Apa Itu Binance, Crypto Exchange Terbesar Dunia Review Kelebihan, Kekurangan

Binance, Crypto Exchange Terbesar Dunia

Crypto490 Dilihat

Ada berbagai pilihan tempat untuk melakukan jual beli aset kripto saat ini. Binance adalah salah satu cryptocurrency exchange yang biasanya banyak di rekomendasikan. Bahkan menurut Coin Gecko dan Coin Market Cap, saat ini Binance telah menjadi Crypto Exchange No 1 di dunia.

Nah bagi Anda yang penasaran dan ingin memulai investasi di pasar kripto menggunakan Binance, sayang sekali jika melewatkan ulasan lengkapnya kali ini. Bukan hanya Bitcoin, Binance juga menyediakan banyak sekali mata uang kripto lainnya yang bisa Anda perjual belikan.

Baca juga : Sah! KUR BRI 2023 Resmi Dibuka 6 Maret, Ajukan Bunga Ringan BANGET

Yuk baca ulasannya sampai selesai, Anda akan tahu apa saja fitur, jenis kripto yang ada di Binance, cara membuat/ mendaftar akun hingga jual beli aset kripto!

1. Mengenal Binance Crypto Exchange Terbesar Dunia

Binance Crypto Exchange Terbesar Dunia

Binance Exchange adalah sebuah platform trading dimana kita bisa melakukan jual beli berbagai mata uang kripto. Kantor pusatnya berada di Kepulauan Cayman.

Pendirinya adalah Changpeng Zhao yang akrab di sapa CZ. Sebelum mendirikan BInance, CZ memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman di bidang IT dan keuangan.

a. Perkembangan Binance dari Awal

Pada awalnya, Binance mengeluarkan aset kriptonya yakni BNB di tahun 2017 lalu. Waktu itu sekitar 100 juta koin BNB berhasil terjual dari supply 200 juta koin BNB. Ketika penawaran perdana berlangsung, 2700 koin BNB setara dengan 1 koin ETH (Etheureum).

Belum genap 1 tahun, BNB sudah banyak di diminati oleh trader-trader di seluruh dunia. Barulah Januari tahun 2018 Binance secara resmi dinobatkan sebagai Crypto Exchange terbesar di dunia sampai saat ini.

Binance termasuk Crypto Exchange yang menawarkan jenis aset kripto terbanyak di banding yang lainnya. Selain itu, Binance juga dikenal dengan biaya transaksi yang murah namun proses transaksinya memiliki likuiditas yang sangat tinggi. Saat ini Binance memiliki lebih dari puluhan juta user di seluruh dunia dengan volume perdagangannya yang rata-rata mencapai US$2 miliar setiap harinya.

Perlu Anda ketahui, bahwa aspek likuiditas dalam transaksi mata uang kripto adalah hal yang sangat penting.

arena dengan likuiditas yang tinggi para user bisa mendapatkan harga terbaik dengan selisih harga jual-beli yang sangat kecil saat bertransaksi. Sementara jika kita bertransaksi di platform yang masih memiliki user dan volume transaksi yang sedikit, maka kita sulit mendapatkan harga terbaik karena selisih harga yang tinggi.

Jadi tidak heran ya, kalau platform trading yang satu ini disebut-sebut sebagai Crypto Exchange terbesar di dunia.

b. Keamanan Transaksi Crypto di Binance

Selain itu Anda wajib juga memperhatikan aspek keamanan dalam bertransaksi kripto. Anda perlu tahu, kalau aset kripto itu berbeda dengan saham ataupun reksadana yang memang sudah mendapat regulasi dari pemerintah.

Karena pada dasarnya, mata uang crypto itu adalah mata uang independen yang bertujuan untuk memerdekakan sistem regulasi mata uang yang terpusat.

Dari sini, kita jadi tahu bahwa aset kripto itu belum mendapat regulasi dari Lembaga resmi khususnya di negara kita, Indonesia. Lalu bagaimana kita bisa tahu kalau jual beli kripto di Binance aman?

Umumnya, exchange crypto di uji keamanannya oleh berbagai lembaga cyber security yang bergerak secara independen. Nah, perusahaan crypto exchange ini di uji ketahanannya dari upaya-upaya hacking. Selain itu, ada audit juga keuangannya untuk pembuktian likuiditas asetnya dan di cek bagaimana fungsionalisasi website maupun aplikasinya.

Cyber Security yang terkenal misalnya saja, CER, Coin Gecko, Hacken dll. Nah berdasarkan audit yang di lakukan, Binance ini dikatakan masih paling baik dari segi keamanannya. Binance menempati urutan ke 2 dan ke 3 dari rating CER dan no 1 di Coin Gecko. Jadi sepertinya Anda tidak perlu terlalu khawatir soal keamanannya.

Kepercayaan para user terhadap keamanan transaksi kripto di Binance juga sepertinya tidak lepas dari gaya leadership dari CEO nya Changpeng Zhao (CZ) yang sangat komunikatif di medsos.

Ia aktif membuat tweet di twitter hampir setiap hari. Apalagi jika sedang terjadi krisis, serangan hacker ataupun gangguan skalabilitas. CZ seringkali tampil secara live untuk menginformasikan kondisi terkini dan meyakinkan para user bahwa masalah sedang di atasi secara professional dan terbuka.

Walaupun begitu, tetap saja tidak ada yang bisa menjamin keamanan sebuah sistem 100%. Kita tidak pernah tahu apakah dimasa depan nanti Binance akan tetap aman dari serangan hacker atau tidak. Tidak ada yang bisa memastikannya.

Tapi uniknya, ada skema khusus untuk menghimpun jaminan aset kalau kita bertransaksi kripto di Binance. Seperti misalnya serangan hacker yang terjadi pada Mei 2019 lalu. Nama skemanya adalah SAFU (Secure Asset Fund for Users). Bagaimana detailnya?

Dengan skema ini, user harus mengalokasikan 10% dari biaya trading untuk mengasuransikan asetnya. Jika suatu saat terjadi penjebolan sistem Binance yang berpotensi merugikan para user. Dengan adanya skema ini, tentunya menjadi berita yang menggembirakan bagi para user, bahkan menjadi popular dan banyak di jadikan meme.

2. Fitur Binance Exchange

Binance Crypto Exchange Terbesar Dunia

Ada banyak sekali fitur Binance Exchange yang berguna untuk para trader. Bahkan kebanyakan trader yang sudah memiliki akun di exchange lokal, membuat akun di exchange luar negeri seperti Binance karena kelengkapan fiturnya.

Saking banyaknya, jadi kali ini kita tidak akan bisa membahas semuanya melainkan beberapa fiturnya saja. Apa itu? Yuk langsung kita bahas satu persatu!

Fitur Order yang Canggih

Fitur ini pasti sangat berguna untuk para trader. Misalnya saja stop limit atau stoploss, one cancel the other, automatic order jika terjadi breakout, dan trailing stop supaya Anda bisa take profit secara otomatis ketika harga aset sudah menyentuh level tertentu.

Spot Market (Trading langsung)

Sistem transaksi crypto mirip dengan saham. Untuk mendapatkan keuntungan Anda perlu membeli aset kripto saat harga turun dan menjualnya saat harga naik (capital gain). Nah transaksi ini dikenal dengan istilah Spot Market/ Trading.

Maksudnya Anda bisa melakukan trading (jual beli) aset kripto secara langsung (real time) di Binance dengan fitur-fitur lengkap.

Oh ya, terdapat Binance wallet untuk menyimpan dana Anda. Sebagai trader seringkali kita perlu menunggu waktu yang tepat untuk melakukan transaksi. Nah, Anda bisa melakukan top up Binance wallet agar mudah saat bertransaksi.

Derivatif Market (Trading 2 arah)

Anda bisa melakukan trading secara 2 arah yaitu long dan juga short. Lengkap dengan levearage yang kolateralnya bisa disesuaikan : menyeluruh ataukah sebagian saja. Tertarik melakukan deviratif market di Binance exchange?

Fitur Staking

Staking yaitu cara yang bisa digunakan untuk menghasilkan passive income dari mata uang crypto. Caranya yakni dengan mengunci aset kripto kita di sebuah wallet kripto dalam jangka waktu tertentu sampai kita bisa mendapatkan keuntungan darinya.

Staking tidak akan menguras energi terlalu besar seperti halnya mining (trading) karena dengan cara ini Anda tidak memerlukan perangkat komputasi yang canggih. Selain itu, dengan staking kita bisa lebih mudah mendiversifikasi asset digital.

Staking ini mirip seperti deposito. Di Binance Exchange namanya Binance Earn. Dengan Binance earn, aset Anda yang sedang ‘menganggur’ bisa tetap bertumbuh. Anda juga menarik dana kapan saja (mode flexible saving) atau dalam jangka waktu tertentu (fixed saving) yang memiliki imbal hasil yang lebih besar.

Afiliasi Transaksi P2P

Di Binance Exchange sebagai market crypto terbesar dunia, juga melayani afiliasi transaksi P2P atau jual beli langsung antar user dan agen tertentu. Jadi Anda bisa melakukan perdagangan langsung dengan agen yang Anda rasa cocok.

Crypto Loan

Selain 5 layanan diatas, Binance Exchange juga menyediakan layanan peminjangan mata uang kripto dengan jaminan kolateral berupa aset kripto. Jadi jika Anda ingin melakukan trading namun belum bisa karena uang belum cair bisa meminjam di Binance dengan catatan Anda sudah punya aset kripto sebelumnya yang akan Anda gunakan sebagai jaminan.

Sebenarnya masih banyak sekali fitur yang ada di Binance Exchange. Jika Anda punya waktu luang, coba explore fitur-fitur yang ada di dalamnya melalui website ataupun aplikasi Binance. Dengan begitu Anda bisa semakin memaksimalkan layanan Binance Exchange sesuai dengan kebutuhan Anda.

3. Kelebihan dan Kekurangan Binance Exchange

Sudah mulai terbayang apa itu Binance dan seberapa besar perusahaan ini di dunia cryptocurrency?

Namun walaupun demikian kita tetap perlu objektif dalam melihat sisi kelebihan maupun kekurangannya. Baiklah kita bahas saja apa sih yang menjadi kelebihan dan juga kekurangan Binance Exchange?

a. Kelebihan Binance

Apa saja kelebihan Binance Exchange? Sekilas sudah saya sebutkan pada paragram awal, namun untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa kelebihan Binance yang bisa Anda pertimbangkan!

  • Menjadi platform trading kripto terbesar di dunia versi menurut Coin Gecko dan Coin Market Cap
  • Ketahanan server teruji (Anda bisa cek di www.downdetector.com)
  • Sangat mungkin mendapatkan harga terbaik dan tempo keberhasilan transaksi yang cepat
    Aman digunakan dan memiliki mekanisme asuransi aset (SAFU)
  • Sudah tersedia di semua negara
  • Mudah digunakan untuk pemula dan bisa di install di smartphone (IOS dan Android)
  • Tersedia banyak aset kripto terbesar di dunia hingga lebih dari 180 jenis
  • Fiturnya sangat lengkap dan tidak bisa di temukan di exchange lokal
  • Punya fitur staking yang bisa mempermudah kita mendapatkan keuntungan dari bunga setiap harinya
  • Biaya transaksinya cukup rendah dengan proses pencairan dana yang terbilang cepat
  • Menyediakan wallet bawaan untuk menyimpan koin
  • Tersedia berbagai pilihan untuk melakukan pembayaran

b. Kekurangan Binance

Untuk Anda yang tertarik bertransaksi mata uang kripto di Binance Exchange, coba perhatikan juga beberapa kekurangan platform trading yang satu ini supaya Anda bisa menyiapkan diri!

  • Biaya transaksi khusus menggunakan kartu kredit atau debit cukup besar yakni 2% setiap transaksi
  • Ada kalanya CS terasa kurang responsif menanggapi keluhan customer
  • Belum ada nomor kontak telepon yang bisa di hubungi jika kita butuh bicara langsung terkait layanan Binance

Nah itulah beberapa kelebihan dan kekurangan Binance Exchange. Bagaimana menurut Anda, apa masih ada yang belum di sebutkan?

4. 5 Mata Uang Kripto Populer yang Tersedia di Binance Exchange

Berdasarkan data persebaran jumlah user dan volume transaksi, Binance Exchange jelas mendominasi perdagangan kripto. Bahkan pada tahun 2020 yang lalu, jumlah aset kripto yang di perjual belikan di Binance mencapai $3,8 miliar ( Rp 50 triliun) per harinya.

Seperti yang sudah di sebutkan sebelumnya, ada lebih dari 180 jenis mata uang kripto yang bisa Anda perjual belikan di Binance. Namun tentunya tidak bisa kita bahas semua disini, jadi saya akan pilihkan beberapa koin kripto yang popular di Binance!

Binance Coin (BNB)

Mata uang kripto pertama yang bisa Anda perjual belikan di Binance Exchange tentu saja Binance Coin (BNB). Mulanya BNB berada di blockchain Etheurem, sebelum akhirnya membuat blockchain sendiri.

Sejak di luncurkan pertama kalinya pada tahun 2017 lalu, harga BNB melonjak drastic. Dari yang awalnya 10 sen saja menjadi sekitar US$415. Sepanjang tahun 2021 yang lalu, nilai koin ini terus naik sampai dengan 1000 persen. Saat ini, harga Binance Coin berada para Rp 6,8 jutaan per kepingnya.

Bitcoin (BTC)

Salah satu mata uang kripto yang di perjual belikan di Binance Exchange adalah Bitcoin. Bitcoin menjadi mata uang kripto terpopuler saat ini di berbagai Exchange, termasuk Binance.

Mata uang kripto yang di buat oleh Satoshi Nakamoto pada tahun 2009 ini kapitalisasinya hampir menyentuh angka US$ 1,1 Triliun. Saking tingginya permintaan, Bitcoin disebut-sebut sebagai King of Cryptocurrency oleh para pakar kripto. Bitcoin juga dikenal sebagai aset kripto paling tahan terhadap inflasi.

Bitcoin menjadi lebih melejit lagi ketika Telsa Inc memborong Bitcoin (BTC). Belum lagi El-Savador yang menjadikan BTC sebagai legal tendernya. Saat ini harga Bitcoin kira-kira mencapai Rp 692 juta per kepingnya.

Ethereum (ETH)

Mata uang kripto yang popular selanjutnya adalah Ethereum (ETH). ETH menempati posisi kedua sebagai aset kripto paling diminati dengan likuiditas paling tinggi setelah bitcoin.

Euthereum pertama kali di perdagangkan pada Agustus 2015. Waktu itu harganya Rp 41 ribuan. Tapi saat ini harga ETH mencapai Rp 48 jutaan per keping. Tertarik membeli ETH di Binance Exchange?

Dogecoin (DOGE)

Jika 3 koin kripto diatas harganya sampai puluhan juta, ada juga kok aset kripto di Binance Exchange yang lebih terjangkau dan cukup banyak peminatnya. Salah satunya adalah Dogecoin (DOGE).

Harga DOGE per Januari 2022 ini adalah Rp 2,266 per keping dengan market cap Rp 3000 Triliun. Dogecoin pertama kali ditemukan oleh Billy Markus yang merupakan insinyur perangkat lunak. DOGE dirilis pertama kali pada tahun 2013.

Pamor DOGE naik karena penggemar koin yang satu ini banyak menggunakannya untuk kegiatan sosial. Apalagi ketika Elon Musk menyatakan bahwa Dogecoin merupakan salah satu mata uang kripto favoritnya.

Cardano (ADA)

Cardano (ADA) merupakan salah satu mata uang kripto yang di perjual belikan di BInance Exchange. ADA dirilis pertama kalinya pada tahun 2017. Market cap ADA saat ini mencapai Rp 6000 triliun.

Binance Crypto Exchange Terbesar Dunia

Sama seperti DOGE, harga ADA juga masih sangat terjangkau. Nilai ADA saat ini setara dengan Rp 18 ribuan per keping. Bagaimana, tertarik membeli koin ADA di Binance Exchange?

Solona (SOL)

Mata uang kripto lainnya yang bisa Anda jual belikan di Binance Exchange adalah Solona (SOL). Pada 9 September 2021 yang lalu harga koin SOL meningkat drastic hingga US$214 atau setara Rp 3 jutaan.

Nilai tersebut merupakan lonjakan besar, jika dilihat dari pertumbuhannya sejak Januari 2021. Anda tahu berapa persen pertumbuhan SOL dalam rentang waktu tersebut?

13.200 persen!

Saat ini harga koin SOL mengalami koreksi menjadi Rp 2,1 jutaan per kepingnya. Sementara itu kapitalisasi pasar SOL mencapai Rp 6000 Triliun. Bagaiamana menurut Anda? Apakah SOL layak di pertimbangkan menjadi portfolio Anda di Binance?

Chainlink (LINK) adalah salah satu mata uang kripto yang bisa di perjual belikan di Binance Exchange. Chainlink (LINK) dirilis oleh perusahaan asal US yakni SmartContract pada tahun 2017 yang lalu.

Nilai koin LINK per artikel ini di buat adalah Rp 383 ribu per kepingnya. Sementara kapitalisasi pasar LINK saat ini mencapai Rp 1790 triliun.

Selain ke 7 koin kripto paling popular diatas masih banyak jenis aset kripto lainnya yang bisa Anda pilih. Diantaranya : Oasis Network (ROSE), Fantom (FTM), Near Protocol (NEAR), Cosmos (ATOM), Polygon (MATIC) dan sebagainya.

Karena artikel Review Binance Crypto Exchange Terbesar Dunia belum selesai dan terlalu panjang, saya juga buatkan lanjutannya artikel ini dengan judul Cara Mendaftar Binance.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *