Ingin Beli Asuransi Kesehatan Tapi Sudah Sakit? Simak Rahasianya!

Asuransi271 Dilihat

Tahun 2022 sudah berjalan empat hari. Tentu harapan agar 2022 ini jauh lebih baik daripada 2021 menjadi keinginan banyak orang. Hanya saja keinginan seperti itu kadang harus dipertimbangkan lebih realistis, mengingat pandemi Covid-19 sepertinya belum usai. Apalagi saat ini varian Omicron tengah melanda dunia dan membuat jumlah kasus positif corona pun kembali melambung. Dalam kondisi seperti ini, mempertimbangkan diri untuk beli asuransi kesehatan adalah hal terbaik.

Hanya saja tidak semua orang paham betapa pentingnya beli asuransi kesehatan, karena merasa ‘buang-buang’ uang sementara kondisi tengah sehat. Padahal dalam situasi wabah corona seperti saat ini, tidak ada yang tahu kapan seseorang bisa mengalami penyakit. Bukan hanya Covid-19 saja, di dunia ini ada banyak sekali penyakit yang jauh lebih mengerikan dan kerap kali terdeteksi dalam kondisi parah sehingga membuat siapapun cukup limbung dalam melakukan pengobatan.

Fakta bahwa biaya kesehatan terus meningkat dari tahun ke tahun, membuat keberadaan asuransi kesehatan memang cukup perlu dalam melindungi diri dan juga keluarga. Namun bagaimana ceritanya jika ingin beli asuransi kesehatan tapi ternyata kita sudah dalam kondisi sakit? Apakah pihak perusahaan asuransi bersedia menyetujui pengajuan polis kita? Tentu akan ada beberapa pertimbangan dan ulasan berikut wajib diperhatikan.

Baca juga: Hal-Hal yang Wajib Diperhatikan dari Asuransi Kartu Kredit

Memahami Pre-Existing Condition

Pada dasarnya jika seseorang ingin beli asuransi kesehatan, waktu yang paling tepat untuk melakukannya adalah saat Anda masih sehat bukannya telah sakit dan terdeteksi mengalami penyakit degeneratif atau dalam kondisi tertentu. Tetapi jika memang Anda terpaksa membeli asuransi kesehatan dalam kondisi yang tengah sakit dan punya penyakit khusus, pihak asuransi sudah pasti akan memberikan penawaran yang berbeda di mana lewat pre-existing condition.

Memang, apa sih pre-existing condition itu?

Pre-existing condition merupakan sebuah kondisi yang diberikan oleh pihak asuransi kesehatan, saat calon pembeli polis telah terdiagnosis atau punya riwayat penyakit tertentu saat melakukan pendaftaran. Setidaknya ada dua kondisi yang terjadi yakni Anda punya riwayat penyakit tertentu sebelum mendaftar dan kedua adalah Anda cuma memiliki gejala yang memicu penyakit tertentu.

Kalau Anda mengalami salah satu dari kedua pre-existing condition, sudah pasti pihak asuransi kesehatan akan mengajukan beberapa syarat tertentu. Syarat-syarat itu tentu sudah pasti jauh lebih merepotkan daripada saat Anda hendak beli asuransi kesehatan dalam kondisi sehat. Namun kembali lagi pada fakta bahwa asuransi kesehatan sangat penting, sehingga Anda wajib kembali mempertimbangkan untuk memilikinya sekalipun telah tahu punya penyakit.

Baca juga: Tak Banyak yang Tahu, Inilah 7 Manfaat Memiliki Asuransi untuk Mobil

Rahasia Beli Asuransi Kesehatan Saat Sudah Ada Penyakit

Jika seseorang telah memiliki kondisi kesehatan tertentu, biasanya perusahaan asuransi masih bisa menerima Anda sebagai nasabah dengan beberapa syarat. Umumnya persyaratan ini sedikit berbeda, misalnya penambahan jumlah premi yang dibayar hingga tidak ditanggungnya biaya penyakit pre-existing condition jika sewaktu-waktu muncul kembali.

Perusahaan asuransi akan menetapkan periode waktu tunggu sebelum perlindungan berlaku. Sehingga penggantian klaim hanya akan diberikan setelah periode waktu tunggu berakhir. Untuk memudahkan proses pengajuan asuransi ketika sudah punya riwayat penyakit tertentu, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan, yaitu:

1. Cari Info Perusahaan Asuransi

Jika Anda sedang atau pernah memiliki penyakit serius tertentu, akan sulit mendaftar asuransi kesehatan. Pasalnya, tak semua asuransi kesehatan bisa menerima kondisi kesehatan Anda. Oleh karena itu, Anda perlu mengumpulkan berbagai data dari banyak perusahaan asuransi mengenai fasilitas yang bisa Anda dapatkan plus berbagai prosedur terkait.

Carilah perusahaan asuransi yang bisa memberikan Anda manfaat besar dengan kondisi kesehatan Anda saat ini.

2. Jawab Pertanyaan Jujur

Salah satu syarat utama dalam mendaftar asuransi kesehatan ialah kejujuran data. Pasalnya, apabila Anda menyampaikan dan menuliskan data yang tidak benar maka pihak asuransi berhak membatalkan klaim dari pemegang polis. Jika sudah begitu, Anda bisa rugi karena asuransi tidak dapat mengembalikan premi yang telah Anda bayarkan pada perusahaan asuransi.

Bersikaplah terbuka saat berbicara dengan agen asuransi. Percaya bahwa ia akan membantu Anda untuk membantu mengajukan asuransi yang dibutuhkan sesuai dengan masalah kesehatan yang Anda miliki. Jawab setiap pertanyaannya dengan detail. Misalnya, tanggal diagnosis, perawatan yang telah dilakukan, obat, dan hasil lab dari pemeriksaan sebelumnya.

Selain itu, pastikan Anda selalu mengisi Surat Permohonan Asuransi Jiwa (SPAJ) ataupun Surat Permohonan Asuransi Kesehatan (SPAK) dengan jujur. Gunanya, untuk menghindarkan Anda dari masalah penolakan klaim di kemudian hari.

3. Wajib Ikut MCU

Hanya karena Anda khawatir perusahaan asuransi akan menolak pengajuan, jangan sampai Anda melewatkan prosedur medical check up. Dengan tes kesehatan menyeluruh, maka perusahaan bisa mengetahui dengan pasti kondisi kesehatan Anda.

Jika kondisi kesehatan Anda diketahui dengan pasti dan rinci, maka perusahaan bisa menyesuaikan kebijakan dan rancangan biaya yang perlu Anda bayarkan. Sebaliknya, semakin sedikit informasi tentang kesehatan Anda, maka bisa semakin banyak biaya yang ditagih untuk mengimbangi risiko kesehatan kedepannya.

Bila sudah menemukan perusahaan asuransi yang cocok dan terpercaya, ikuti berbagai syarat dan ketentuan yang diberikan. Pastikan untuk memahaminya dengan baik dan jangan sungkan untuk menanyakannya jika ada hal-hal yang kurang Anda pahami. Hal ini dilakukan untuk mencegah kesalahpahaman yang akan merugikan Anda di kemudian hari.

4. Sesuaikan Budget Premi

Setiap perusahaan asuransi kesehatan menentukan besaran premi yang berbeda-beda tergantung dari kelengkapan layanan dan fasilitas yang diberikan. Agar asuransi kesehatan yang kamu pilih tidak memberatkan keuanganmu, jangan lupa untuk menentukan budget premi terlebih dahulu.

Agar keuangan aman meski kamu harus membyar premi asuransi, sisihkan 10% dari total penghasilan bulananmu untuk asuransi kesehatan.

5. Wajib Hidup Sehat

Meski adanya asuransi kesehatan, bukan berarti kamu menerapkan gaya hidup seenaknya. Mengingat, kamu atau anggota keluargamu ada yang sudah memiliki penyakit, terapkan gaya hidup sehat sangat penting.

Hindari kebiasaan gaya hidup yang buruk, mulai dari tidak merokok, tidak memakan junk food dan sebagainya. Mulailah dengan mengonsumsi makanan dan minuman sehat, olahraga teratur, istirahat yang cukup, meminum vitamin dan lainnya.

Baca juga: Cara dan Syarat Turun Serta Naik Kelas BPJS Kesehatan Terbaru

6. Lakukan Pengajuan Segera

Apabila pihak agen pemasar menilai masih ada kesempatan untuk penerimaan permohonan Asuransi, segeralah mengajukan permohonan. Biasanya dalam permohonan Asuransi, Anda akan diminta mengisi formulir pengajuan, menjawab beberapa pertanyaan mendasar sebagai bagian dari seleksi risiko, juga mengikuti rekam medis untuk memastikan kondisi.

Ikuti proses tersebut dengan sejujur-jujurnya. Misalnya, dalam formulir pengajuan Asuransi akan muncul pertanyaan tentang penyakit yang pernah diderita, jangka waktu menderita penyakit, kemudian informasi tentang penyakit yang pernah diderita oleh orang tua, dan lain sebagainya. Jawab semua pertanyaan itu dengan jujur. Karena, tidak ada gunanya berbohong. Setiap klaim Asuransi kelak akan melalui proses investigasi oleh pihak Asuransi. Bila terbukti ada ketidakjujuran, proteksi yang kita harapkan tidak akan diberikan. Jadi, pastikan memberikan informasi selengkap-lengkapnya dan sejujur-jujurnya.

7. Pilih Jenis Asuransi

Mulailah menentukan Asuransi kesehatan seperti apa yang dibutuhkan. Ada banyak perusahaan penyedia Asuransi di Indonesia yang menawarkan Asuransi kesehatan. Mulai dari Asuransi kesehatan murni, juga ada Asuransi kesehatan yang di bundling  dengan fitur investasi. Ada pula yang Asuransi kesehatan yang sepaket dengan Asuransi jiwa. Lalu, jenis manfaat seperti apa yang Anda butuhkan dari sebuah Asuransi kesehatan? Apakah manfaat penggantian biaya medis (hospital benefit) atau manfaat santunan (hospital cash plan)?

Kriteria terpenting dalam konteks ini adalah Asuransi yang bisa menanggung penyakit yang sudah terlebih dulu Anda derita. Dengan memiliki kriteria Asuransi yang Anda butuhkan, Anda bisa fokus mencari produk Asuransi yang memenuhi kriteria tersebut.

Yang Terjadi Saat Beli Asuransi Kesehatan Waktu Sakit

Seseorang yang sudah memiliki penyakit tertentu akan tetapi hendak mengajukan Asuransi, masih bisa diproses penyedia Asuransi yang memang bersedia menanggung risiko tersebut. Akan tetapi, kita perlu menyiapkan mental agar tidak kecewa jika Asuransi akhirnya menolak pengajuan Asuransi tersebut. Secara umum, ada beberapa jenis respon penyedia Asuransi ketika mendapatkan pengajuan Asuransi dari calon Tertanggung yang sudah memiliki penyakit tertentu (pre-existing condition), yaitu:

Pengajuan Diterima

Perusahaan penyedia Asuransi bisa menerima pengajuan Asuransi dari calon Tertanggung tanpa syarat khusus. Ini bisa terjadi apabila penyakit yang sudah diderita oleh calon Tertanggung dianggap penyakit ringan yang tidak memberikan dampak lanjutan di masa depan.

Pengajuan Diterima dengan Pengecualian

Perusahaan penyedia Asuransi menerima permohonan Asuransi Anda dengan pengecualian tertentu. Exception di sini berarti perlindungan Asuransi tetap diberikan pada Tertanggung akan tetapi untuk penyakit yang sudah diderita sebelum mendapatkan Asuransi, tidak ditanggung oleh penyedia Asuransi. Misalnya, Anda sudah terlanjur mengidap penyakit asam urat sebelum mendapatkan Asuransi. Ketika Asuransi menerima permohonan perlindungan, perusahaan Asuransi tidak menanggung risiko apabila suatu ketika Anda sakit karena penyakit tersebut.

Pengajuan Diterima dengan Syarat Tertentu

Perusahaan Asuransi menerima permohonan Asuransi Anda, termasuk memberikan proteksi atas penyakit yang sudah Anda derita sebelum berasuransi. Akan tetapi, perusahaan Asuransi memberikan persyaratan yaitu menetapkan premi yang lebih mahal daripada kondisi tanpa penyakit sebelumnya.

Pengajuan Ditolak

Perusahaan Asuransi juga berhak menolak permohonan Asuransi yang Anda ajukan karena setelah melakukan seleksi risiko, ia menilai penyakit yang sudah ada tersebut sulit untuk ditanggung risikonya. Biasanya yang ditolak adalah seseorang dengan penyakit kritis seperti kanker, kelainan jantung, dan lain sebagainya.

Baca juga: Konsep, Manfaat dan Daftar Asuransi Syariah Terbaik di Indonesia

Kesimpulan

Bagaimana? Ternyata terbukti kalau siapapun bisa beli asuransi kesehatan, bukan? Untuk itulah bagi Anda yang saat ini tengah dalam kondisi sehat bugar, mempertimbangkan untuk punya asuransi kesehatan jadi hal wajib. Jangan sampai semua menjadi runyam ketika kondisi kesehatan diri makin buruk. Apalagi kalau Anda bertindak sebagai kepala dan tulang punggung keluarga, jangan sampai kondisi kesehatan dan keuangan memburuk membuat finansial keluarga bermasalah.

Dengan menerapkan sejumlah tips beli asuransi kesehatan dalam kondisi sudah mempunyai penyakit secara tepat, Anda dapat memiliki polis asuransi sesuai keinginan. Dengan begitu Anda dapat fokus melakukan pengobatan, dan kemudian dapat bekerja lagi memperoleh penghasilan dalam tubuh yang tentunya jauh lebih sehat. Semangat semuanya untuk sambut tahun 2022 yang lebih baik daripada tahun 2021!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *