Anti Boros, Inilah 8 Tips Ampuh Atur Gaji Bulanan

Keuangan516 Dilihat

Bagi beberapa orang, hari gajian memang sebuah momen yang begitu dinantikan. Karena saat gajian tiba, maka ini adalah waktu yang tepat untuk membeli sesuatu yang selama ini ditunda karena tak ada uang. Hanya saja jika kebiasaan konsumtif ini dibiarkan, uang gaji bisa ludes seketika. Tak ingin mengalami hal seperti itu, bukan? Anda harus bisa atur gaji bulanan yang tepat.

Memang tak bisa dipungkiri bahwa ketika gajian sudah masuk ke rekening, keinginan untuk sedikit ‘berfoya-foya’ kerap dirasakan. Tak ada yang akan menyalahkan Anda jika melakukan sel reward, terutama setelah satu bulan sibuk bekerja hingga rasa lelah melanda. Hanya saja Anda harus benar-benar menahan diri supaya tidak menjadi boros.

Kelakuan boros yang terjadi setiap tanggal gajian tiba justru akan membuat Anda sulit dalam mengontrol keuangan. Jika hal ini menjadi sebuah kebiasaan, Anda tentu tak akan bisa mengalokasikan dana untuk tabungan, penyimpanan dana darurat bahkan investasi. Hasilnya? Sebesar apapun penghasilan yang dimiliki tentu tak akan memberikan dampak apapun ke kehidupan.

Untuk itulah bagi Anda yang ingin memiliki finansial lebih sejatera dalam jangka panjang, ada baiknya menyimak beberapa tips atur gaji bulanan berikut ini. Terutama bagi mereka generasi Z atau kalangan fresh graduate yang baru saja memperoleh kerja dengan penghasilan selangit, yuk mulai sekarang perbaiki kebiasaan buruk dalam menggunakan gaji pribadi.

Cara Cerdas Atur Gaji Bulanan Agar Tidak Boros

Kalangan milenial atau generasi Z yang saat ini paling berkuasa di jenjang usia produktif Indonesia, memang dikenal sebagai kelompok muda dengan penghasilan besar. Hanya saja penghasilan mereka itu kadang ‘lewat’ begitu saja karena gaya hidup yang begitu konsumtif. Salah satunya adalah kesenangan membeli barang branded yang sebetulnya tidak urgent untuk dimiliki.

Kondisi inilah yang akhirnya memberikan kesan kalau anak-anak muda bakal kesulitan memiliki hunian pribadi, padahal punya penghasilan di atas UMR (Upah Minimum Regional). Agar terlepas dari pendapat negatif seperti itu, penting memang bagi kalangan muda yang identik dengan gaya hidup boros mulai belajar atur gaji bulanan. Seperti apa? Berikut ulasan lengkapnya!

1.    Bikin Rencana Anggaran

Lakukan hal sederhana, yaitu mencatat seluruh pengeluaran rutin setiap bulannya. Catat semuanya seperti keperluan di luar kebutuhan pokok seperti membeli baju, makan di luar, jalan-jalan dll.

Buatlah perencanaan anggaran belanja ketika menerima gaji, lebih detailnya tulis alokasi untuk apa saja uang gajianmu. Tujuan perencanaan ini nantinya bisa membuat kamu menjadi tahu, uangmu habisnya kemana saja dan digunakan untuk apa saja.

Kamu bisa mencatat di buku catatan khusus (notebook) atau gunakan microsoft excel di ponsel atau download aplikasi keuangan. Buatlah rencana anggaran belanja yang realistis yang sesuai dengan pola hidupmu yang sesungguhnya.

2.    Lunasi Hutang

Apabila kamu memiliki utang maupun cicilan, lunasi terlebih dulu setelah menerima gaji. Jangan pernah ditunda sekalipun. Menunda hanya akan membuatmu menjadi susah di kemudian hari. Apalagi jika kamu punya pinjaman di pinjol, bisa rugi kena denda berlipat-lipat kalau tidak segera dilunasi.

Selain itu, melunasi utang dapat membantu anggaran menjadi lebih sehat untuk jangka panjang. Jadi, sebisa mungkin sebaiknya hindari berutang atau menyicil sesuatu yang tidak kamu perlukan.

Kamu boleh mencicil atau berutang, tapi lebih baik dilihat dulu sikon keuanganmu seperti apa? apa tujuan kamu berhutang? apa gunanya kamu mencicil barang itu? Apa kamu benar-benar butuh atau sekadar gengsi saja?

Berutang untuk tujuan produktif, sah-sah saja. Misalnya saja, lebih baik berutang untuk membeli sebuah rumah atau apartemen, daripada berutang untuk membeli barang-barang elektronik atau upgrade smartphone disaat HP mu masih berfungsi dengan baik.

Tak hanya itu saja, kamu juga harus menyesuaikan utang dengan penghasilan, sebaiknya jaga porsi utangmu, maksimal 30% dari pendapatan.

3.    Rekening Lebih dari Satu

Agar bisa semakin mudah mengatur uang gaji, sebaiknya kamu memiliki dua rekening bank sekaligus.

Nantinya rekening pertama dipakai untuk seluruh transaksi, seperti menerima gaji dari kantor, dan membayar seluruh tagihan. Sedangkan rekening kedua digunakan untuk menabung dan investasi.

Sebisa mungkin, sisihkan uang untuk menabung di awal-awal saat menerima gaji. Lebih tepatnya bersamaan dengan membayar utang atau cicilan.

Untuk rekening pertama, pilih bank yang sesuai dengan payrol kantormu atau bank yang populer dan digunakan banyak perusahaan. Tujuannya, agar kamu bisa dengan mudah saat melakukan akses menerima uang maupun mentransfer uang. Pastikan juga, bank ini memiliki banyak ATM maupun fasilitas transfer melalui internet banking.

Untuk rekening kedua, sebisa mungkin, kamu memilih bank yang menerapkan biaya administrasi rendah. Agar kamu tidak mudah tergiur untuk mengambil uang, buka rekening simpanan yang tidak pakai kartu ATM. Jadi dengan begini kamu bisa aman menabung.

4.    Tetapkan Skala Prioritas

Kamu perlu membuat skala prioritas pengeluaran yang telah dibuat. Cek kembali catatan harian pengeluaran yang sudah kamu buat, dari situ kamu bisa tahu apa saja biaya-biaya yang sering kamu keluarkan tapi tidak ‘penting’.

Lakukan revisi dan mulailah belajar memprioritaskan sesuatunya. Termasuk pengeluaranmu. Perhatikan pengeluaran apa saja yang bisa membuat uang gajianmu cepat habis. Dari sini, kamu bisa mulai mengurangi biaya-biaya yang bisa kamu tekan, biar gajian aman sampai akhir bulan.

Misalnya, kamu terlalu sering beli kopi susu atau ngopi seharga Rp20 ribu – Rp35 ribu setiap harinya. Bayangkan kalau ini ditotal dalam 30 hari, kamu sudah menghabiskan uang sebesar Rp600.000 – Rp1.050.000. 

5.    Belanja Efektif

Langkah kelima ini gampang-gampang susah, sebab Belanja sesuai dengan kebutuhan itu jelas bukan hal yang mudah dilakukan. Tapi kamu bisa belajar pelan-pelan untuk hal ini. Mulai dari kendalikan atau buang jauh-jauh sifat konsumtif yang tidak ada hentinya itu.

Sebaiknya jangan sering-sering cek aplikasi belanja online di e-commerce. Kurangi pelan-pelan agar kamu tidak tergoda untuk belanja hal-hal yang sebetulnya kamu tidak perlu.

Pastikan sebelum belanja, coba catat dulu apa saja yang kamu perlukan. Jadi ketika kamu belanja online atau offline, kamu coba untuk fokus membeli barang yang ada di daftar belanjamu saja.

6.    Tentukan Investasi

Apakah Anda termasuk yang berpikir kalau investasi hanya baru dilakukan ketika sudah berumah tangga atau memiliki gaji besar? Maka ini jelas salah. Karena pada dasarnya investasi haruslah dimulai sejak dini. Bahkan sekalipun Anda fresh graduate dengan gaji pas-pasan, mulailah untuk melirik beberapa aset investasi sebagai sarana atur gaji bulanan.

Tak perlu harus menggelontorkan dana ratusan juta Rupiah untuk memberi beberapa lot saham, karena investasi bisa dimulai dengan modal kecil. MIsalkan saja memiliki skema menabung saham, menabung emas atau membeli reksadana. Dengan rutin menyisihkan penghasilan sejak awal sebesar minimal 20% untuk investasi, maka Anda sudah berjuang mempunyai finansial sejahtera.

Jika kebiasaan ini dimulai saat Anda baru saja lulus kuliah misalkan berusia 23 tahun dan dilakukan secara rutin, bukan tak mungkin kalau Anda bahkan bisa mewujudkan keinginan punya tabungan dua digit, atau bahkan rumah pribadi sebelum menikah. Karena siapa bilang anak muda tak bisa punya rumah? Semua bisa terwujud lewat cara cerdas atur gaji bulanan.

7.    Bijak Self Reward

Tak akan ada yang menyalahkan jika Anda hendak melakukan self reward setelah sebulan penuh bekerja, apalagi dengan jerih payah sendiri. Bahkan bagi anak-anak muda, self reward seolah jadi tren masa kini untuk menyegarkan pikiran dan tubuh yang bekerja keras. Namun tak sedikit pula di antara kita yang terlalu berlebihan dalam self reward sehingga penghasilan ludes dipakai.

Misalkan saja Anda memilh travelling untuk healing, tapi lantaran tidak diatur terlebih dulu malah akhirnya membuat penghasilan habis begitu saja, padahal baru satu pekan sejak gajian. Kalau sudah begini, tiga pekan selanjutnya yang bakal terjadi adalah Anda berjuang bertahan hidup dengan uang seadanya yang malah bikin stres dan tubuh tidak sehat.

Tak ingin mengalami hal seperti itu, bukan? Karena itulah coba lebih bijaksana dalam self reward. Misalkan saja, Anda mengalokasikan dana sebesar 5% setiap bulannya, lalu baru melakukan self reward di akhir tahun. Dengan dana yang terkumpul sebanyak 60% dari gaji bulanan, Anda tentu sudah bisa melakukan kesenangan yang tidak membebani penghasilan.

8.    Wajib Disiplin

Dan inilah cara terakhir untuk atur gaji bulanan secara bijaksana yakni disiplin. Yap, sebagus apapun rencana dalam mengelola penghasilan, jika Anda tidak bisa disiplin dan konsisten kepada diri sendiri, maka semuanya bakal sia-sia. Misalkan saja Anda sudah menulis anggaran bulanan dengan begitu jelas pos pengeluaran dan pemasukan, tapi kalau dilanggar sedikit pengeluarannya, bakal bahaya.

Untuk itulah kunci dari seluruh pengaturna finansial adalah kepada niat sendiri dan kesanggupan untuk bersikap disiplin. Sesuatu yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan konsisten meskipun awalnya terlihat berat, justru akan membuat gaya hidup semakin lebih hemat dan sejahtera di kemudian hari. Jadi, tetaplah semangat.

Bagaimana? Sebetulnya tak terlalu sulit bukan untuk atur gaji bulanan? Agar semua cara di atas benar-benar bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, Anda memang harus punya komitmen yang tinggi. Cobalah ubah mindset bahwa jauh lebih menyenangkan bisa hidup sejahtera finansial di kemudian hari, daripada hanya sekadar foya-foya saat ini saja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *