Apa Itu Social Commerce? Strategi Meningkatkan Penjualan Berkali Lipat

Bisnis855 Dilihat

Sebagai seorang pebisnis, apakah Anda sudah memahami apa itu social commerce? Strategi satu ini cukup penting untuk Anda pahami karena diyakini mampu meningkatkan jumlah penjualan berkali lipat.

Hal ini ditunjang dengan semakin masif penggunaan media sosial di masyarakat. Bahkan saat ini seseorang lebih banyak melakukan interaksi di media sosial dibanding interaksi di dunia nyata.

Hal ini diperkuat oleh proyeksi PR Newswire bahwa nilai social commerce bisa meningkat hingga 604 US Dollar sampai tahun 2027. Sehingga sangat disayangkan jika Anda tidak memanfaatkannya untuk bisnis.

Bagi Anda yang ingin memahami lebih dalam tentang social commerce dan cara memanfaatkannya tidak perlu kebingungan. Karena kami telah menyiapkan penjelasannya sehingga pastikan Anda menyimak artikel ini hingga tuntas.

Memahami Apa Itu Social Commerce

Apa Itu Social Commerce? Strategi Meningkatkan Penjualan Berkali Lipat
Apa Itu Social Commerce? Strategi Meningkatkan Penjualan Berkali Lipat/Unsplash

Social commerce pada dasarnya merupakan sebuah usaha untuk menjual produk secara langsung menggunakan media sosial. Namun perlu diperhatikan bahwa social commerce berbeda dengan social media marketing ataupun social selling.

Strategi ini cenderung lebih mampu meningkatkan penjualan karena pembeli tidak perlu beralih aplikasi untuk melakukan pembelian. Sehingga pembeli menjadi lebih mudah dan tidak membutuhkan banyak waktu untuk berbelanja.

Berbeda dengan social selling dan social media marketing yang masih harus mengalihkan calon pembeli ke website ataupun marketplace. Sehingga potensi calon pelanggan mengurungkan niat berbelanja cukup tinggi.

Social commerce juga memiliki potensi peningkatan penjualan tinggi karena kemampuan memberi pengaruh yang cukup besar. Hal ini cukup berbeda dari e-commerce ataupun marketplace dalam membuat pengunjung berbelanja.

Keinginan calon pembeli untuk berbelanja melalui media sosial bisa tumbuh secara tiba-tiba tanpa adanya perencanaan sebelumnya. Sementara perilaku berbelanja di e-commerce atau marketplace cenderung sudah terencana.

Ketika seseorang masuk ke marketplace seperti Tokopedia ataupun Shopee, mereka cenderung sudah tahu barang yang ingin dicari. Sehingga mereka akan fokus mencari barang tersebut yang menutup kesempatan bagi produk lain.

Sementara perilaku penggunaan media sosial pada dasarnya bukan dilakukan untuk berbelanja. Media sosial masih cenderung digunakan untuk mencari inspirasi, mendapatkan informasi dan tentunya saling bersosialisasi.

Oleh karena itu semua brand memiliki kesempatan yang sama besar untuk mempengaruhi seluruh pengguna media sosial. Ketika brand Anda bisa tampil dalam layar pengguna media sosial, maka pembelian bisa terjadi.

Anda bisa berinteraksi dengan pelanggan melaui private message atau direct message dan langsung menyelesaikan proses jual-beli di sana. Selain itu, pelanggan juga bisa langsung mengunjungi fitur shop dan menyelesaikan transaksi.

Kelebihan Menggunakan Strategi Social Commerce

Kelebihan Menggunakan Strategi Social Commerce
Kelebihan Menggunakan Strategi Social Commerce/Unsplash

Setelah memahami apa itu social commerce, maka Anda perlu memahami kelebihan strategi ini. Secara umum sudah kami singgung bahwa penggunaan social commerce mampu meningkatkan penjualan karena memudahkan calon pelanggan.

Namun selain kelebihan tersebut, masih ada beberapa kelebihan lain yang menjadi alasan bagi Anda perlu menggunakannya. Berikut ini adalah beberapa kelebihan menggunakan strategi social commerce.

  • Pelanggan Banyak Menghabiskan Waktu di Media Sosial

Dibandingkan platform e-commerce ataupun marketplace, pelanggan cenderung lebih banyak menghabiskan waktu di media sosial. Sebab memang ada lebih banyak kegiatan yang bisa dilakukan di media sosial.

Seseorang yang berkunjung ke dalam e-commerce atau marketplace kecenderungan hanya ingin berbelanja. Sehingga ketika tidak ada kebutuhan belanja, maka mereka tidak akan mengunjungi platform tersebut.

Sementara itu, seseorang akan cenderung selalu membuka media sosial di setiap harinya. Karena itu bagi mereka yang memahami apa itu social commerce selalu berusaha mengoptimalkannya.

Karena dengan semakin banyak waktu yang mereka habiskan di media sosial berarti semakin besar juga kesempatan mereka melihat sebuah produk. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan kemungkinan penjualan.

