10 Cara Belajar Trading Forex Anti Bangkrut Bagi Pemula

Bisnis610 Dilihat

Mau investasi trading forex? Simak dulu 10 cara belajar trading forex anti bangkrut bagi pemula.

Dibandingkan saham, nama forex memang lebih memberikan kesan negatif terutama bagi para investor di Indonesia.

Bahkan tak sedikit dari masyarakat yang menuding kegiatan trading forex sebagai bentuk investasi bodong yang sudah pasti merugikan, hingga merupakan bagian daripada judi.

Padahal pada dasarnya, saham dan forex adalah sama-sama efek yang diperjual-belikan di pasar keuangan. Hanya saja berbeda dengan investasi saham atau obligasi yang dilakukan dalam jangka panjang, trading forex membutuhkan waktu singkat sehingga peluang untung-ruginya sama besarnya.

Tak main-main, nilai perdagangan forex alias foreign exchange atau publik Indonesia mengenalnya sebagai valas (valuta asing) ini jauh lebih besar daripada saham.

Dimana pada Agustus 2012 silam, BIS (Bank for International Settlements) menyebutkan jika volume pasar forex lebih dari US$3,1 triliun per hari. Sementara pasar saham? Ada di kisaran rata-rata US$2 triliun per hari.

Baca juga: Peluang Ide Bisnis Furniture dan Tips Menjalankannya

Hanya saja sama seperti upaya mencari penghasilan pada umumnya, untuk bisa meraup kesuksesan tentu Anda harus belajar lebih dalam mengenai trading forex.

Lantaran perdagangan dilakukan secara global dan selama 24 jam tanpa henti, trading forex tak bisa dilakukan dengan hanya mengendalkan keuntungan belaka seperti yang dilakukan banyak trader pemula.

Supaya tidak salah langkah, kami akan membahas beberapa cara mudah belajar trading forex supaya tidak bangkrut.

Hal-Hal yang Harus Dipelajari Pemula Saat Trading Forex Supaya Tak Mudah Bangkrut

1. Pahami Pasar Forex

bisnis forex

Untuk menjalankan kegiatan trading forex, semua berpusat pasar forex. Hanya saja meskipun sama-sama pasar keuangan, pasar saham dan pasar forex memiliki perbedaan yang harus diketahui dan jadi hal pertama yang wajib dipelajari trader pemula.

Dimana untuk pasar saham, transaksi terjadi di bursa efek antara Anda sebagai investor, broker dan bursa efek.

Sementara dalam pasar forex, transaksi terjadi dengan sistem OTC (Over the Counter) antara Anda dengan broker. Karena itulah kadang kala nilai tukar valas tiap-tiap broker tak sama.

Supaya bisa untung, tentunya pemilihan broker menjadi kunci dalam trading forex. Patut diketahui juga bahwa trading forex di pasar forex berbeda dengan saat Anda menukarkan sejumlah mata uang asing di money changer.

Dalam pasar forex, tak kan ada pertukaran barang. Fokus trader hanya pada selisih harga pasangan valas. Trader harus membayar selisih harga itu yang bakal memperlihatkan apakah Anda dalam posisi untung atau rugi.

2. Pegang Prinsip Untung Besar

Dengan fakta dalam trading forex setiap harinya melibatkan pihak-pihak raksasa dengan kekuatan finansial stabil seperti negara dan korporasi, jelas membuat volume transaksi trading forex begitu besar dan likuid.

Hal inilah yang membuat arus perputaran uang pasar forex begitu likuid sehingga Anda sebagai trader, bisa mudah memperoleh dan kehilangan uang.

Hanya saja sebagai pemula, satu hal mendasar yang harus benar-benar Anda pegang adalah prinsip meraup untung sebanyak-banyaknya.

Tenang saja, di pasar forex Anda bisa pasang posisi jual dan beli di saat bersamaan sehingga dapat menyesuaikan dengan kondisi pasar.

Karena itulah ketika nilai tukar pasangan mata uang berubah, Anda harus bisa menentukan. Misalnya ketika Rupiah menguat, Anda bisa membeli Dolar AS begitu pula ketika Rupiah lesu, segera jual Dolar AS yang nilai tukarnya tinggi.

3. Kenali Legalitas Broker

Cara Memilih Broker Forex Untuk Pemula

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, keberadaan konsep OTC membuat broker memegang peran vital dalam trading forex.

Untuk itulah sebagai pemula, hal berikutnya yang harus dipelajari adalah mengenai latar belakang broker. Apakah broker itu berkualitas, layak dipercaya, berizin resmi dan memiliki biaya-biaya transaksi kompetitif.

Khusus untuk izin atau legalitas, hal ini sangat penting karena jika Anda memilih broker abal-abal yang bahkan tak berizin OJK (Otoritas Jasa Keuangan), bisa saja merugi. Di Indonesia ada dua jenis broker yang beroperasi yakni broker lokal dan broker asing internasional.

Baca juga: 10 Kiat Ampuh Bisnis Tidak Ambruk dan Tetap Cuan Saat Corona

Broker lokal yang layak dipilih harus mengantongi izin Bappebti sebagai pengawas otoritas pasar berjangka yang turut mengatur trading forex.

Sementara untuk broker asing memang harus lebih waspada karena banyak yang belum berizin Bappebti. Supaya aman, pastikan Anda memilih broker asing yang memiliki regulasi dari negara-negara dengan pasar forex aktif seperti Inggris.

4. Tahu Harga Forex

Berangkat dari prinsip bahwa trading forex adalah membeli saat murah dan menjual saat mahal, hal berikutnya yang harus dipelajari ialah soal harga forex.

Khusus untuk trading forex, harga yang jadi patokan adalah nilai tukar pasangan mata uang alias pair. Untuk pasar forex global, terdapat 47 pair mata uang dengan salah satu yang terpopuler adalah EUR/USD.

Dalam pair EUR/USD, base pair EUR selalu bernilai satu sedangkan quote pair USD berubah-ubah sesuai pergerakan di pasar forex.

Contohnya pada data 2021 seperti dilansir Duwitmu, posisi EUR/USD untuk BUY adalah 1.1215 sementara untuk SELL ialah 1.1212.

Apa maksudnya? Artinya jika Anda ingin membeli satu Euro, senilai US$1.1215 sedangkan kalau mau menjual satu Euro, sebesar US$1.1212.

Pip Tentukan Nilai Pair Forex

Agar tahu mana mata uang yang sedang lemah atau kuat, Anda harus memperhatikan base currency alias posisi pertama pair forex itu terhadap lawannya.

Pergerakan nilai forex ini disebut sebagai PIP yang wajib menjadi acuan setiap trader. Pip sendiri merujuk pada empat desimal di belakang koma pada nilai tukar pair forex.

Ketika harga EUR/USD dalam posisi BUY 1.1215, maka nilai pip adalah 1215. Namun saat EUR/USD menurun jadi 1.1214, pair forex ini melemah satu pip. Tetapi jika jadi 1.1115, artinya pair forex tersebut anjlok 100 pip.

Agar tahu apakah Anda untung atau rugi, besaran pip ini mengacu pada jenis lot size yang diambil. Dalam trading forex ada tiga jenis lot size yakni Standard (100 ribu unit currency dengan nilai $10 per pip), Mini (10 ribu unit currency dengan nilai $1 per pip) dan Micro (1.000 unit currency dengan nilai 1 cent per pip).

5. Manfaatkan Leverage

4 broker lokal terbaik

Jika mengacu pada lot size dalam trading forex, maka setidaknya Anda harus menyiapkan dana US$100 ribu sebagai nilai satu lot size Standar.

Kalau nilai tukar rupiah terhadap dolar AS saat ini adalah Rp14.700 per dolar, maka untuk satu lot size Standar harus mengeluarkan dana lebih dari Rp1,4 miliar!

Tentu jumlah yang luar biasa besar terutama bagi trader pemula. Ingin menggunakan lot size Mini atau Micro yang lebih murah? Boleh saja tapi keuntungan yang diperoleh jelas jauh lebih kecil daripada Standar. Lantas bagaimana? Tenang saja, Anda bisa memanfaatkan fitur Leverage alias hutang dari broker.

Berbeda dengan investasi saham, dalam trading forex disediakan Leverage yang memungkinkan trader melakukan trading dalam ukuran besar sekalipun modal kecil.

Wajib diketahui pula bahwa besaran Leverage ini berbeda tiap-tiap broker. Contohnya seperti Leverage 1:100, jika dana yang Anda miliki US$50, maka bisa melakukan trading hingga US$5.000!

Kendati terdengar menguntungkan dan bisa berpotensi untung lebih besar karena modal lebih kuat, Anda haruslah semakin waspada. Karena saat Anda merugi ketika menggunakan Leverage, tetap harus membayar hutang ke broker.

6. Untung dan Risiko Sejalan

Sudah disinggung sebelumnya bahwa dalam trading forex, jika Anda mendambakan untung besar maka sudah pasti diikuti dengan peluang rugi sama besar pula.

Ketika Anda trading dengan modal US$500, maka saat nilai pair forex bergerak 1%, peluang untung dan ruginya adalah US$5.

Sementara jika Anda menggunakan Leverage 1:200, maka Anda bisa melakukan trading dengan modal hingga US$100 ribu.

Artinya ketika nilai forex bergerak 1%, peluang untung Anda menjadi US$1.000 alias dua kali lipat dari modal asli. Lebih besar? Memang. Tapi ingat, Anda pun bisa saja merugi hingga US$1.000.

Jadi kalau modal Anda cuma US$500, sudah pasti uang ludes dan masih tetap berhutang US$500 ke broker penyedia Leverage.

Baca juga: 10 Cara Menghasilkan Uang dari Instagram Hampir Tanpa Modal

7. Belajar Manajemen Risiko

Mengenal Manajemen Resiko Dalam Bisnis dan Langkah-langkahnya

Melihat peluang rugi yang tampak besar, sudah pasti banyak orang ciut terlebih dulu sebelum menjadi trader forex. Tak usah cemas, asalkan Anda mempelajari betul manajemen risiko dengan tepat, uang tidak akan hilang dengan mudah. Manajemen risiko ini memungkinkan trader mengelola kerugian saat trading forex.

Cara termudah adalah menggunakan uang yang siap untuk hilang saat trading forex. Sehingga jangan menggunakan uang dari dana darurat yang berpeluang dipakai di waktu dekat, lantaran bakal menjadi beban saat merugi.

Agar lebih meyakinkan, gunakan STOP LOSS (posisi otomatis ditutup saat sudah mencapai batasan kerugian) dan TAKE PROFIT (posisi otomatis ditutup saat sudah mencapai batas keuntungan).

Memang dengan STOP LOSS dan TAKE PROFIT ini potensi untung dan rugi jadi lebih kecil, tapi membuat Anda semakin disiplin saat trading.

Supaya bisa melakukan manajemen risiko secara tepat, ada baiknya Anda memanfaatkan akun demo yang ditawarkan broker.

Seperti namanya, akun demo memungkinkan trader pemula melakukan trading dalam kondisi sebenarnya tapi memakai uang virtual.

8. Biaya Trading Forex

Hal berikutnya yang harus dipelajari pemula supaya tidak bangkrut dalam trading forex adalah dengan memperhatikan betul biaya-biaya dalam transaksi yang bukan tak mungkin bisa mengurangi keuntungan. Setidaknya dalam trading forex ada tiga biaya yang ditetapkan berbeda oleh broker yakni:

  • Spread: Selisih harga beli dan jual. Contohnya pasangan EUR/USD dalam ilustrasi sebelumnya memiliki selisih tiga pip yang ditetapkan oleh broker sebagai keuntungan jasa mereka
  • Withdrawal fee: Setiap kali Anda menarik dana ke rekening pribadi, maka broker bakal menetapkan biaya layanan ini
  • Overnight fee: Biaya untuk bunga harian Leverage jika Anda tak menutup posisi dan melakukan roll over ke hari esok

9. Kualitas Layanan Broker

Pada dasarnya bukan hanya legalitas saja yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan broker. Supaya tidak dibebankan banyak biaya yang menggerogoti keuntungan trading, pilih broker yang menetapkan spread dan biaya kompetitif.

Begitu pula ada baiknya pilih broker yang memberikan layanan multi asset agar Anda bisa melakukan diversifikasi instrumen. Broker dengan layanan multi asset mempunyai banyak instrumen dalam satu platform misalnya forex, saham, komoditi, indeks, ETF hingga mata uang kripto.

Baca juga: Wajib Tahu! 10 Tips Sukses Untuk Youtuber Pemula

10. Peka Informasi Ekonomi

Nah, hal terakhir yang wajib dipelajari pemula supaya tidak merugi saat pertama kali trading forex adalah dengan tetap memperhatikan informasi ekonomi yang beredar.

Karena pada dasarnya, trading forex bukanlah kegiatan judi atau spekulasi semata karena trading forex ini bisa diperhitungkan termasuk potensi kerugiannya.

Bagi Anda yang mempelajari ekonomi makro, tentu paham kalau ada banyak faktor fundamental yang membuat nilai tukar mata uang negara di dunia ini berubah.

Sehingga jika Anda ingin aman saat trading forex, perhatikan betul kebijakan moneter bank sentral baik nilai inflasi atau penetapan suku bunga, sentimen pasar yang negatif hinga rating ekonomi sebuah negara. Dimana semua hal itu sangat mempengaruhi harga pair forex.

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas bisa disimpulkan bahwa trading forex sebetulnya juga berpeluang menguntungkan. Apalagi dengan fakta bahwa volume transaksi forex begitu besar, membuat siapapun bisa untung dan rugi sama-sama besar.

Lantaran bergantung betul pada pengetahuan si trader, jika Anda tahu bagaimana cara manajemen risiko dan manajemen keuangan, maka trading forex tidaklah menakutkan.