Minim Risiko, Ini Trik Sukses Jalani Bisnis Bareng Keluarga

Bisnis406 Dilihat

Memulai usaha sendiri dan keluar dari pekerjaan kantoran memang sangatlah menantang tapi juga membanggakan. Ada banyak kisah sukses orang-orang yang resign dan berhasil meraih pundi-pundi Rupiah dalam jumlah besar, setelah memberanikan diri jadi seorang wirausaha. Tidak sendirian, bahkan beberapa ada yang melakukan bisnis bareng keluarga, pacar atau sahabat lama.

Hanya saja jika dibandingkan, menjalankan bisnis bareng keluarga terdengar jauh lebih menguntungkan. Alasan utamanya adalah karena rekan bisnis Anda adalah keluarga sendiri entah kakak, adik, paman, sepupu atau keponakan yang tentunya membuat koordinasi dalam menjalankan operasional bisnis itu makin mudah.

Namun, apakah benar seperti itu?

Apakah memang bisnis-bisnis yang dijalankan bersama anggota keluarga bakal jauh lebih menyenangkan?

Jawabannya adalah belum tentu.

Ada yang berhasil, tapi ada juga yang terpaksa gulung tikar dengan berbagai alasan. Beberapa contoh bisnis bareng keluarga yang sukses dalam waktu panjang di Indonesia seperti perusahaan rokok Sampoerna yang kini sudah dipegang oleh generasi ketiga keluarga Liem, Indofood yang dijalankan oleh generasi kedua keluarga Salim, sampai grup Djarum yang dikuasai generasi kedua keluarga Hartono.

Baca juga: Tak Banyak yang Tahu, Ini 8 Manfaat Kartu Kredit Untuk Bisnis

Namun seperti yang sudah disinggung sebelumnya, ada juga banyak bisnis keluarga yang terpaksa berakhir karena perbedaan pandangan. Tentu jika hal ini terjadi, bukan tak mungkin bakal mempengaruhi hubungan kekerabatan. Nah, bagi Anda yang sedang ingin merangkai bisnis bersama anggota keluarga tersayang, berikut beberapa tips yang dapat dicoba:

1. Susun Aturan Bersama

Apakah karena melibatkan anggota keluarga maka bisnis bisa dijalankan dengan santai? Tentu tidak. Anda harus tetap menjunjung tinggi profesionalisme dengan menerapkan aturan secara bersama. Biasanya aturan ini berkaitan dengan operasional bisnis seperti syarat dan ketentuan dalam mencari mitra bisnis, hingga menetapkan SOP untuk proses produksi nantinya.

2. Tetapkan Tugas

Begitu pula dengan tugas dan wewenang dalam berbisnis, harus berbeda antara satu dan yang lain. Tujuannya tidak lain supaya saling melengkapi supaya bisnis berjalan dengan lancar.

Sebaiknya berikan tugas dan wewenang yang sesuai dengan skill masing-masing orang. Misalnya, kamu pintar dalam menyusun rencana atau strategi bisnis, maka kamu cocok berada di divisi manajemen. Sedangkan saudaramu yang pintar berbicara bisa ditempatkan di divisi marketing.

Meski tugas dan wewenangnya berbeda, pengelolaan bisnis tetap harus dilakukan secara bersama-sama. Harus saling membantu juga agar kesinambungan bisnis terjaga.

3. Jangan Putuskan Sepihak

Seperti yang sudah disinggung pada poin sebelumnya, kamu maupun partner tidak boleh mengambil keputusan sendiri tanpa sepengetahuan pihak lain. Hal ini tentu dapat menimbulkan masalah karena kesannya seperti tidak menghargai.

Meskipun partner bisnis bukan tipikal problem solver yang baik, tetap komunikasikan masalah secara dua arah. Setidaknya dengan diskusi, kamu tahu seperti apa pendapat atau pandangannya terhadap masalah yang sedang menimpa bisnis. Dia juga bisa mengoreksi keputusan yang kamu buat sebelum mencapai kata sepakat.

Baca juga: Ingin Tahu Cara Membuat Slogan Produk? Ini Dia Ulasannya!

4. Bagi Hasil Harus Jelas

Tips selanjutnya yang tak kalah krusial adalah sistem pembagian hasil atau keuntungan. Apakah akan dibagi rata atau sesuai pemilik modal terbesarlah yang akan mendapatkan pembagian terbanyak?

Mengingat uang sifatnya sensitif, sebaiknya bicarakan ini secara hati-hati agar tidak menyakiti salah satu pihak. Pikirkan bagaimana enaknya, jangan sampai pembagiannya tidak adil karena hal ini dapat menimbulkan perpecahan.

Jika sudah mencapai kesepakatan, maka buatlah catatan tertulis sebagai bukti. Jika salah satu pihak curang, ada bukti yang bisa digunakan untuk menggugat orang tersebut.

5. Komunikasi Berkualitas

Penjualan mengalami penurunan, pesaing semakin banyak? Apapun masalah yang dihadapi bisnis saat ini, sebaiknya diskusikan hal ini bersama partner bisnis. Setelah itu, cari jalan keluar secara bersama-sama.

Kamu tidak boleh mengambil keputusan sepihak karena bisnis ini tidak seutuhnya menjadi milikmu, meskipun kamu menjadi pemilik modal terbesar.

Begitu pula jika terjadi kesalahpahaman dalam bisnis, sebaiknya segera diselesaikan agar hal ini tidak mempengaruhi kinerja bisnis pada hari esok dan seterusnya. Tidak ada kata sungkan demi kebaikan bersama.

6. Diskusikan Sejak Awal

Bisa dibilang ini adalah salah satu tahapan mendasar jika Anda ingin membangun bisnis bareng keluarga. Tak peduli itu adalah saudara kandung, Anda harus saling berdiskusi sejak awal. Membicarakan seperti apa jenis bisnis yang hendak dipilih, bagaimana konsepnya, seberapa besar dan darimana modalnya, hingga kebutuhan serta standar karyawan yang diinginkan.

Jangan melakukan diskusi secara searah, tapi libatkan seluruh founder awal dari bisnis itu. Bicarakan secara benar-benar profesional, sekalipun mungkin bisnis ini dijalankan oleh saudara kandung. Tentu karena diskusi yang dijalankan dua arah, maka setiap yang terlibat berhak dan wajib menyuarakan pendapat satu sama lain, supaya bisnis bisa berjalna lancar jika seluruh hal-hal di awal sudah beres.

7. Ada Perjanjian Resmi

Mulai dari sistem pembagian hasil, kepemilikan saham, hingga batasan-batasan dalam berbisnis sebaiknya dibuatkan hitam di atas putih. Dalam arti harus ada surat perjanjian agar pihak yang terlibat dalam bisnis tidak sewenang-wenang dalam menjalankan bisnis.

Bukannya tidak percaya sama keluarga sendiri, tapi berbisnis bersama keluarga lah yang sering menimbulkan masalah. Entah itu karena salah satu pihak egois, korupsi, dan lain sebagainya.

Jika sewaktu-waktu bisnis bermasalah, perjanjian tertulis ini setidaknya bisa dijadikan sebagai bentuk penyelesaian untuk menentukan siapa yang benar maupun salah.

Baca juga: Ini Langkah Optimalkan Facebook Ads Untuk Meningkatkan Penjualan

8. Jangan Libatkan Hal Pribadi

Dan trik terakhir jika Anda ingin memiliki bisnis bareng keluarga yang sukses adalah usahakan semaksimal mungkin untuk tidak melibatkan hal-hal pribadi. Contohnya, Anda menjalankan bisnis dengan kakak kandung, lalu ternyata ada masalah di rumah. Maka ketika Anda berdua ada di lingkungan kerja, jangan sampai masalah yang muncul di rumah saat sarapan ikut terbawa karena bisa berpengaruh ke keputusan bisnis.

Jika hal ini dibiarkan, bukan tak mungkin akan sulit untuk menerapkan sikap yang profesional. Anda hanya akan terpengaruh oleh hal pribadi yang membuat emosi tidak stabil dan sulit menetapkan keputusan secara logis. Memang untuk memisahkan hal pribadi dan pekerjaan cukup berat, Keputusan bisnis yang ditetapkan secara sembrono justru akan mempengaruhi omzet dan bukan tak mungkin malah bikin rugi besar.

Melihat ulasan di atas, pada dasarnya menjalankan bisnis bareng keluarga memang bukanlah sesuatu yang mudah. Bahkan sekalipun bersama saudara kandung, ada kalanya muncul perbedaan pandangan yang bisa memicu keharmonisan sebuah bisnis. Tentu kalau ini terjadi, dibutuhkan sikap profesional dari kedua belah pihak, sekalipun mereka adalah kakak-beradik kandung.

Namun jika Anda sudah paham tips dan trik yang diulas di atas, bukan tak mungkin jika bisnis bareng keluarga yang dijalankan bakal mendulang cuan melimpah. Intinya, mau dijalankan dengan siapapun, mencari rekan bisnis memang bukan perkara mudah. Untuk itu usahakan untuk senantiasa belajar sampai akhirnya Anda menjadi seorang wirausahawan yang sukses dan siap menghadapi tantangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *