Imbas Giant Tutup, Ini 8 Bisnis Korban PHK yang Dapat Dipilih

Bisnis561 Dilihat

Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan sangat memukul sektor perekonomian terutama pelaku ritel modern, seperti PT Hero Supermarket Tbk (HERO). HERO akhirnya resmi menutup seluruh gerai supermarket Giant di Indonesia. Sudah pasti ini memicu banyak korban PHK. Merasa cemas? Mungkin ini saatnya Anda mulai melirik beberapa peluang bisnis korban PHK.

Keputusan besar ini diumumkan HERO pada 25 Mei 2021. Patrik Lindvall selaku Presiden Direktur HERO, memaparkan jika ini adalah keputusan agar perseroan bisa tetap beradaptasi dengan dinamika pasar dan tren konsumen yang berubah. Karena ternyata kini format hypermarket sudah tidak terlalu diminati, terutama sejak wabah corona.

Kepastian tutupnya seluruh gerai supermarket Giant di Indonesia ini bakal dilakukan di akhir Juli 2021 nanti. Melalui website resmi HERO, ada sekitar 100 gerai Giant di 96 daerah seluruh Tanah Air yang berformat Giant Ekstra, Giant Ekspress atau Giant Mart. Sementara total karyawan yang dinaungi oleh Giant adalah 14 ribu orang yang harus bersiap-siap di-PHK.

Harus kehilangan pekerjaan karena Giant ditutup tentu sebuah hal yang tak pernah diharapkan oleh para pegawai Giant. Apalagi di masa pandemi Covid-19 yang sulit ini, para korban PHK tentu harus bisa bangkit dan bertahan melanjutkan hidup lewat sejumlah peluang bisnis korban PHK yang bisa digeluti.

Baca juga: Peluang Bisnis Daycare : Persiapan dan Langkah-langkahnya

Sejarah Giant di Indonesia, Hingga Putuskan PHK Ribuan Pegawai

logo Giant
© Kompas

Tidak lengkap rasanya membahas apa saja sih bisnis korban PHK dari Giant yang bisa dipilih tanpa membahas Giant itu sendiri. Sekadar informasi, Giant sendiri sebetulnya adalah jaringan supermarket ritel yang berasal dari Malaysia. Dari website resmi Giant di negara asalnya, ritel ini didirikan oleh keluarga Teng Meng Chin di Sentul Pasar pada tahun 1944 silam.

Butuh waktu 30 tahun lamanya untuk minimarket Teng membuka gerai baru di Bangsar. Hingga akhirnya bisnis keluarga Teng itu menjadi gerai ritel kebutuhan sehari-hari papan atas di Negeri Jiran. Setelah menggunakan nama Giant, barulah dimulai ekspansi ke negara tetangga seperti Singapura dan tentunya Indonesia, seperti dilansir Detik.

Untuk pasar Indonesia sendiri, pemilik lisensi Giant adalah HERO yang sudah dikenal lebih dulu lewat brand Hero Supermarket. Sekadar informasi, Hero Supermarket adalah jaringan ritel modern pertama di Indonesia yang didirikan oleh Muhammad Saleh Kurnia pada 5 Oktober 1971. Di bawah naungan HERO, Giant Hypermarket dibuka pertama kali di Tanah Air pada tahun 2002 di kawasan Villa Melati, Tangerang.

11 tahun berjalan atau tepatnya pada 2013, HERO mengubah identitas Giant Hypermarket dan Giant Supermarket jadi Giant Ekstra dan Giant Ekspress. Jika Giant Ekspress memiliki format harga murah dan pelayanan cepat untuk kebutuhan mingguan, maka Giant Ekstra menawarkan harga murah dengan produk lengkap untuk kebutuhan bulanan.

Menjadi salah satu jaringan ritel modern populer di Tanah Air, Giant sepertinya tak sanggup menghadapi perubahan gaya hidup. Dalam beberapa tahun terakhir, dinamika pasar dan tren konsumen yang mulai tak berminat pada format hypermarket ditambah hantaman pandemi Covid-19, membuat HERO resmi menutup seluruh gerai Giant pada akhir Juli 2021.

Kini ribuan karyawan Giant pun harus siap menghadapi kenyataan karena mereka hanya punya waktu dua bulan saja untuk memperoleh penghasilan. Dari data ASPEK (Asosiasi Serikat Pekerja) Indonesia yang merupakan induk Serikat Pekerja Hero Supermarket, jumlah karyawan Giant yang tersisa saat ini tidaklah sekitar 14-15 ribu orang.

Namun lantaran Giant terus merugi sejak dua tahun lalu, HERO sebetulnya sudah mulai melakukan pengurangan karyawan baik yang tetap dan kontrak. Untuk karyawan tetap, manajemen Giant menawarkan pensiun dini meskipun memang ada yang memutuskan resign sendiri. Sehingga kini yang tersisa hingga akhir Juli 2021 ’hanya’ sekitar 7.000 pegawai yang akan di-PHK semua.

Nasib Ribuan Korban PHK Giant, Apa Dapat Pesangon?

Tentu saja kabar penutupan gerai Giant ini langsung ditanggapi berbeda oleh masyarakat. Bagi konsumen ritel, ini adalah waktu untuk berbondong-bondong ke Giant karena percaya bakal ada diskon besar-besaran jelang penutupan. Salah satu yang terlihat cukup ramai adalah gerai Giant Esktra di kawasan BSD Tangerang, seperti dilansir CNN Indonesia.

Namun jika masyarakat umum tertarik berbelanja ke Giant jelang tutup demi diskon yang diyakini besar-besaran, nasib berbeda justru dirasakan ribuan pegawai Giant yang tersisa. Mirah Sumirat selaku Presiden ASPEK Indonesia bahkan mendesak jajaran manajemen HERO untuk bersikap terbuka dan transparan dalam proses PHK, dengan melibatkan Serikat Pekerja HERO.

Menurut Mirah, ketentuan PHK haruslah sesuai dengan PKB (Perjanjian Kerja Bersama) yang sudah disepakati serikat pekerja dan manajemen. Dimana dalam PKB itu, ketentuan PHK tak mengikuti aturan UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Bahkan Mirah berharap manajemen HERO memberi kesempatan kerja lain bagi pegawai yang sudah bekerja belasan tahun.

Hanya saja keinginan ASPEK Indonesia itu sepertinya tak akan terwujud sepenuhnya. Pasalnya menurut pengakuan karyawan Giant, awalnya manajemen menawarkan besaran pesangon PHK sesuai UU Omnibus Law yang tentunya nilai pesangon bakal lebih kecil daripada apa yang diatur dalam UU Nomor 13 Tahun 2003 soal Ketenagakerjaan.

Namun untuk nasib karyawan senior, HERO sepertinya punya penawaran cukup baik. Dimana menurut Diky Risbianto selaku Head of Corporate and Consumer Affairs HERO, para karyawan Giant yang terdampak PHK bisa melamar pekerjaan di lini bisnis HERO lainnya yang punya potensi pertumbuah positif seperti Guardian, IKEA dan Hero Supermarket.

Baca juga: 8+ Sumber Penghasilan Realistis di Usia 20an dan Cara Membangunnya

Dengan kondisi perekonomian yang tengah buruk akibat pandemi Covid-19, keputusan HERO untuk melakukan PHK pada ribuan pegawai Giant memang bukan pertanda baik. Potensi melambungnya angka pengangguran ini bahkan membuat Menaker Ida Fauziyah mendesak HERO untuk melakukan berbagai upaya, supaya PHK bisa dihindari.

Demi mewujudkannya, Kemenaker bersedia jadi fasilitator pertemuan manajemen Giant dengan serikat pekerja yang ternyata tidak bisa dihadiri manajemen Giant. Meskipun begitu jika memang jalan PHK sudah tak bisa dielakkan lagi, Kemenaker berharap dialog dan musyawarah hingga mufakat bisa jadi solusi terbaik.

Presiden Jokowi Bakal Bantu Korban PHK Giant?

Lantaran nasib dan nominal pesangon yang masih belum jelas, tentunya dua bulan yang tersisa jelang penutupan total Giant di Indonesia kini dihadapi dengan penuh kecemasan oleh ribuan pegawai Giant. Tak ada yang bisa menampik jika menjadi korban PHK dalam kondisi pandemi Covid-19 dan perekonomian serba sulit ini memang sangatlah berat.

Hanya saja tampaknya ada sedikit angin segar lantaran Presiden Jokowi kini tengah menyiapkan program bantuan bagi pekerja yang jadi korban PHK di masa wabah corona. Program yang bernama JKP (Jaminan Kehilangan Pekerjaan) bagi buruk atau pekerja korban PHK ini bahkan sudah dibicarakan dalam Raker dengan Komisi IX DPR RI dan Dirut BPJS Ketenagakerjaan sejak awal April 2021 lalu, seperti dilansir Bisnis.

Dalam keterangan resminya, Menaker menyebutkan kalau para pekerja yang jadi peserta program JKP berhak memperoleh tiga manfaat yakni uang tunai, akses informasi pasar kerja dan tentunya pelatihan kerja. Uang tunai yang rencana diberikan lewat program JKP ini sebesar 45% dari upah (3 bulan pertama) dan 25% dari upah (3 bulan berikutnya).

Jika program JKP ini berjalan sesuai rencana, tentunya manajemen Giant bisa memberikan nasib sedikit lebih baik bagi ribuan pegawai yang nantinya bakal di-PHK. Untuk bisa ikut serta dalam program JKP, pelaku usaha besar dan menengah harus sudah ikut JKN, JKK, JHT, JP dan JKM. Sementara pelaku usaha kecil dan mikro sudah terlibat JKN, JKK, JHT dan JKM.

Sementara itu dari sisi karyawan, penerima bantuan JKP ini harus memenuhi syarat usia maksimal 54 tahun dan punya hubungan kerja PKWT (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu) atau PKWTT (Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu). Tetapi para korban PHK dengan alasan resign, cacat total tetap, pensiun dan meninggal dunia tidak bisa disertakan dalam program JKP.

Jadi Korban PHK Giant, Memulai Bisnis Baru Bisa Jadi Pertimbangan

kondisi Giant supermarket
© akurat.co

Seperti yang sudah ditegaskan sebelumnya, menjadi korban PHK tentu adalah nasib yang tidak pernah diharapkan. Apalagi kalau Anda sudah bertahun-tahun nyaman sebagai pegawai Giant dan tidak punya sumber penghasilan lain, sementara tanggungan finansial cukup besar, PHK tentu akan menjadi nasib terburuk.

Saat seseorang jadi korban PHK, tentu pilihan yang ada di depannya hanyalah mencari kerja di tempat lain secepatnya, atau mulai membuka usaha sendiri. Jika Anda memilih yang kedua, hal ini bisa dilakukan dengan modal uang pesangon yang diberikan perusahaan pada korban PHK, seperti yang besar kemungkinan akan dialami karyawan Giant.

Menurut Andy Nugroho selaku Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, keberadaan pesangon bisa jadi ’penolong’ korban PHK melanjutkan hidupnya. Hanya saja jika ingin dijadikan modal bisnis, usahakan maksimal hanya 40% dari total nilai pesangon yang digunakan. Sementara sisa pesangon bisa untuk ditabung dan pemenuhan kehidupan sehari-hari.

Merasa modal bisnis dari uang pesangon PHK tetap kurang? Anda tak perlu cemas karena kabarnya bisa memperoleh suntikan modal tambahan senilai maksimal Rp10 juta dari program KUR (Kredit Usaha Rakyat) Super Mikro BRI. Produk kredit ini sendiri memang diluncurkan oleh pemerintah bagi para pelaku UMKM agar tetap bertahan selama wabah corona.

Untuk bisa memperoleh KUR Super Mikro BRI inipun, para korban PHK tidak perlu bingung. Karena produk kredit ini bahkan bisa diakses kendati usaha yang Anda jalankan baru saja berjalan selama satu bulan. Nantinya modal usaha maksimal Rp10 juta itu bisa diangsur selama 3-5 tahun.

Tentunya penawaran produk KUR Super Mikro BRI ini seolah jadi bantuan lain bagi para korban PHK yang ingin bangkit lewat bisnisnya sendiri. Lantas apa saja sih bisnis korban PHK yang bisa dilirik? Tentu saja jawabannya adalah ada banyak yang bisa Anda pilih sesuai dengan kebutuhan, kemampuan dan tentunya kemauan.

Inilah 8 Bisnis Korban PHK yang Bisa Dipilih Karyawan Giant

1. Buka Loket Resmi PPOB

bisnis loket resmi PPOB - PLN
© weebly

Bisnis korban PHK yang pertama bisa dipilih adalah membuka jasa PPOB (Payment Point Online Bank). Seperti namanya, bisnis PPOB ini adalah layanan jasa yang menawarkan segala bentuk pembayaran konsumen. Disebut sebagai segala bentuk layanan pembayaran, karena dalam PPOB menerima berbagai jenis transaksi.

Baca juga: Mau Makin Kaya di Luar Negeri? Ini 7 Ide Bisnis Sampingan Untuk TKI

Mulai dari pembelian pulsa internet, pulsa elektrik (baik telepon atau pengiriman pesan), tagihan listrik dan PDAM, pembelian tiket transportasi umum, iuran BPJS hingga TV kabel, sampai pengisian e-wallet bisa disediakan oleh outlet PPOB. Tak perlu harus menyewa lokasi terlebih dulu, karena outlet resmi PPOB ini bahkan bisa dimulai dari halaman rumah sendiri.

Saat ini bahkan ada banyak sekali distributor penyedia jasa PPOB yang bisa dipilih dan dimulai dengan modal sangat terjangkau. Anda bahkan bisa memulai bisnis PPOB lewat modal kurang dari Rp500 ribu saja, dan menyediakan perangkat gawai entah PC komputer, laptop atau bahkan smartphone untuk melakukan transaksi pembayaran.

Tentunya dengan semakin larisnya bisnis PPOB ini, Anda bisa menambahkan modal saldo sehingga dapat melayani berbagai layanan pembiayaan dan jadi pilihan masyarakat untuk membayar tagihan. Bukan tak mungkin jika awalnya kecil-kecilan, bisnis loket resmi PPOB bisa memberikan penghasilan menjanjikan dan pegangan hidup ke depannya.

2. Jadi Dropshipper

ilustrasi dropship
© anteraja

Berminat berjualan pakaian, busana Muslim, hijab, sepatu atau bahkan aneka aksesoris tapi terhalang modal? Anda tak perlu bingung. Karena salah satu bisnis korban PHK yang bisa dipilih adalah menjadi dropshipper. Secara mudahnya, dropship adalah sistem penjualan yang mana dropshipper menjual produk milik pihak lain tanpa perlu menyetok atau beli barang dari produsen/distributor.

Jika sebagai reseller, Anda haruslah membeli sejumlah barang dari produsen/distributor/agen/supplier lalu dijual dengan harga sedikit lebih mahal supaya bisa dapat cuan kepada konsumen, tidak dengan dropship. Sebagai dropshipper, Anda bisa menyediakan katalog produk dari pihak lain untuk ditawarkan kepada konsumen.

Ambil contoh Anda berjualan hijab dari distributor busana Muslim populer. Gunakan marketplace atau e-commerce, hingga media sosial untuk mengunggah foto hijab tersebut. Nanti saat ada konsumen melakukan orderan dan menyelesaikan transaksi, Anda tinggal melakukan pesanan hijab kepada si distributor.

Alih-alih Anda, pihak distributor lah yang akan melakukan pengiriman produk hijab kepada konsumen sehingga Anda tak perlu repot-repot mengemas hijab dan mengirimkannya. Tentu saja karena proses inilah, dropship kini menjadi salah satu bisnis korban PHK yang paling diminati. Selain anti ribet, modal yang dibutuhkan pun sangat ringan dan minim risiko, asalkan Anda pilih distributor berkualitas.

3. Bisnis Kaos Desain Sendiri

produk kaos Joger Bali
© Casofa Clothing

Jangan diremehkan, berjualan kaos rupanya termasuk salah satu bisnis korban PHK yang bisa dilirik. Tentu kaos yang dijual di sini bukanlah kaos biasa saja, tapi lebih kepada kaos unik yang didesain sendiri. Bahkan jika Anda cukup kreatif dan inovatif, bisnis kaos ini bisa saja jadi ikon wisata tempat Anda tinggal seperti yang dialami oleh Dagadu Yogyakarta dan Joger Bali.

Dagadu misalnya, dimiliki PT Aseli Dagadu Djokdja yang sudah berdiri sejak tahun 1004, kini menjadi sebuah brand yang menaungi berbagai produk cenderamata seperti baju, kaos, stiker hingga gantungan kunci. Lalu dari pulau Bali ada Joger yang didirikan oleh Joseph Theodorus Wulianadi pada 19 Januari 1981.

Bermodalkan US$20 ribu (sekitar Rp12,5 jutaan di tahun 80-an) hasil pemberian Gerhard Seeger, Joseph mulai mendirikan Art & Batik Shop Joger yang akhirnya menjelma menjadi Joger Pabrik Kata Kata. Joger kini bahkan menjadi salah satu kaos oleh-oleh wajib para pelancong domestik dan mancanegara saat datang ke Pulau Dewata.

Tentunya supaya bisnis kaos yang digeluti ini jadi berbeda, ada baiknya Anda mempelajari desain grafis. Tentukan motif yang dinginkan, bahan kaos berkualitas yang diharapkan hingga keunikan dari kaos entah kata-kata yang dibubuhkan atau gambar yang dipakai. Semakin unik, jelas kaos yang Anda jual bakal diminati oleh banyak kalangan dan bisa dipasarkan ke mana saja.

4. Usaha Depot Air Minum Isi Ulang

kondisi depot air minum isi ulang
© airminumisiulang

Manusia di manapun mereka berada, pasti butuh yang namanya air minum. Hal inilah yang membuat usaha depot air minum isi ulang selalu laris manis dan jadi pilihan ide bisnis korban PHK yang cukup menjanjikan. Berbeda dengan jualan air isi ulang langsung dalam kemasan, depot air minum ini artinya Anda menyediakan air minum segar yang kemudian diisikan ke galon-galon.

Baca juga: Bagaimana Cara Membuka Gerai Alfamart dan Berapa Modalnya

Untuk memulai bisnis depot air minum isi ulang ini, tentu modal yang dibutuhkan bisa sedikit lebih besar karena Anda harus menyediakan tempat khusus dan mesin khusus pengisian air minum. Selain itu, Anda harus punya tangki air minum dan memilih distributor penyedia air minum berkualitas yang hendak Anda jual.

Tak hanya itu saja, Anda juga harus menyediakan tutup galon dan tissue antiseptic galon yang diberikan kepada konsumen. Selain itu pastikan juga ada biaya untuk membayar listrik minimal 500 watt per bulan untuk menjalankan mesin pengisian air minum isi ulang, mulai dari membilas galon hingga mengisikan air dari tangki ke galon.

Dari ulasan di atas, bisa disimpulkan kalau mesin pengisian air minum adalah peralatan yang paling membutuhkan biaya. Biasanya investasi untuk mesin tersebut mencapai belasan juta Rupiah yang tentunya harus Anda perhitungkan. Namun dengan fakta bahwa setiap orang butuh air minum, tampaknya bisnis depot air minum isi ulang bisa cepat balik modal.

5. Buka Toko Grosiran Sembako

tampilan toko grosiran sembako
© GROSIR SEMBAKO BERKAH RAMADHAN

Sebagai pegawai Giant, Anda tentu sudah terbiasa dengan aneka produk kebutuhan sehari-hari seperti minyak, gula, beras, telor, LPG, tepung terigu, mie instan, sabun mandi, kopi dan lain-lain. Hal ini tentu bisa jadi modal yang baik jika Anda ingin mulai melirik usaha toko grosiran sembako. Yap, supaya untung lebih besar, jangan warung kelontong kecil-kecilan, langsung saja buka toko grosiran.

Meskipun jumlah toko sembako di masyarakat sangatlah banyak, Anda tak perlu cemas karena tetap akan bisa bersaing dan dipilih asalkan produk yang ditawarkan berkualitas dengan harga kompetitif. Manfaatkan betul pelajaran yang Anda peroleh sebagai pegawai Giant, dengan menjalin hubungan baik kepada sejumlah distributor sembako sebagai agen dari toko grosiran Anda.

Hanya saja dibandingkan ide bisnis korban PHK lainnya, membuka toko grosiran sembako ini butuh modal yang lebih besar. Anda haruslah memenuhi toko dengan sejumlah barang sembako sehari-hari dan memiliki tempat berjualan khusus. Anda dapat menyewa lapak di pasar atau mungkin menyewa tempat di pinggir jalan.

Supaya bisa bersaing dengan bisnis yang sama, Anda dapat menawarkan layanan pesan-antar gratis untuk area di sekitar domisili. Termasuk dengan orderan online yang kini sangat digandrungi masyarakat. Ingat, pisahkan betul laporan keuangan toko grosir dengan kebutuhan finansial sehari-hari, supaya Anda bisa segera balik modal dan raup cuan besar.

6. Jalankan Usaha Waralaba

franchise agen JNE
©Twitter @JNE_ID

Ingin menjalankan bisnis yang tak perlu repot-repot promosi, mencari bahan baku hingga promosi dari nol? Maka waralaba alias franchise bisa jadi pilihan. Sebagai salah satu bisnis korban PHK yang layak dicoba, waralaba memang selalu dipilih mereka yang ingin berbisnis sendiri tapi tak mau ambil pusing dan ingin langsung berjalan.

Apalagi saat ini ada banyak sekali jenis waralaba yang tersedia di Indonesia / Mulai dari waralaba produk (McDonald, KFC, Kebab Turki Baba Rafi, Alfamart), waralaba jasa (JNE, The Quick Clean, Auto Clean Waterless) hingga waralaba campuran. Tentunya setiap jenis waralaba itu membutuhkan modal yang berbeda mulai dari kurang dari Rp5 juta hingga belasan juta Rupiah.

Dibandingkan membuka usaha sendiri dari nol, bisnis waralaba ini punya keuntungan seperti Anda bisa mulai berbisnis lebih cepat, sistem operasional yang terbukti berhasil, branding image yang sudah populer dan tentunya risiko kegagalan kecil. Anda tinggal menyetorkan dana saja kepada pemilik waralaba dan kemudian bisnis bisa segera dimulai.

Bahkan beberapa pemilik waralaba bersedia menyediakan pegawai yang terlatih, sehingga Anda sebagai mitra cuma tinggal menyediakan lokasi untuk pendirian cabang dari waralaba itu sendiri. Bagi Anda yang tertarik usaha waralaba, harus diingat kalau ada kewajiban pembayaran franchise dan royalty fee kepada pemilik waralaba, termasuk mematuhi seluruh aturannya.

Baca juga: 8 Peluang Bisnis Pendidikan di Era Industri 4.0, Apa Saja Idenya?

7. Jadi Pekerja Lepas Online

ilustrasi freelancer online
© Vecteezy/jongcreative

Tak ingin memulai bisnis yang bikin repot, maka freelancer alias pekerja lepas bisa jadi pilihan bisnis korban PHK berikutnya. Di masa pandemi Covid-19 yang membuat siapapun harus membatasi kegiatan sosial dan beralih secara online, freelancer bisa jadi profesi yang menjanjikan dan sudah pasti anti ribet. Bahkan sekalipun pekerja lepas, Anda bisa memperoleh penghasilan besar.

Dengan jam kerja yang bisa diatur sesuka hati dan bebas bekerja di mana saja asalkan bermodalkan akses internet serta perangkat komputer, freelance kini sangat diminati oleh kelompok muda produktif. Pilihan kerjaan freelance pun sangat beragam mulai dari sebagai seorang editor, desain grafis, animator, desain website, arsitek, fotografer hingga seorang penulis.

Untuk itu jika Anda berminat pada dunia tulis-menulis misalnya, Anda bisa menjadi seorang freelance content writer atau copy writer yang berpenghasilan lebih besar. Atau kalau ingin jadi penulis mandiri, Anda bisa menempuh jalan sebagai blogger dan kemudian menentukan niche sesuai dengan minat diri. Bermodalkan laptop dan internet, semua bisa dimulai.

Berterima kasihlah pada pandemi Covid-19, unit-unit kerjaan kreatif untuk para freelancer kini ada banyak sekali pilihannya. Anda juga bisa berpeluang jadi seorang digital marketer handal hingga content creator entah di Instagram maupun Youtube. Asalkan dijalankan dengan konsisten, peluang penghasilan belasan, puluhan hingga ratusan juta Rupiah bukanlah hal konyol lagi.

8. Bisnis Kuliner

ilustrasi kuliner
© kiranafood

Dan inilah bisnis korban PHK terakhir yang bisa dipilh dan tak ada matinya. Yap, sekalipun ada banyak sekali jenis-jenis bisnis yang beredar di masyarakat, bisnis kuliner tetaplah bertahan dan selalu laris manis. Kenapa begitu? Karena dalam kondisi sesulit apapun, setiap manusia jelas masih membutuhkan makanan dan minuman.

Keuntungan lain dari bisnis kuliner adalah ada banyak sekali pilihannya. Anda bisa berjualan minuman yang tengah viral, makanan cepat saji, kuliner tradisional, kuliner khusus bayi, aneka kuliner sehat, item pendamping makanan seperti sambal botol atau bawang goreng buatan sendiri, makanan ringan seperti kue kering hingga olahan makanan beku alias frozen food.

Tak perlu cemas dengan adanya persaingan bisnis, karena bisnis kuliner ini bisa dikembangkan secara inovatif dan kreatif. Anda juga bisa mendirikan catering kecil-kecilan yang menargetkan konsumen para karyawan atau bahkan kelompok mahasiswa. Ingin yang modalnya lebih ringan? Berjualan nasi bungkus dengan harga mulai Rp5 ribu juga bisa dilirik.

Manfaatkan betul media sosial supaya bisnis kuliner Anda menarik perhatian. Jika perlu, daftar ke layanan pesan makanan online yang kini begitu diminati. Asalkan Anda mampu menyediakan kuliner yang lezat, berkualitas dan unik, sudah pasti akan menarik minat pasar. Jangan diremehkan, bisnis kuliner bisa dimulai juga dari rumah saja hingga akhirnya punya restoran besar.

Tips Atur Keuangan Bagi Para Korban PHK

Melihat banyaknya ide bisnis korban PHK yang bisa dipilih, tentunya ini menjadi sebuah angin segar. PHK meskipun memang menyakitkan, bukanlah akhir segalanya. Apalagi pemerintah juga berencana memberikan program bantuan JKP hingga mempermudah akses modal usaha lewat KUR Super Mikro BRI, bagi para korban PHK yang ingin memulai bisnis sendiri.

Baca juga: 7 Franchise Makanan dan Jajanan Kekinian Modal Mulai 1 Jutaan!

Hanya saja untuk bisa menjalankan berbagai ide bisnis korban PHK di atas, Anda tentu harus punya kemampuan mengontrol keuangan dengan tepat. Menjadi seorang pengangguran yang kehilangan pekerjaan tetap, urusan finansial jelas harus dikontrol secara benar. Seperti apa? Berikut ulasannya:

  • Agar bisa mengatur keuangan dan menjalani hidup setelah PHK dengan tenang, hal pertama dan paling mendasar yang harus Anda lakukan adalah berdamai dengan kondisi. Coba kurangi sedikit demi sedikit rasa panik dan kekhawatiran karena kehilangan pekerjaan. PHK memang menyesakkan pikiran, tapi Anda harus tetap menjalankan hidup dengan semangat
  • Ketakutan terbesar para korban PHK adalah karena kehilangan sumber penghasilan. Supaya pikiran tetap tenang, Anda haruslah bisa menganalisa pos pengeluaran. Cari tahu pengeluaran apa yang sifatnya tidak darurat seperti kebiasaan nongkrong atau iuran layanan video streaming yang bisa dihapus demi menghemat pengeluaran dan memaksimalkan uang tersisa
  • Ketika Anda memperoleh pesangan dari perusahaan, dalam hal ini manajemen Giant misalnya, sebisa mungkin lunasi terlebih dulu hutang konsumtif. Misalnya saja Anda punya kredit sepeda motor, smartphone hingga kartu kredit, lunasi yang bunganya paling tinggi dan jangka pendek terlebih dulu sampai Anda benar-benar bebas hutang
  • Kalau memang ada hutang jangka panjang seperti KPR rumah, coba lakukan negosiasi dengan pihak bank. Anda bisa meminta pengajuan relaksasi bunga kredit hingga perhitungan jumlah cicilan, lantaran menjadi korban PHK. Ingat, lakukan negosiasi jangan langsung kabur tanpa membayar kewajiban
  • Jika urusan hutang sudah beres, maka hal berikutnya adalah mengelola uang pesangon yang tersisa. Lantaran pos pengeluaran Anda sudah terkontrol jadi yang lebih dibutuhkan, Anda akhirnya bisa memiliki modal untuk memulai sejumlah bisnis korban PHK. Pilih ide usaha yang bisa dimulai dengan modal kecil dan rendah risiko terlebih dulu
  • Jika dirasa bisnis masih belum memberikan hasil sesuai harapan, tak ada salahnya kalau Anda melirik usaha sampingan. Anda bisa mendiskusikan kondisi ini dengan pasangan (jika sudah berumah tangga) atau anggota keluarga lainnya. Jangan memendam masalah sendiri, karena dalam kondisi PHK, Anda harus sering bertukar pikiran dengan orang lain
  • Terakhir, jangan mudah tergiur dengan penawaran menjanjikan untung besar dalam waktu singkat. Ada banyak korban PHK yang karena ingin segera dapat banyak uang lantaran bingung menganggur, ikut dalam sejumlah investasi abal-abal dan menggunakan seluruh dana pesangon yang dimiliki. Jika memang mau investasi, pilih yang menjanjikan saja

Bagaimana? Sebetulnya tidak sulit kan bagi para korban PHK untuk memiliki finansial yang tetap terjamin? Asalkan Anda menerapkan sejumlah tips di atas, lagi-lagi status sebagai pengangguran pasca PHK bukanlah sebuah mimpi buruk yang harus diratapi dalam waktu lama.

Kesimpulan

Lewat penjelasan panjang lebar di atas, semua orang tentu setuju bahwa keputusan Giant untuk merumahkan ribuan karyawannya di akhir Juli 2021 ini adalah sesuatu yang berat. Menjadi pengangguran di saat pandemi Covid-19 dan perekonomian sulit, tentu akan jadi beban. Namun Anda sebagai korban PHK dari Giant, tak perlu bermuram terlalu lama.

Ada banyak sekali ide bisnis korban PHK yang bisa dilirik dengan keuntungan menjanjikan. Anda pun bisa berpeluang menambah modal usaha hingga memperoleh jaminan kehidupan dari program JKP dari pemerintah. Namun lepas dari semua itu, yang terpenting bagi korban PHK adalah kebijaksanaannya dalam mengelola uang pesangon secara maksimal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *