Belajar Kecerdasan Finansial dari RICH DAD, POOR DAD

Keuangan499 Dilihat

Sebuah buku yand ditulis tahun 1997 ini mempunyai judul lengkap “Wisdom from Rich Dad, Poor Dad: What the Rich Teach Their Kids About Money–That the Poor and the Middle Class Do Not!”. Satu hal lagi, buku ini sebenarnya tidak hanya ditulis oleh Robert T Kiyosaki lho, tapi juga berkolaborasi dengan kawannya yang bernama Sharon Lechter.

Lechter adalah teman Kiyosaki, sebelum menulis buku ini mereka berdua mendirikan Rich Dad Companies. Ini adalah perusahaan yang menawarkan jasa konsultasi keuangan dan investasi, perusahaan ini pula yang kemudian menerbitkan buku legendaris Rich Dad, Poor Dad dan 14 seri lainnya.

Belajar Kecerdasan Finansial dari RICH DAD, POOR DAD
Cover Buku via www.alexandrabemm.com

Buku Rich Dad, Poor Dad sekarang sudah berusia 24 tahun, kalau di Indonesia ini adalah usia ideal untuk menikah. Di usianya yang sudah 24 tahun, buku ini masih saja dicari oleh banyak orang yang baru mau belajar tentang finansial atau memberikan bacaan bermutu bagi anak mereka.

Memangnya kenapa sih buku ini menjadi buku terbaik selama 20 tahun yang membahas tentang kecerdasan finansial, apakah karena buku ini membahas lengkap tentang akutansi keuangan? Tentu tidak. Di dalam buku terbaik selama 20 tahun ini, Anda tidak akan menemukan rumus akutansi debet-kredit atau rumus BEP terbaik.

Satu hal utama yang membuat buku ini bertahan selama 20 tahun menjadi buku terbaik adalah mengenai isinya yang mampu merubah pemahaman kita mengenai keuangan. Bukan hanya tentang bagaimana mendapatkannya, tapi juga mengelola uang agar bisa lebih menghasilkan uang yang lebih banyak lagi.

Misalkan jika Anda sudah berhasil dalam usaha kemudian mempunyai uang sebesar 1 Miliar, apa yang sebaiknya Anda lakukan? Apakah membeli rumah dan mobil baru, membeli sebuah lahan yang luas, atau melakukan investasi.

Buku ini juga membuka mata Anda bahwa ternyata beberapa barang yang semula Anda beli dengan maksud menjadikannya aset, ternyata sebenarnya malah menjadi liabilitas dan hanya menghabiskan uang anda. Perbedaan mengenai aset dan liabilitas bisa Anda baca di sini :

Rich Dad, Poor Dad, sebagian orang menjulukinya sebagai Financial Bible. Ibaratnya ini adalah kitab suci keuangan yang memberikan pedoman bagi Anda mengelola keuangan. Buku ini bertujuan untuk meluruskan kembali hal-hal yang sangat prinsip tentang uang.

Sebagaimana judul utamanya Rich Dad, Poor Dad, Kiyosaki mengajarkan kepada kita bahwa ada perbedaan besar dan mendasar antara orang yang berpikir kaya dan yang tidak. Dalam hal ini dia membandingkan kedua ayahnya yakni Rich Dad (ayah kaya, orang yang mengajarinya soal keuangan) dan Poor Dad (ayah miskin, ayah kandungnya sendiri)

Sebagai contoh, bila ada sebuah pertanyaan yang muncul seperti “Apakah kau ingin membeli mobil Ferrari?.” Poor Dad akan menjawab dengan lantang “Aku tidak mampu membelinya!.” Sebaliknya, Rich Dad menjawab “Bagaimana aku bisa mendapatkannya?.”

Dari kedua respon ayah tersebut sudah jelas terdapat perbedaan besar. Poor Dad mengatakan bahwa kita tidak akan mampu membelinya, ini artinya memaksa otak untuk menyerah sebelum berusaha.

Sedangkan respon seorang Rich Dad adalah memberikan sebuah pertanyaan bagaimana dia bisa mendapatkannya, ini berarti otak dipaksa berpikir untuk mencari cara!.

Kelihatannya sepele, tapi penggunaan dua kalimat dengan sudut pandang berbeda tentu akan menghasilkan sebuah aktifitas yang berbeda. Ini adalah hal yang tidak akan kita peroleh di bangku sekolah, sebuah pengetahuan membentuk pola pikir orang kaya yang akan kita bahas di bawah ini.

1. Apa Yang Lebih Besar Dari Realita, Yaitu Semangat

Jika Anda memiliki impian pasti ada proses didalamnya untuk mencapai target yang ditetapkan, dan hal yang paling sulit yaitu konsisten untuk sampai di puncak maka dari itu tentukan alasan yang membuat Anda tidak menyerah untuk melakukan hal itu.

Contohnya jika memiliki impian untuk mempunyai sebuah rumah, konsekuensinya adalah Anda bekerja dengan serius bahkan berpikir tentang bekerja lembur atau membuat bisnis sampingan. Anda mempunyai target untuk mempunyai rumah dan itu alasan Anda untuk melakukan aktifitas apapun yang bisa menghasilkan uang lebih banyak.

Jika tanpa alasan kita melakukan sesuatu dan tidak memasang target maka kita tidak tau sudah seberapa jauh pencapaian yang kita lakukan. Begitu pula tentang mengelola keuangan temukan alasan terbaikmu untuk tetap semangat!

2. Orang Kaya Tidak Bekerja Untuk Uang, Tapi Aset

Tidak ada salahnya jika Anda bekerja untuk mendapatkan uang untuk membeli rumah, tapi ingat bahwa rumah ini bukan Aset. Rumah yang akan dihuni untuk Anda dan keluarga adalah sebuah liabilitas. Apa itu liabilitas? Simak di artikel ini ya.

Orang Kaya atau orang yang bermental kaya adalah berpikir untuk selalu menambah aset. Aset adalah barang yang bisa digunakan untuk menambah penghasilan Anda. Beberapa aset bahkan jika dibiarkan saja nilainya bisa merangkak naik, contohnya adalah tanah.

3. Buat Pilihan Setiap Hari

Kita berhak memilih ingin menjadi apa kita di masa depan, tergantung apa yang kita lakukan saat ini, apakah ingin menjadi kaya, kelas menengah atau miskin.

Kiyosaki mengatakan bahwa investasi terbaik adalah dalam hal pendidikan, pendidikan di sini tidak terbatas hanya tentang belajar di kampus sebanyak-banyaknya. Pendidikan menurut Kiyosaki adalah belajar apa saja dan dimana saja yang mampu meningkatkan pengetahuan.

Karena satu – satunya asset riil yang kita miliki yaitu pikiran kita sendiri, itulah kekayaan yang kita miliki. Oleh sebab itu saat kita dewasa kita memiliki pillihan untuk memasukkan apa saja ke dalam otak kita, seperti membaca buku, mengikuti seminar, berdiskusi dengan orang yang berwawasan luas.

Terkadang kebanyakan orang membeli investasi sebelum mempelajari cara berinvestasi. Membeli tanpa pengetahuan ini ibarat membeli kucing dalam karung, kita tidak tahu secara persis tentang mekanisme investasi, keuntungan, dan bagaimana resikonya.

4. Kecerdasan Finansial Untuk Kebebasan Finansial

Belajar Kecerdasan Finansial dari RICH DAD, POOR DAD
Kecerdasan Finansial by www.news.indotrading.com

Kecerdasan finansial atau melek keuangan (financial literacy) adalah kuncinya. Lalu apa sih sebenarnya financial literacy itu? Anda sudah paham tentang financial literacy ketika Anda bisa melihat uang dengan pikiranmu bukan dengan matamu. Bingung?

Jadi begini, Anda dikatakan sudah memiliki kecerdasan finansial ketika Anda sudah bisa membaca laporan keuangan. Membedakan apa yang dinamakan aset dan liabilitas, paham perbedaan antara keuntungan modal (capital gain) dengan arus kas, dan lain sebagainya.

Anda tidak harus menjadi orang akuntansi untuk bisa mengerti ini, Anda bisa mengetahuinya dengan membaca. Sekali lagi Kiyosaki menekankan pentingnya untuk berinvestasi dengan membaca buku.

Ada Adagium yang sering kami sampaikan pada beberapa kawan, ini menyadur dari adagium yang sudah ada sebelumnya. “Orang kaya membaca buku, Orang miskin menonton televisi, dan orang kelas menengah menonton Youtube”.

5. Memilih Teman Dengan Cermat

Apakah Anda termasuk kaum sosialita yang mempunyai banyak teman? Ratusan bahkan ribuan. Ini tidak buruk, tapi menghabiskan waktu dengan teman Anda tanpa menambah pengetahuan adalah sebuah kerugian.

Beberapa orang mungkin berpkir bahwa dengan mempunyai banyak teman maka ada kesempatan untuk mengkonversi teman kita menjadi konsumen bagi produk kita. Oke ini tidak sepenuhnya salah, tapi tidak sepenuhnya juga benar.

Yuk baca juga, Coba Cek! Ini 15 Tanda Perencanaan Keuangan Anda Sudah Benar

Karena menurut Kiyosaki, yang terpenting dari circle pertemanan Anda adalah bagaimana bisa belajar mengenai pengelolaan keuangan. Cari teman yang bisa mengatur keuangan dengan baik, memberikan Anda wawasan baru agar bisa menghasilkan uang dari uang yang sudah Anda miliki.

6. Anda Adalah Apa Yang Anda Pelajari

Kiyosaki mengajarkan untuk berhati – hati dengan apa yang kita letakkan di otak Anda. Jika Anda belajar memasak maka Anda akan cenderung menjadi koki.

Begitu juga jika Anda ingin menjadi seorang pengusaha maka Anda harus belajar mengenai bagaimana membangun usaha, bagaimana menjalankan sistem usaha yang baik, bagaimana menaikkan keuntungan usaha Anda.

Sebelum Anda benar – benar menguasai teori tentang itu, Anda tidak disarankan untuk segera mempraktekkannya. Ini dilakukan untuk meminimalisir sebuah resiko. Warren Buffett mengatakan bahwa setiap usaha atau investasi pasti memiliki resiko besar, tapi dengan pengetahuan yang Anda miliki maka resiko sebesar apapun bisa dikelola dan ditemukan solusinya

7. Bayar Dirimu Terlebih Dahulu

Belajar Kecerdasan Finansial
Image by www.financialtenacitybusiness.wordpress.com

Apa yang Anda lakukan ketika mendapat gaji? Membeli barang yang Anda butuhkan atau nongkrong di kafe dengan teman. Ini adalah hal yang sia – sia menurut Kiyosaki, ini bukan membayar dirimu tapi hanya memenuhi keinginan nafsu dan malah memperkaya orang lain.

Yang diinginkan Kiyosaki adalah agar Anda mempunyai kemauan untuk mengatur keuangan dan memikirkan kehidupan Anda dalam jangka waktu ke depan. Setelah beberapa hutang anda dilunasi, maka alokasikan gaji Anda juga untuk investasi atau minimal ditabung.

Anda boleh kok membeli barang yang memang Anda butuhkan, tapi jangan terlalu menghamburkannya untuk sekadar keinginan memenuhi gengsi atau trend hari ini. Kiyosaki menyarankan agar Anda memiliki rencana jangka panjang dengan sebagian uang itu untuk kehidupan yang lebih baik.

  • Orang Kaya Menciptakan Uang

Pada poin ini Anda pasti sudah tahu kemana arahnya kan? Bila Anda ingin menjadi orang kaya maka Anda perlu mempelajari apa yang dinamakan investasi. Dari investasi Anda akan menciptakan uang yang lebih banyak lagi.

Poin ini ada korelasinya dengan poin diatas, yaitu menyisihkan sebagian uang untuk masa depan yang lebih baik.

Banyak cara untuk menciptakan uang salah satunya dengan mulai berbisnis. Bisnis yang Anda bangun juga bisa dimulai dari hal-hal yang Anda suka karena setiap orang memiliki minat yang berbeda-beda. Oleh karena itu tidak ada salahnya Anda sudah mulai memikirkan hal tersebut dari sekarang.

  • Bekerja Untuk Belajar, Bukan Bekerja Untuk Uang

Jika Anda berpikir bahwa Kiyosaki tidak pernah bekerja maka Anda salah. Kiyosaki yang terlahir dari keluarga miskin tentu dituntut oleh orangtuanya, Poor Dad, untuk bekerja. Kiyosaki dulu pernah bekerja menjadi sales mesin fotokopi Xerox.

Namun Kiyosaki tidak menganggap bahwa itu adalah puncak dari dirinya. Dia hanya belajar tentang bagaimana menjual sebuah barang dan meyakinkan orang untuk membelinya. Kemudian dia keluar dari pekerjaannya dan memutuskan untuk memulai bisnisnya sendiri, membuat kaos dan dompet.

Baca juga, Penghasilan Tidak Tetap? Ini Cara Mengatur Keuangan Agar Selalu Cukup

Kiyosaki berkata “Ketika Anda bekerja, anggap saja pekerjaan itu untuk memberikan pelajaran baru bukan semata-mata untuk uang. Bisa saja dari pekerjaan itu Anda bisa membangun sebuah bisnis sendiri”.

  1.  Berbagi Membuat Anda Semakin Kaya

Jika Anda menginginkan sesuatu,hal pertama yang harus dilakukan yaitu memberi. Ketika ingin mendapatkan senyuman dari seseorang, beri ia senyum terlebih dahulu. Dalam hal uang, cinta, kebahagiaan, penjualan, dan koneksi yang perlu diingat yaitu memberi terlebih dahulu, Anda hanya perlu bersikap rendah hati dengan apa yang kita miliki.

Jangan pernah takut untuk berbagi baik secara materi maupun pengetahuan. Meskipun Robert T Kiyosaki sudah kaya, ia tetap meluangkan waktunya untuk menjadi pembicara di berbagai tempat terkait finansial.

Yuk baca, Tips Menabung Untuk Gaya Hidup Cashless Tanpa Tersiksa

Ia tidak pernah ragu membagikan ilmu dan pengalamannya ke semua orang. Bahkan, beberapa bukunya menjadi best seller.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *