Mau Jadi Entrepreneur? Yuk Belajar Mentalitas Bisnis dari Jack Ma!

Bisnis1197 Dilihat

Mau jadi Entrepreneur? Yuk belajar mentalitas bisnis dari Jack Ma. Mentalitas merupakan faktor penting yang bisa membuat seseorang berhasil meraih kesuksesan. Sayangnya, banyak sekali dari kita yang tidak sadar, atau menyepelekan faktor yang satu ini.

Padahal mental yang kuat sangat di perlukan apalagi jika Anda ingin menjadi seorang entrepreuneur yang sukses dalam bisnis. Hal ini lah yang dimiliki oleh Jack Ma, sang founder Alibaba group.

Saat ini Alibaba Group telah menjadi salah satu perusahaan online terbesar di dunia. Meskipun sudah tidak menjadi bagian dari dewan direksi Alibaba, menurut Forb saat ini Jack Ma memiliki kekayaan sejumlah sekitar $37,4 Milyar.

Hal ini pasti tidak terbayang sebelumnya. Karena pria asal Tiongkok ini sebenarnya memiliki masa kecil yang kekurangan dari segi ekonomi.

Selain itu, sebelum meraih kesuksesan hidup Jack Ma sangat akrab dengan kegagalan dan penolakan. Mulai dari masalah pendidikan, hingga karir dan bisnis.

Banyak hal yang tidak berjalan mulus, penuh hambatan dan resiko. Tapi sekarang, Ma berevolusi menjadi bos besar perusahaan kelas global.

Inilah mengapa kisah Jack Ma dalam meraih kesuksesan sangat menarik untuk di pelajari dan menjadi penyemangat khususnya bagi Anda yang ingin terjun di dunia bisnis.

Sebab kesuksesan adalah hasil yang nampak, namun proses di baliknyalah yang sebenarnya bisa menjadi abadi karena bisa menginspirasi banyak orang.

Nah, supaya kita bisa mengambil pelajaran dari kesuksesannya ada baiknya kita tahu bagaimana perjalanan Jack Ma yang bisa merubah keadaan secara signifikan seperti saat ini.

Kita bisa belajar prinsip-prinsip yang perlu di miliki oleh seorang entrepreneur dari beberapa fakta menarik tentang Jack Ma sehingga bisa membangun marketplace raksasa Alibaba. Penasaran apa saja itu?

1. Break The Limit

Belajar mentalitas bisnis Jack Ma

Jack Ma lahir pada tanggal 10 September tahun 1964 di provinsi Haangzou, Cina. Jack Ma merupakan anak yang berasal dari keluarga dengan ekonomi di bawah rata-rata yang menjadi korban revolusi kultural di Cina.

Orang tua Jack Ma bekerja sebagai pemusik dan pendongeng tradisional dan hanya mendapatkan tunjangan pensiunan sekitar Rp. 500.000 untuk menghidupi seluruh anggota keluarganya.

Jika melihat pencapaian Jack Ma saat ini, kita bisa melihat bahwa keterbatasan dalam hal ekonomi bukanlah sebuah penentu sukses atau tidaknya seseorang.

Baca juga : 7 Pola Pikir/ Mindset CEO Sukses yang Membuat Bisnis Berkembang Pesat

Meskipun lahir dari keluarga yang kurang berkecukupan, Ma tidak membatasi diri dalam lingkaran mindeset orang-orang kecil yang hidupnya cenderung pas-pasan dan kekurangan. Namun Ma berfokus pada proses dan malah mematahkan batas-batas tersebut.

2. Percaya Diri dan Menjadi Diri Sendiri

Masih terkait dengan kondisi ekonomi Ma di masa lalu yang hidup kekurangan, nyatanya hal ini tidak membuatnya memiliki mental minder/ tidak percaya diri.

Hal ini karena Ma tidak menganggap bahwa nilai penghormatan kepada seseorang berasal dari status ekonomi semata.

Selain itu, Ma bukanlah orang yang ingin di sukai semua melainkan ingin di hormati. Makna perhormatan ini tentu bukan dari status ekonomi, tapi apa yang telah mampu ia buat dan dampaknya untuk masyarakat.

Jika digali lebih dalam dari manakah kepercayaan diri itu berasal, Ma ternyata merupakan sosok yang sangat mengenal dirinya sendiri. Dalam suatu pertemuan Ma pernah mengatakan hal menarik tentang hal ini :

“Ketika suatu saat orang berekspektasi terlalu tinggi tentang Anda, Anda memiliki tanggungjawab untuk tetap tenang dan menjadi diri sendiri”

Kalimat tersebut sangat relate dengan kehidupan kita sehari-hari. Sangat manusiawi, jika kita ingin di nilai positif oleh orang lain atau orang lain memiliki persepsi terntu terhadap diri kita.

Namun ketika orang lain berekspektasi terlalu tinggi, ada kemungkinan sikap yang kita ambil : Pertama, mengafirmasi pernyataan berlebihan tersebut karena dorongan ingin di hormati atau kedua, malah gugup dan down sehingga tidak bisa menunjukan potensi diri yang sebenarnya.

Ma menunjukan bahwa sikap yang penting dan menjadi tanggung jawab pribadi di saat seperti itu adalah tetap tenang dan menjadi diri sendiri.

Baca juga : Intip 8 Kunci Sukses Bill Gates Dalam Membangun Bisnis

Selain itu, menariknya menurut Ma, sangat sulit mengetahui dunia luar. Tetapi kita tahu kebutuhan dan juga keinginan kita sendiri.

Jika kita mengenal diri kita sendiri lebih baik, maka kita bisa mengubah diri kita saat bertemu dengan dunia luar untuk beradaptasi dan mencapai goal.

3. Belajar Menghadapi Penolakan dengan Baik

Meskipun berasal dari ekonomi bawah, Ma termasuk orang yang punya standart tinggi dalam hal pendidikan.

Setelah beranjak dewasa, Ma tidak patah semangat untuk mengejar pendidikan tinggi dan memperoleh kualitas pendidikan yang terbaik. Impian seorang Ma saat itu adalah kuliah di Harvard University.

Ia mendaftar ke Harvard, namun sayangnya di tolak. Bahkan penolakannya bukan hanya satu kali, tapi 10 kali.

Setelah di tolak berkali-kali, Jack Ma pun akhirnya memutuskan berkuliah di Hangzou University mengambil jurusan bahasa Inggris dan lulus pada 1988.

Walaupun tidak berhasil berkuliah di kampus impiannya di Harvard, semangat pantang menyerah Jack Ma patut id acungi jempol. Karena menghadapi penolakan bukanlah perkara mudah.

Banyak sekali orang yang malah jadi tidak percaya diri, pasrah dengan nasib bahkan putus asa dengan hidup. Tapi tidak dengan Jack Ma, setelah berkali-kali mengalami penolakan Ma tetap bisa berpikir realistis dan melanjutkan pendidikannya dengan baik.

Ternyata penolakan yang dialami Jack Ma bukan hanya dialami di masa pendidikan, tapi juga ketika setelah selesai kuliah.

Jack Ma sering sekali di tolak perusahaan saat melamar kerja. Ia pernah mendaftar ke lebih dari 30 pekerjaan dan semua perusahaan menolaknnya.

Salah satu perusahaan yang pernah menolaknya adalah restoran cepat saji KFC dimana naasnya dari 25 orang yang mendaftar kerja, 24 diantaranya di terima dan hanya Jack Ma yang di tolak kerja.

Setelah mengalami banyak penolakan, Jack Ma akhirnya di terima mengajar di sebuah universitas dengan bayaran sekitar Rp. 142.000/bulannya.

Baca juga : Tips Investasi Ala Raditya Dika Sampai Bisa Pensiun Dini

Inilah yang patut kita garis bawahi, bahwa kemampuan menghadapi penolakan dengan baik mutlak di miliki oleh para entrepreneur.

Jadi jika Anda bermimpi membangun sebuah bisnis, mulai berlatihlah dalam menghadapi penolakan, salah satunya mungkin dengan pola pikir realistis dan sikap lapang dada.

4. Bangun Rasa Ingin tahu yang Tinggi

Pada tahun 1992 yang mana saat itu ekonomi Cina sedang mulai bertumbuh, Jack Ma melamar pada berbagai pekerjaan dan mulai belajar mengenal internet.

Jack Ma kemudian membuat halaman website pertama dengan tujuan membuka jasa penerjemah bahasa Cina dengan temannya.

Tanpa di sangka-sangka, dalam beberapa jam saja banyak email masuk dan berpotensi untuk membuat situsnya lebih berkembang.

Dari situ, Ma sangat penasaran bagaimana cara internet bekerja. Hal inilah yang menjadi awal terbentuknya Alibaba. Rasa ingin tahu.

Ma memiliki curiousity yang cukup tinggi mengenai cara kerja internet, padahal saat itu internet masih menjadi “barang” asing di Cina.

Rasa ingin tahu ini adalah fondasi awal, bagaimana seseorang bisa memiliki ketahanan untuk mempelajari bisnisnya sendiri hingga bisa bertahan dan mengembangkannya.

5. Niat yang Kuat

Sebelum mendirikan Alibaba, ide Jack Ma membuat Alibaba banyak di tolak sebab pada tahun 1995 internet masih belum terlalu berkembang di Cina. Namun Ma tetap meneruskannya.

Selain itu salah satu temannya bilang bahwa jika ingin benar-benar melakukannya maka lakukan saja. Itulah salah satu hal yang membuat Jack Ma meneruskan idenya ini. 

Meskipun ide dasar alibaba ini sempat di tolak, bisa di bilang bahwa Jack memiliki niat yang kuat sehingga terkesan nekat. Tapi inilah yang di lakukan Ma saat itu.

Ia yakin bisnisnya sangat potensial bisa membantu banyak orang melakukan sesuatu. Ditambah lagi, bisa di bilang bahwa Ma berada dalam support system yang tepat sehingga membuatnya lebih terdorong mewujudkan ide “gila”nya waktu itu.

6. Hadapi Kegagalan dan Fokus Pada Tujuan

Siapa bilang kalau bisnis yang di bangun Jack Ma langsung melejit dan besar tanpa kegagalan?

Sebelum mendirikan situs alibaba.com Ma tidak tahu apa-apa tentang bisnis internet dan komputer. Ketika ia mulai serius belajar tentang hal tersebut, ternyata ia mendapati bahwa data tentang cina di internet sangatlah minim. Inilah hal yang membuatnya semakin yakin dan melihat adanya peluang bisnis pada ruang online.

Akhirnya lahirlah ide bisnis internet Ma yang pertama, bernama China Yellow Pages. Ma membangun bisnis pertamanya ini bermodalkan tabungan dan pinjaman dari kerabatnya.

Ternyata China Yellow Pages tidak bisa bertahan. Ma harus menelan pil pait kegagalan sekali lagi.

Walaupun akhirnya China Yellow Pages gagal bertahan, namun Jack Ma berhasil membuktikan pada teman-temannya dan membuka pandangan masyarakat cina bahwa internet adalah sesuatu yang benar-benar ada.

Disamping itu ia mulai memikirkan bagaimana caranya agar bisnis internetnya bisa berhasil. Jadi dalam motivasi bisnisnya, Ma tidak sekedar menjadikan materi sebagai tujuan tetapi juga ingin membuat pandangan masyarakat Cina yang saat itu buta internet lebih terbuka dan berkembang.

7. Miliki Konsep Diri yang Kuat

Sejak mengetahui latarbelakang ekonomi dan berbicara tentang kepercayaan diri serta pandangan Ma yang lain, kita mungkin bisa melihat bahwa Ma merupakan orang yang memiliki konsep diri yang kuat.

Konsep diri yang di maksud adalah cara pandang diri terhadap diri sendiri yang salah satunya berasal dari lingkungan dan proses pribadi dalam memaknai realitas, yang mana terbentuk lah mentalitas tertentu dalam menghadapi diri sendiri dan lingkungan.

Jack Ma sangat menyukai film Forest Gump dan terinspirasi dari tokoh utamanya. Menurut Jack Ma “Apapun yang terjadi Anda adalah diri Anda” seperti salah satu kalimat yang menjadi dialog dalam film tersebut. Konsep ini menunjukan tentang penerimaan dan kesiapan menghadapi masalah.

Film forest gump sendiri adalah film tentang pria yang tidak terlalu pintar namun tetap berusaha dan pantang menyerah. Hal ini menjadi salah satu prinsip yang di pegang oleh Jack Ma.

Baca juga : Belajar Saham, Kisah Sukses Lo Kheng Hong “Warren Buffett Indonesia”

Menurutnya, tidak ada yang tidak mungkin selagi tetap berusaha dan tidak menyerah. Sejak tahun 1999 Alibaba menjadi perhatian para investor. Dari situlah bisnis Jack Ma yaitu Alibaba group berkembang pesat hingga menjadi seperti saat ini.

Kesimpulan

Kisah dan kepribadian Jack Ma sangat menarik bukan? Itulah beberapa pelajaran mengenali mentalitas bisnis seorang entrepreneur sukses, Jack Ma.

Semoga bisa kita ambil sebagai pelajaran dan menjadi penyemangat kita yang masih terus berproses menghadapi keterbatasan.

Apalagi di masa sulit seperti saat ini, bisa menjadi lahan untuk melatih mentalitas bisnis kita agar menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *