Inilah 8 Bank Syariah Terbaik dan Paling Menguntungkan di Indonesia

Bisnis648 Dilihat

Gaya hidup Islami memang lazim dalam kehidupan di Indonesia, salah satunya adalah keuangan syariah. Inilah 8 bank syariah terbaik dan paling menguntungkan di Indonesia.

Selain keuangan ada juga penerapan jaminan halal lain yang banyak ditemukan di bahan makanan, minuman, obat-obatan hingga kosmetik. Bahkan dalam perkembangannya, label halal juga bisa ditemukan dalam banyak hal.

Melihat potensi perekonomian halal itulah, sektor perbankan pun tak mau ketinggalan dengan menawarkan produk keuangan syariah.

Seperti namanya, produk keuangan syariah ini jelas berjalan dengan hukum-hukum Islami, sehingga umat Muslim tak perlu cemas dengan ancaman riba yang jelas-jelas dilarang dalam Al-Quran.

Bahkan dibandingkan bank konvensional, bank syariah pun dianggap lebih aman dan lebih menguntungkan lantaran sistem bagi hasil/nisbah lewat akad mudharabah.

Dengan jumlah umat Islam di dunia yang terus meningkat, tak heran kalau perbankan syariah mencatat pertumbuhan global dengan kecepatan 10-15% per tahun secara konsisten.

Majalah The Economist menyebutkan jika pada tahun 2008 saja, ada lebih dari 250 lembaga keuangan syariah di seluruh dunia. Tak main-main, total asetnya menyentuh US$2 triliun pada tahun 2016 silam.

Baca juga: 5 Tabungan Haji Terbaik untuk Persiapan ke Tanah Suci

10 Bank Syariah Terbaik di Indonesia yang Menguntungkan

1. Bank Muamalat Indonesia

Inilah bank umum berkonsep syariah pertama di Indonesia, sekaligus berstatus murni. Kenapa begitu? Karena Bank Muamalat Indonesia tidak memiliki bank konvensional seperti layaknya bank-bank syariah lain.

Sejak pertama kali berdiri pada tahun 1991 dan resmi beroperasi untuk umum pada 1992, Muamalat memang langsung mengusung konsep murni syariah.

Hampir 30 tahun berjalan, Muamalat selalu konsisten menerapkan syariat Islam dalam kegiatan operasional dan produk yang ditawarkan.

Tak heran kalau Muamalat berhasil menggondol penghargaan sebagai bank syariah terbaik versi Global Finance pada tahun 2009, 2010, 2011, 2012, 2013, 2014, 2017 dan 2018.

Untuk produk pendanaannya, Muamalat menggunakan prinsip Wadiah (titipan) dan Mudharabah. Sedangkan untuk penanaman dana memakai prinsip Al Murabahah (jual beli), Ijarah (sewa) dan bagi hasil alias nisbah.

Hingga sejauh ini, bank yang saham terbesarnya dimiliki oleh perusahaan finansial Arab Saudi, Islamic Development Bank itu sudah memberikan layanan di 33 provinsi seluruh Indonesia dengan 312 gerai dan 3.800 kantor.

Sekadar informasi, Muamalat adalah satu-satunya bank syariah Indonesia yang memiliki cabang di luar negeri, tepatnya di Kuala Lumpur, Malaysia.

2. Bank Syariah Indonesia (BSI)

Ini merupakan merger atau gabungan dari 3 Bank BUMN Syariah, yaitu Mandiri Syariah, BRI Syariah, dan BNI Syariah.

Ketiga Bank Syariah BUMN tersebut secara resmi digabungkan pada awal tahun 2021 kemarin, dengan harapan menjadi Bank Syariah terdepan, terbaik dengan jangkauan terluas di Indonesia.

Dengan dukungan staf yang sama dari 3 Bank yaitu BNI, BRI, dan Mandiri, BSI jelas dikelola dengan sangat profesional. Bahkan jika dibandingkan dengan Muamalat atau bank syariah lainnya, layanan BSI sangat jauh lebih unggul karena gabungan dari aset ketiga Bank tersebut.

Ada total 200.741 ATM dan 1.100 kantor cabang membuat pemerintah optimis bahwa BSI bisa menjadi 10 bank syariah terbesar di dunia.

Baca juga : 7 Deposito Syariah Terbaik di Indonesia

Untuk jenis tabungannya, BSI bisa dibilang yang paling lengkap dan menyediakan berbagai kebutuhan mulai dari tabungan Mudharabah, tabungan berencana, Wadiah, pensiun, tabungan mabrur, tabungan saham syariah dan lain-lain.

Baca juga: Bukan Hanya Makanan, Yuk Coba 7 Bisnis Halal dengan Omzet Menjanjikan!

3. Bank Mega Syariah

Sebelum dikenal sebagai Bank Mega Syariah, lembaga perbankan ini sudah melewati proses yang cukup panjang. Berdiri pada 14 Juli 1990, nama awalnya adalah Bank Tugu. Barulah pada tahun 2001, anak usaha Asuransi Tugu itu diambil alih oleh CT Corp lewat Mega Corpora. Tiga tahun kemudian atau tepatnya pada 25 Juli 2004, resmi menjalankan prinsip keuangan Islami lewat nama Bank Syariah Mega Indonesia (BSMI).

Setelah mengalami perubahan logo seperti sister company-nya, BSMI juga berganti nama menjadi Bank Mega Syariah pada 2 November 2010.

Membuktikan kalau mereka adalah salah satu lembaga perbankan syariah yang layak diperhitungkan, Mega Syariah pun memperoleh izin dari Kemenag RI sebagai Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPS BPIH) pada 8 April 2009. Sejauh ini Mega Syariah memang fokus di sektor mikro dan kecil dengan produk unggulan tabungan utama IB.

4. Bank BCA Syariah

Tak ada yang bisa menampik bahwa BCA merupakan bank swasta terbesar dan tersukses di Indonesia. Dengan aset yang luar biasa besar, BCA rupanya memahami kalau keuangan syariah begitu dibutuhkan oleh nasabah mereka yang mayoritas adalah Muslim.

Hingga akhirnya pada 12 Juni 2009, BCA mengakuisisi Bank Utama Internasional Bank (UIB) yang menjadi cikal bakal BCA Syariah. BCA Syariah baru resmi beroperasi pada 5 April 2010.

Komitmen penuh BCA sebagai pemilik saham terbesar, membuat nasabah BCA Syariah bisa memanfaatkan jaringan cabang BCA untuk tarik tunai dan debit di ATM dan mesin EDC (Electronic Data Capture), tanpa dikenai biaya.

Hingga Oktober 2019, sudah ada 67 jaringan cabang BCA Syariah di seluruh Indonesia. Ada dua produk yang ditawarkan BCA Syariah yakni pendanaan (Tahapan iB, Tahapan Rencana iB, Giro iB, Deposito iB, Simple iB, Tahapan Mabrur iB) dan pembiayaan.

5. Bank Panin Syariah

Sebelum dikenal dengan nama Bank Panin Syariah, lembaga perbankan ini adalah Bank Harta yang berpusat di Surabaya. Bank Harta sendiri sudah berdiri sejak 1990, yang kemudian diambil alih oleh Bank Panin sebagai induk Panin Syariah. Setelah memperoleh izin operasional syariah dari BI, Panin Syariah akhirnya resmi melayani nasabah pada 2 Desember 2009.

Dibandingkan bank-bank lain dalam daftar, Panin Syariah memang memiliki aset dan nasabah terkecil. Bukan hanya unit syariah, induk mereka yakni Bank Panin sebagai lembaga perbankan swasta juga masih kalau jauh jika dibandingkan BCA.

Namun potensi Panin Syariah yang cukup besar akhirnya membuat Dubai Islamic Bank memberikan bantuan modal pada tahun 2017. Sudah melantai di BEI sejak tahun 2014, kini nama Panin Syariah berubah menjadi Panin Dubai Syariah.

6. Bank Syariah Bukopin

Berbeda dengan bank-bank Islami lainnya, sejarah Bank Syariah Bukopin berawal dari dua bank pasar/bank koperasi yang ada di Samarinda, Kalimantan Timur.

Kedua lembaga keuangan itu adalah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Gunung Sindoro dan BPR Gunung Kendeng yang melebur menjadi Bank Swansarindo pada 29 Juli 1990. Status Swansarindo pun menjadi bank umum dan memindahkan kantor pusat mereka ke Jakarta setahun kemudian.

Melihat perkembangan perekonomian Indonesia di akhir krisis moneter, Muhammadiyah yang adalah salah satu organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia pun mengambil alih Swansarindo di penghujung 2002 yang membuat namanya berubah jadi Bank Persyarikatan Indonesia.

Selama 2005-2008, bank Bukopin terlibat dalam kegiatan operasional sampai melakukan tambahan modal. Hingga akhirnya Bukopin resmi mengakuisisi dan pada 9 Desember 2008, Bank Syariah Bukopin (BSB) berdiri.

Baca juga: 10 Pinjaman Modal Usaha Terbaik 2020 (Bunga dan Syaratnya)

7. BTPN Syariah

BTPN Syariah adalah anak perusahaan BTPN yang juga menjadi bank syariah ke-12 di Tanah Air. Lembaga perbankan ini terbentuk dari meleburnya Bank Sahabat Purbadanarta (BSP) dan UUS BTPN.

Sekadar informasi, BSP yang sudah berdiri sejak Maret 1991 di Semarang itu merupakan bank umum non devisa yang 70% sahamnya dimiliki BTPN. Melihat perkembangan keuangan Islami di Indonesia yang semakin meyakinkan, pada 22 Mei 2014 akhirnya BTPN Syariah terbentuk.

Kekuatan utama dari BTPN Syariah adalah membantu kelompok masyarakat menengah ke bawah. Hal ini sesuai dengan tujuan operasional UUS BTPN yang memang fokus melayani dan memberdayakan keluarga pra sejahtera di Indonesia.

Dua produk utama BTPN Syariah adalah Pendanaan (Citra iB, Taseto iB, Deposito iB, Giro iB, Taseto Mapan iB, Haji) dan Pembiayaan (Paket Masa Depan, Tabungan Wow! Syariah).

8. BJB Syariah

Terbentuknya BJB (Bank Jabar dan Banten) Syariah berawal saat induk mereka yakni BJB mengembangkan unit usaha syariah pada tahun 2000.

Setelah beberapa tahun menjadi UUS, BJB Syariah pun melepaskan diri dari induk perusahaan dan resmi terbentuk pada 15 Januari 2010 di Bandung.

Kendati merupakan bank ‘lokal’, BJB Syariah memiliki sarana dan prasarana yang cukup mumpuni seperti 8 kantor cabang dan 55 kantor cabang pembantu.

Untuk seluruh produk pendanaan dan pembiayaan, BJB Syariah menawarkan prinsip Murabahah (jual beli) dan bagi hasil. Demi mempermudah seluruh nasabahnya, BJB Syariah juga memberikan layanan Mobile Maslahah yang tentunya menjawab kebutuhan transaksi finansial Muslim Tanah Air.

Baca juga : 5 Macam Investasi Syariah yang Menguntungkan

Tentunya masing-masing bank syariah di atas memiliki keunggulan masing-masing. Anda sebagai calon nasabah bisa memilih salah satu di antaranya yang paling sesuai dengan kebutuhan.

Tidak perlu lagi khawatir dengan ancaman riba selayaknya bunga konvensional, Anda akan bisa memperoleh layanan perbankan halal sesuai aturan Islam.

Karena sebagai Muslim yang taat, tentu seluruh kehidupan haruslah berlandaskan Al-Quran. Jadi, mau memperoleh layanan keuangan yang menguntungkan tanpa melanggar ibadah? Pilih saja menabung di bank syariah.