Rekomendasi 7 Bisnis Skala Kecil yang Cocok Saat Resesi Ekonomi

Bisnis656 Dilihat

Kalau membicarakan bisnis skala kecil, tentu yang ada di benak Anda adalah sebuah usaha dengan omzet dan profit yang relatif kecil. Ini rekomendasi 7 bisnis skala kecil yang cocok saat resesi ekonomi.

Tentu jangan meremehkan bisnis yang awalnya kecil, karena bisa jadi dia berpeluang besar dan justru bisa penyelamat ekonomi negara.

Apakah benar?

Tentu saja! Apalagi perekonomian negeri ini kini tengah limbung, setelah resmi memasuki tahapan resesi ekonomi. Kondisi resesi ekonomi ini sebetulnya adalah sesuatu yang sudah diprediksi karena kinerja pertumbuhan ekonomi dua kali berturut-turut tercatat negatif, seperti dilansir Kompas.

Sekadar informasi, perekonomian Indonesia pada 2021 tercatat mengalami kenaikan 3,7%, sudah agak lebih baik dari 2020 yang terseok ke minus 3,9%.

Imbas dari pandemi Covid-19 berkepanjangan membuat Indonesia akhirnya memasuki masa resesi, seperti yang dialami sejumlah negara tetangga di Asia Tenggara.

Banyak orang cemas bahwa resesi ekonomi ini akan membuat negeri ini kembali ke tahun 1998. Namun Anda harus tahu bahwa resesi ekonomi saat ini tak perlu ditanggapi dengan ketakutan berlebihan.

Buktinya masih ada sejumlah bisnis skala kecil yang dianggap tahan banting dan bisa jadi pilihan sebagai lahan penghasilan, selama wabah corona menerjang.

Baca juga: 7 Ide Kreatif Pengolahan Barang Bekas Bernilai Ekonomis

Memahami Beda Resesi dan Depresi Ekonomi

Sebelum menjelaskan soal bisnis-bisnis skala kecil yang cukup menjanjikan, mungkin ada baiknya Anda tahu terlebih dulu apa sih resesi ekonomi itu. Supaya tidak salah kaprah dan cepat cemas, karena mengira resesi sama dengan depresi ekonomi.

Menurut Bhima Yudhistira selaku ekonomi dari INDEF (Institute for Development of Economics and Finance), resesi merupakan kondisi dimana pertumbuhan ekonomi sebuah negara mengalami penurunan selama dua kuartal berturut-turut.

Salah satu ‘gejala’ kuat resesi terjadi adalah ketika daya beli masyarakat secara umum anjlok dan angka pengangguran melambung.

Ketika resesi berjalan dengan waktu yang lebih panjang misalnya lebih dari setahun, maka itu bisa dikategorikan sebagai depresi ekonomi.

Baik resesi dan depresi, semua diawali oleh krisis ekonomi. Karena ketika krisis terjadi, indikatornya adalah penurunan di beberapa sektor ekonomi.

Contohnya adalah ketika nilai tukar Rupiah anjlok atau satu kuartal perekonomian tercatat minus, itu artinya tengah mengalami krisis ekonomi.

Karena itulah bisa disimpulkan bahwa dampak dari resesi ekonomi bakal lebih besar dan luas daripada krisis, tapi tidak separah depresi ekonomi.

Menurut BPS (Badan Pusat Statistik) seperti dilansir CNBC Indonesia, ada sejumlah sektor industri yang mencatat pertumbuhan negatif selama periode dua kuartal terakhir. Berikut beberapa di antaranya:

  • Industri alat angkutan: -34,29% dan -29,98%
  • Industri mesin dan perlengkapan: -13,42% dan -10,76%
  • Industri karet, barang dari karet dan plastik: -11,98% dan 9,61%
  • Industri tekstil dan pakaian jadi: -14,32% dan -9,32%
  • Industri batu bara dan pengilangan migas: -10,31% dan -7,17%
  • Industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik dan peralatan listrik: -9,29% dan -6,86%
  • Industri pengolahan tembakau: -10.84% dan -5,19%

Namun meskipun resmi masuk resesi, Piter Abdullah selaku ekonom senior dari CORE (Center of Reform Economics) meminta masyarakat tidak terlalu panik, karena resesi ekonomi tak hanya dialami Indonesia.

Piter menambahkan bahwa kinerja negatif di kuartal III-2020 lebih baik daripada kuartal II-2020 yang artinya, perekonomian sudah mulai pulih.

Baca juga: Bisnis Minuman Teh, 8 Jenis Minuman Teh Paling Populer

7 Bisnis Skala Kecil yang Bisa Dipilih Saat Resesi Ekonomi

Kendati masih ada kemungkinan laju perekonomian di kuartal IV-2020 mencatat hasil negatif, tapi banyak yang cukup optimis kalau angkanya akan semakin mengecil.

Untuk itulah banyak pihak yang menanti upaya percepatan pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 ini.

Alih-alih terus mengeluhkan kondisi ekonomi, David Sumual selaku ekonom BCA menganjurkan agar masyarakat melakukan inovasi, terutama di bidang digitalisasi dalam segi bisnis mereka agar mampu bertahan.

Apalagi menurut data BPS, ada beberapa industri yang justru mencatat pertumbuhan positif selama dua kuartal terakhir, seperti:

  • Industri kimia, farmasi dan obat tradisional: tumbuh 8,65% dan 14,96%
  • Industri logam dasar: tumbuh 2,76% dan 5,19%
  • Industri makanan dan minuman: tumbuh 0,22% dan 0,66%

Berangkat dari fakta itulah, bisnis-bisnis skala kecil juga masih cukup menjanjikan dan bisa dipilih. Apalagi bagi Anda yang memiliki modal pas-pasan, resesi ekonomi saat ini bisa menjadi peluang asalkan dimanfaatkan dengan maksimal.

Berikut adalah sejumlah bisnis skala kecil yang bisa jadi pertimbangan untuk dilakukan, agar tetap meraup penghasilan selama resesi ekonomi berlangsung:

1. Bisnis Frozen Food

Karena industri makanan dan minuman termasuk salah satu yang justru meraih hasil pertumbuhan positif, maka Anda bisa menggeluti bisnis skala kecil frozen food.

Seperti namanya, frozen food merupakan produk makanan olahan yang sudah dibekukan, sehingga memiliki daya tahan lebih lama.

Anda bisa mulai jualan bakso hingga siomay dan dimsum seafood yang dibekukan, karena saat ini peminatnya cukup banyak.

Olahan seafood memang menjadi daya tarik utama dari frozen food. Selain lebih awet, harga jualnya pun bisa lebih mahal.

Anda juga dapat memanfaatkan internet untuk berjualan dan akhirnya memperoleh konsumen tidak hanya di sekitar domisili, tapi bahkan luar kota.

Bisnis frozen food ini juga tidak terbatas pada seafood saja, tapi juga bisa merambah ke sayuran beku, daging ayam/sapi beku hingga donat beku.

Tidak hanya tumbuh selama resesi saja, bisnis frozen food bahkan sudah membuktikan mampu bertahan sepanjang tahun dan tak pernah beku. Dengan modal mulai dari ratusan ribu, Anda bisa meraup omzet sampai jutaan Rupiah.

2. Jasa Layanan Bimbingan Belajar

bisnis skala kecil

Mempunyai kemampuan dalam bidang akademis? Maka Anda bisa memanfaatkannya sebagai salah satu bisnis skala kecil menjanjikan di kala resesi. Apalagi resesi ekonomi saat ini dipicu oleh pandemi Covid-19 yang membuat sekolah harus dijalankan online.

Ada banyak orangtua yang tentu kebingungan dalam mengajar buah hati mereka, lantaran sekolah harus jarak jauh.

Di sinilah Anda bisa menyediakan jasa layanan bimbingan belajar alias bimbel kepada tetangga terlebih dulu. Dengan modal terjangkau, hasilnya pun cukup memuaskan.

Baca juga: Bisnis Akuarium, Berikut 4 Hal yang Harus Anda Perhatikan

3. Bisnis Bahan Siap Masak

bisnis skala kecil

Masih berkaitan dengan wabah corona yang membuat banyak orang mengurangi aktivitasnya di luar rumah, Anda bisa memanfaatkannya dengan menjual bahan makanan siap masak.

Contohnya seperti menjual paket shabu, paket yakiniku hingga paket steak. Anda bisa mengemas kembali bahan-bahan masakan misalkan sayur, daging aneka siomay lengkap dengan bumbu dan saus kepada konsumen.

Konsumen tidak perlu ribet beli satu persatu bahan masakan yang mau dimasak, karena tinggal membeli paket masakan pada Anda, bisa langsung dimasak.

Keuntungan yang didapat pun cukup menggiurkan dengan modal terjangkau, sehingga bisnis bahan siap masak sangat layak dipertimbangkan.

4. Bisnis Food Truck

Bisnis skala kecil berikutnya yang bisa digeluti saat resesi masih datang dari industri kuliner yakni food truck. Seperti namanya, Anda berjualan kuliner entah makanan atau minuman di atas kendaraan.

Selain tak perlu menyewa tempat untuk jualan, Anda bisa memanfaatkan kendaraan yang dimiliki entah mobil pribadi atau menggunakan pick-up yang menganggur.

Sedikit modifikasi agar nyaman sebagai ‘dapur berjalan’, kendaraan bermotor itu bisa menjadi teman terbaik untuk mencari penghasilan.

Anda bisa berkeliling entah di pemukiman warga atau kawasan perkantoran, sehingga meraih omzet yang lebih tinggi daripada sekadar berjualan di sebuah lapak yang tak bisa berpindah.

5. Jasa Layanan Pembayaran Online

Jasa berikutnya yang masuk bisnis skala kecil dan cukup menjanjikan serta tahan resesi adalah layanan pembayaran online.

Kalau dulu mungkin hanya ada layanan pembelian pulsa, kini distributor-distributor pulsa melakukan perluasan layanan termasuk pembayaran online entah tagihan listrik, tagihan PDAM, tagihan BPJS hingga asuransi atau TV kabel.

Meskipun bisa melayani banyak jenis pembayaran tak cuma sekadar pulsa elektrik, modal yang dibutuhkan justru masih sangat terjangkau yakni mulai dari Rp50 ribu.

Dengan satu salso saja, Anda bisa melayani berbagai kebutuhan asalkan memilih distributor yang berkualitas. Mau ekonomi memburuk sekalipun, masyarakat tentu masih butuh pulsa telepon, kuota data internet dan membayar listrik, sehingga bisnis ini akan selalu bertahan.

6. Jasa Layanan Home Service

Gaya hidup masyarakat yang makin modern dan begitu sibuk menjadi peluang dari bisnis jasa layanan home service. Seperti namanya, bisnis skala kecil yang satu ini memungkinkan Anda untuk datang ke rumah konsumen, sambil melakukan jasa layanan yang dibutuhkan.

Baca juga: Bisnis Sampah Barang Bekas, 5 Jenis Sampah yang Bisa menghasilkan Uang

Misalkan saja bersih-bersih rumah, mencuci mobil, membetulkan instalasi listrik, mereparasi alat elektronik hingga mesin mobil.

Bahkan dalam perkembangannya, bisnis pijat sampai salon pun sudah menawarkan layanan home service yang tentunya makin memudahkan konsumen. Untuk menawarkan jasa layanan ini, Anda bisa memanfaatkan media sosial semaksimal mungkin.

7. Bisnis Kelontong

Nah, bisnis skala kecil terakhir yang terbukti mampu tahan di saat resesi ekonomi adalah toko kelontong. Yap, Anda bisa menjual aneka kebutuhan pokok seperti beras, telur, minyak, gula, kopi dan lain-lain di depan rumah.

Karena kebutuhan pokok itu pasti dibutuhkan masyarakat sekalipun perekonomian limbung. Anda pun bisa manyediakan pesan-antar secara online supaya bisnis kelontong yang digeluti semakin jadi pilihan dan tetap untung.

Kesimpulan

Melalui tujuh bisnis skala kecil di atas, terukti bahwa resesi ekonomi bukanlah kiamat. Daripada terus mengeluh dan menyalahkan nasib karena kehilangan pekerjaan, Anda bisa bangkit kembali dengan memilih satu dari tujuh bisnis yang sudah kami ulas di atas.

Asalkan dikerjakan secara sungguh-sungguh, disiplin dan bertanggung jawab, bisnis yang meskipun awalnya kecil, bisa tumbuh besar dan sangat menjanjikan. Tetap semangat ya sekalipun resesi ekonomi menerjang!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *