp10 juta untuk beli saham, ketika tahun 2019 bukan tak mungkin total nilai saham itu melambung hingga Rp100 juta!
  • Hal terakhir yang menjadi alasan kenapa Anda harus berinvestasi saham adalah karena sangat cocok untuk rencana keuangan jangka panjang. Dengan pengawasan OJK dan pemilihan broker yang terpercaya, jelas uang yang Anda tanamkan bakal benar-benar aman secara hukum. Apalagi perhitungan pajak dari investasi saham cukup sederhana yakni pajak dividen sebesar 10% dari nilainya dan PPh penjualan saham sebesar 0,1% saja

Bagaimana?

Sangat menarik sekali bukan alasan-alasan yang kenapa investasi saham itu menjadi sebuah keharusan.

Tentunya jika Anda mendambakan sebuah keuntungan, wajib mengetahui beberapa hal penting soal saham. Dengan begitu Anda akan siap menghadapi risiko dan meraih cuan (keuntungan).

Yang Harus Diperhatikan Saat Mau Investasi Saham

Sebagai negara berkembang dengan populasi penduduk yang luar biasa besar, investasi saham memang masih menjadi hal yang belum tersebar merata di Indonesia.

Masih cukup rendahnya pengetahuan masyarakat terhadap saham inilah yang membuat banyak orang salah kaprah dan gagal total.

Salah satu alasannya karena mereka mengharapkan cuan dalam waktu singkat, sementara saham adalah investasi jangka panjang.

Supaya tidak mengalami hal serupa, berikut ini adalah beberapa hal yang wajib diperhatikan jika Anda ingin menanamkan modal di investasi saham:

1. Pahami Jenis Investasi Saham

Baik berbentuk fisik atau non fisik, ketika Anda menanamkan dana pada perusahaan maka itu sudah bisa disebut investasi saham.

Lantaran merupakan bukti kepemilikan atas perusahaan, artinya ketika membeli saham maka Anda menyerahkan pengelolaan perusahaan tersebut kepada manajemen profesional yang dipercaya. Hingga sejauh ini ada dua jenis investasi saham yakni biasa dan preferen.

Investasi saham biasa berarti para pemegang saham berhak memilih dewan komisaris dan memperoleh hak pemberian saham terlebih dulu.

Sementara investasi saham preferen memiliki tingkatan masing-masing, tapi pemegang saham bisa mendapat prioritas pembagian dividen yang bisa diakumulasikan setiap periode atau ditukarkan jadi saham biasa.

Agar bisa menjalankan investasi saham, Anda tentu harus memiliki rekening saham yang dibuka di perusahaan sekuritas.

Berikut ini adalah beberapa macam saham dalam perdagangan yang bisa dibeli investor:

  • Blue Chips: Saham dari perusahaan dengan kualitas terbaik yang dijual di bursa. Saham blue chips biasanya paling aman karena menjanjikan keuntungan stabil dan rajin bayar dividen. Contohnya seperti BBCA (saham bank BCA), BBRI (saham bank BRI) atau UNVR (saham Unilever Indonesia)
  • Income: Merupakan saham emiten dan memiliki kemampuan membayar dividen dengan rata-rata yang lebih tinggi daripada dividen sebelumnya. Contohnya BBMRI (saham bank Mandiri), BBNI (saham bank BNI) dan AALI (saham Astra Agro Lestari Tbk)
  • Growth: Sekumpulan saham dari perusahaan dengan potensi dan sektor industri yang tengah tinggi, sehingga diproyeksikan harganya bakal meningkat dalam jangka menengah-panjang
  • Speculative: Saham yang memiliki peluang meningkat dalam waktu dekat karena sebuah rumor atau kondisi teknis. Hanya saja nilai investasinya rendah karena kinerja perusahaan yang belum tentu konsisten. Saham spekulatif cocok untuk trading saham harian
  • Cylical: Saham yang tidak terpengaruh berbagai macam pergolakan ekonomi makro
  • Emerging Growth: Saham yang diterbitkan perusahaan dalam jumlah relatif kecil tapi stabil kendati kondisi ekonomi bergejolak
  • Defensive: Saham yang stabil di tengah pergolakan ekonomi yang tak pasti

2. Kenali Terminologi dalam Investasi

Untuk menjadi investor saham yang handal, Anda tak haruslah menjadi lulusan sekolah keuangan bergengsi. Satu hal yang wajib dilakukan adalah selalu belajar dari banyak hal.

Kendati nilai saham terus berubah sesuai laju inflasi, prinsip-prinsip dasar alias terminologi investasi saham masih selalu sama.

Bahkan beberapa investor legendaris seperti Warren Buffett hingga Benjamin Graham menggunakannya di masa lalu. Seperti apa? Berikut enam di antaranya:

  • P/E Ratio (Price-To-Earnings Ratio): Bisa membantu investor mengukur seberapa mahal atau murahnya sebuah perusahaan, dibandingkan perusahaan lain. P/E Ratio ini berdasarkan seberapa banyak yang Anda bayar untuk membeli saham dari setiap $1 yang bisa diperoleh. Tentunya makin rendah P/E Ratio, makin murah biaya membeli saham yang artinya perusahaan itu berisiko tinggi
  • P/B Ratio (Price-To-Book Ratio): Berguna untuk mengukur nilai pasar perusahaan terhadap aset yang dimiliki dalam neraca keuangannya. Jika P/B Ratio adalah 1, artinya nilai pasar perusahaan sama dengan nilai aset. Begitu pula jika lebih besar, berbanding lurus dengan nilai aset. Secara mudahnya, P/B Ratio seperti Anda yang memiliki gaji besar tapi sedikit aset sementara sahabat Anda memiliki banyak aset tapi penghasilannya kecil
  • Dividend Yields: Dividen adalah sejumlah dana yang dibayar rutin oleh perusahaan kepada pemilik saham berdasarkan keuntungan yang diraih. Hanya saja tak semua perusahaan pasti membayar dividen sekalipun nilai bisnisnya sangat bagus, seperti Google. Biasanya dividen ditahan supaya pertumbuhan perusahaan di masa depan terjamin. Hal yang tak masuk akal jika Anda berinvestasi di perusahaan yang menjanjikan dividen besar tanpa memperhatikan kemampuan finansial perusahaan
  • Volume Weighted Average Price: Jika Anda melakukan investasi saham secara berkala, ada baiknya untuk selalu memperhatikan volume harga rata-rata daripada fokus pada harga saham harian. Volume harga rata-rata ini dipengaruhi nilai total saham yang ditransaksikan selama periode tertentu dan dibagi total volume yang diperdagangkan
  • Market Capitalisation: Kapitalisasi pasar berguna untuk menggambarkan nilai total perusahaan berdasarkan harga sahamnya saat ini. Untuk menghitungnya, Anda tinggal mengalikan harga saham dengan jumlah saham yang diterbitkan perusahaan. Contohnya seperti BCA menerbitkan 3 juta lembar saham dengan harga Rp20 ribu per lembar, maka kapitalisasi pasar BCA sebesar Rp60 triliun
  • Beta: Merupakan ukuran volatilitas sebuah saham dibandingkan volatilitas pasar keseluruhan. Jika nilai Beta kurang dari 1, maka volatilitas saham perusahaan itu lebih kecil dibandingkan keseluruhan pasar. Jika Anda termasuk investor yang ogah rugi besar, ada baiknya pilih saham dengan nilai Beta yang kecil

3. Bijak Tentukan Modal

Bagi para pemula yang benar-benar baru belajar saham, ada baiknya memang untuk tidak langsung menggunakan modal terlalu besar.

Coba saja dengan modal kecil supaya jika mengalami masalah, kerugiannya tak terlalu besar.

Modal kecil juga akan membuat Anda belajar sembari membiasakan diri terhadap software trading saham. Jika dirasa sudah cukup mampu, Anda bisa perlahan menambah besaran modal

4. Fokus Jangka Panjang

Inilah hal yang paling penting untuk diperhatikan saat hendak berinvestasi saham. Sama seperti berbagai jenis usaha lainnya yang butuh waktu untuk bisa memperoleh hasilnya, begitu pula saham.

Ketika Anda menanamkan sejumlah uang dalam saham, cuan baru bisa diperoleh dalam waktu minimal 2-3 tahun.

Kalau Anda mengharapkan sudah cuan dalam waktu satu bulan, maka itu jelas tidak mungkin. Karena semakin lama waktu investasi saham, keuntungannya juga makin besar.

Jangan lupa untuk selalu melakukan review portofolio secara berkala entah setiap 3, 6 atau 12 bulan sekali. Sehingga jika ada saham yang kinerjanya negatif atau gagal, bisa langsung Anda ganti.

Nah, jika Anda sudah memahami hal-hal di atas, maka tentunya bisa langsung membeli saham. Seperti yang sudah disebutkan di atas, membeli saham itu tidak ribet.

Bahkan saat ini bisa dilakukan secara online dan Anda tinggal menentukan perusahaan sekuritas yang terbaik. Setelah itu pilih berapa lama Anda melakukan investasi dan tinggal menunggu cuan diperoleh.

Inilah 10 Cara Beli Saham Online Bagi Pemula

Alasan pakai aplikasi trading saham

1. Pilih Perusahaan Sekuritas Terpercaya

Hal paling pertama yang dilakukan pemula supaya bisa beli saham online adalah dengan memilih perusahaan sekuritas alias perusahaan broker/pialang saham terpercaya.

Ada banyak sekali broker di Indonesia dan biasanya mereka merupakan anggota BEI (Bursa Efek Indonesia). Broker ini yang menjembatani Anda dalam beli saham online.

Pialang yang tercatat dalam BEI jelas memiliki kemampuan finansial berkualitas karena mereka harus menjalankan profesi sesuai ketentuan modal minimal dari OJK.

Contohnya seperti sekuritas milik BUMN (BNI Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Danareksa Sekuritas), sekuritas milik swasta nasional (Sinarmas Sekuritas, Panin Sekuritas, Henanputi Rai Sekuritas, Trimegah Sekuritas) dan sekuritas milik asing (Kim Eng Sekuritas, JP Morgan Sekuritas, Merril Lynch Sekuritas).

Baca juga: 5 Perusahaan Sekuritas Terbaik di Indonesia

Hanya saja karena ini adalah cara membeli saham online, pastikan memilih broker yang memiliki fitur aplikasi trading saham online terpercaya.

Bahkan beberapa broker menawarkan dummy-trade yang membuat calon investor bisa mengevaluasi kualitas aplikasi mereka. Jika sudah memilih broker, Anda bisa langsung mengunduh dan memasang aplikasi trading di ponsel.

2. Buka Dulu Rekening Saham

Jika sudah memilih sekuritas, maka cara berikutnya adalah dengan membuka rekening saham. Langkah ini sangatlah wajib karena tanpa adanya rekening saham, Anda tak bisa melakukan transaksi.

Beberapa broker profesional biasanya menyediakan fasilitas buka rekening saham online. Jangan lupa sediakan fotokopi KTP lengkap dengan data alamat tinggal, data usaha/pekerjaan, data ahli waris dan fotokopi buku rekening tabungan.

Biasanya proses rekening saham hingga jadi butuh waktu 1-2 minggu. Investor akan memperoleh email konfirmasi yang berisi username, password, PIN dan nomor rekening RDI (Rekening Dana Investor).

3. Buka RDN/RDI

Bersamaan dengan membuka rekening saham, calon investor juga harus membuka RDN (Rekening Dana Nasabah).

Jika rekening saham untuk proses transaksi jual-beli saham, maka RDN merupakan sebuah rekening khusus yang dibuat di bank untuk menyimpan dana transaksi yang akan dimasukkan ke rekening saham untuk proses trading.

Biasanya hasil penjualan saham bakal masuk rekening saham, sementara modalnya masuk ke RDN/RDI.

4. Lakukan Setoran Modal

Jika Anda sudah membuka rekening saham dan RDN, hal berikutnya adalah lakukan setoran modal transaksi saham ke RDN. Agar Anda bisa segera beli saham online.

Setiap perusahaan sekuritas jelas punya aturan tersendiri mengenai nominal setoran modal ini.

Hanya saja biasanya dipatok minimal Rp5 juta untuk setoran modal awal, sehingga pastikan Anda menyiapkan dananya. Investor pemula harus melakukan deposit dulu supaya bisa melakukan perdagangan saham.

5. Transaksi Pembelian Saham

Setelah dana yang Anda setorkan sudah efektif di RDN, maka Anda bisa langsung membeli saham. Pertama-tama tntukan terlebih dulu saham yang akan dibeli.

Kemudian saat melakukan order, Anda harus menentukan harga saham dan kemudian aplikasi akan memperlihatkan harga penawaran (bid) dan harga penjualan (offer). Kalau ingin langsung beli efektif, pastikan pasang harga beli sesuai dengan offer terendah.

Jika ingin beli saham yang lebih murah, pasang harga di bawah harga jual terendah yang artinya Anda harus antri sampai ada penjual lain yang menurunkan harga jual ke harga beli yang sudah Anda pasang sebelumnya. Kalau transaksi beli saham berhasil, tinggal cek saja di halaman Portofolio.

6. Transaksi Penjualan Saham

Tak hanya membeli, aplikasi beli saham online juga menyediakan fitur penjualan saham.

Cara untuk melakukan transaksi ini adalah pertama Anda harus memilih saham yang dimiliki dan kemudian menentukan harga sekaligus lembaran saham yang ingin dijual. Jika ingin segera menjual saham, pasang di harga beli tertinggi pada pasar.

Sementara jika ingin hasil penjualan maksimal, pasang dengan harga jual lebih mahal. Anda bisa langsung menjual saham yang baru saja dibeli jika saham itu ternyata langsung bergerak.

Nantinya uang hasil penjualan saham bakal langsung ditransfer otomatis ke rekening saham.

7. Pelajari Strategi Investasi Saham

Supaya bisa memperoleh cuan sesuai harapan, Anda tentu wajib memiliki strategi. Bahkan dengan mempelajari cara menggunakan aplikasi trading saham juga sudah menjadi salah satu strategi.

Misalnya saat melakukan perdagangan, Anda ingin mengubah (amend) harga beli atau harga jual, manfaatkan saja fitur pada aplikasi.

Hal ini biasanya terjadi ketika Anda hendak segera beli atau jual saham tapi harga yang dipasang tidak menarik, Anda bisa melakukan amend sesuai kondisi pasar.

Dalam strategi investasi ini juga berkaitan dengan jadwal perdagangan bursa yang berlangsung setiap hari Senin-Jumat saja.

Selain itu dalam menyusun strategi investasi saham, Anda harus tahu berapa besar target dana, berapa lama waktu yang dibutuhkan sampai melakukan review portofolio secara berkala.

Siapkan juga psikologis pribadi demi menghadapi pasar bursa yang tak selamanya untung. Ada baiknya uga jika memiliki beberapa target profit secara berurutan supaya tak jadi korban kerakusan pembelian saham.

8. Bayar Fee Transaksi Saham

Lantaran dalam beli saham online menggunakan sosok broker atau perusahaan sekuritas, sudah pasti Anda harus membayar fee kepada mereka setiap transaksi perdagangan saham.

Menurut Trade Confirmation, komponen biaya transaksi memuat Brokerage Fee sebesar 0,15% dari nilai transaksi, pajak atas fee transaksi sebesar 10%, fee BEI dan fee KPEI.

Semakin sering melakukan transaksi saham entah jual atau beli, jelas fee yang harus dikeluarkan makin besar dan mempengaruhi laba.

Waktu untuk menyelesaikan transaksi (settlement) dalam beli saham online adalah dua hari perdagangan.

9. Lakukan Analisa Fundamental Saham

Untuk membantu keputusan dalam perdagangan saham, diperlukan yang namanya pemahaman atas analisis fundamental.

Analisis fundamental sendiri adalah sebuah teknik analisa yang mempertimbangkan banyak faktor mulai dari kinerja perusahaan, persaingan bisnis, analisis industri, analisis ekonomi dan pasar makro-mikro.

Dengan analisis fundamental, Anda bisa tahu apakah perusahaan yang bakal dipilih memiliki keuangan sehat atau tidak.

Jika Anda memilih investasi saham jangka panjang, analisis fundamental sudah pasti wajib dilakukan. Beberapa hal yang biasanya dibutuhkan untuk melakukan analisis ini adalah mencari tahu sebanyak mungkin berita perusahaan dari berbagai media.

Lalu mendapatkan data ekonomi perusahaan dari rilis BPS (Badan Pusat Statistik) dan BI (Bank Indonesia), serta data laporan keuangan perusahaan yang dirilis emiten tiap tiga bulan sekali yang bisa diperoleh juga di BEI.

Baca juga: 5 Aplikasi Trading Saham Terbaik dan Terpercaya Untuk Pemula

10. Bijak Dalam Diversifikasi Saham

Sudah disebutkan sebelumnya bahwa saham adalah investasi yang penuh risiko dan biasanya bukan dalam jumlah kecil.

Namun fakta ini jangan membuat Anda cemas dan menyerah. Ada kok cara untuk mengelola risiko investasi saham yakni dengan melakukan diversifikasi investasi.

Maksudnya adalah Anda tidak menempatkan seluruh uang pada satu jenis saham atau hanya di investasi saham.

Cobalah membeli beberapa jenis saham yang berbeda karena jika salah satu kinerjanya menurun, masih ada saham lain yang meraih hasil positif. Pun demikian jika melakukan diversifikasi pada instrumen saham.

Sehingga ketika ada krisis di pasar saham, Anda tetap bisa bertahan karena uang-uang simpanan Anda telah disimpan dalam deposito, emas bahkan mungkin Dana Darurat.

Kendati memang langkah diversifikasi ini membuat return menurun, tapi itulah tujuan diversifikasi di mana uang dialihkan ke investasi yang berbeda risiko dan keuntungannya.

Kesimpulan

Tentunya dengan mempelajari hal-hal yang sudah diulas di atas, Anda tentu akan bisa menjadi seorang investor saham yang meyakinkan.

Bahkan sekalipun masih pemula, Anda sudah memiliki bekal tersendiri berupa pengetahuan dalam menjalani petualangan di lantai bursa.

Sekali lagi pahamilah bahwa saham merupakan jenis investasi jangka panjang sehingga Anda wajib memiliki kesabaran dalam menjalankannya.

Tenang saja jika Anda selalu rajin belajar dan tak pantang menyerah, meraup puluhan hingga ratusan juta Rupiah dari beli saham online bukanlah hal yang mustahil. Jadi yuk investasi saham sekarang juga!