  • Membuat Belanja menjadi Pengalaman Sosial

Media sosial akan selalu memiliki ciri khas yaitu interaksi antar pengguna di dalamnya. Oleh karena itu penggunaan strategi social commerce akan mengubah pengalaman belanja menjadi suatu aktivitas sosial.

Dibandingkan hanya melihat produk, mengecek harga dan menentukan pembelian, social commerce menawarkan pengalaman lebih daripada itu. Sebab seseorang bisa memberikan komentar, pendapat dan penilaian secara langsung di media sosial.

Hal ini akan memberikan pengalaman yang lebih menyenangkan bagi pelanggan di dalam proses berbelanja. Sehingga mereka akan mengulang proses tersebut untuk berbelanja kembali di masa mendatang.

  • Tingginya Keterlibatan Calon Pembeli

Anda telah memahami apa itu social commerce, yaitu sebuah usaha untuk menjual produk secara langsung di media sosial. Sehingga bisa dipahami bahwa pasti keterlibatan pembeli akan sangat besar.

Sebab berbeda dengan media seperti e-commerce atau marketplace, media sosial memang dibuat untuk saling berinteraksi. Sehingga meski terdapat fitur shop, interaksi di dalamnya tetap kuat.

baca juga, 23 Bisnis Online Terbaik Bagi Generasi Muda

Tingginya interaksi atau keterlibatan pelanggan akan memberikan kesan baik bagi mereka. Sebab mereka bisa menjadi lebih aktif di dalam proses jual-beli dibanding hanya sebagai pihak pembeli.

Hal ini juga penting bagi Anda selaku penjual karena bisa mendapatkan feedback secara langsung. Sehingga Anda bisa memahami hal yang disukai maupun tidak disukai pelanggan secara lebih cepat dan tepat.

Tips dalam Memanfaatkan Social Commerce

Tips dalam Memanfaatkan Social Commerce
Tips dalam Memanfaatkan Social Commerce/Unsplash

Selain memiliki pemahaman tentang apa itu social commerce dan kelebihannya, tentu Anda juga perlu memahami cara memanfaatkannya. Karena pada akhirnya peningkatan penjualan akan bergantung pada cara Anda memanfaatkan strategi ini.

Kami telah menyiapkan beberapa tips untuk membantu Anda dalam mengoptimalkan penggunaan strategi social commerce. Sehingga silahkan pahami tips berikut ini dengan seksama agar penjualan produk Anda mengalami peningkatan.

  • Pahami Fitur Media Sosial yang Digunakan

Untuk dapat memanfaatkan social commerce secara efektif, Anda harus memahami secara detail fitur media sosial yang digunakan. Sebab setiap media sosial memiliki fitur tersendiri yang berbeda satu dengan lainnya.

Sebagai contoh, media sosial Instagram berbeda dengan Facebook, Twitter ataupun WhatsApp. Sehingga Anda tidak bisa menyamakan proses berjualan di seluruh platform media sosial yang ada tersebut.

Meski memang ketika Anda memahami apa itu social commerce hanyalah sebuah usaha menjual produk secara langsung di media sosial. Namun cara menjualnya harus disesuaikan dengan media sosial yang Anda pilih.

Sebagai contoh dalam media sosial Instagram, maka Anda bisa fokus pada tampilan visual seperti pembuatan gambar atau video. Namun dalam media sosial twitter, lebih mendukung proses jualan dalam bentuk teks.

  • Pahami Karakteristik Pengguna Setiap Media Sosial

Meskipun sama-sama media sosial, nyatanya karakter dari pengguna setiap platform tidaklah sama. Oleh karena itu Anda perlu memahami karakteristik tersebut agar bisa memberikan respon dan tone percakapan yang tepat.

Sebab suatu isu bisa mendapatkan respon yang berbeda dari setiap media sosial. Contohnya sebuah campaign yang mendapatkan respon positif di Instagram bisa mendapat respon negatif dari pengguna Twitter.

Sehingga jika Anda tidak memahami karakteristik pengguna setiap media sosial, Anda rentan keliru dalam menyampaikan pesan. Akibatnya justru Anda akan mendapatkan respon tidak baik dari calon pelanggan.

  • Kerjasama dengan KOL atau Influencer

Melakukan kerja sama dengan KOL ataupun influencer sangatlah penting dalam melakukan penjualan di media sosial. Apalagi mengingat apa itu social commerce yang memberikan kebebasan bagi calon pelanggan dalam berinteraksi.

Sehingga Anda perlu mendapatkan dukungan dari orang-orang yang sekiranya memiliki pengaruh besar bagi calon pelanggan. Dengan begitu kemungkinan calon pelanggan untuk memilih membeli produk Anda akan semakin besar.

Bentuk kerja sama yang bisa Anda lakukan dengan KOL atau influencer adalah endorsement. Yaitu Anda meminta KOL atau influencer mempromosikan produk Anda di profil akun media sosial mereka.

Selain itu, Anda juga bisa menjadikan KOL ataupun influencer sebagai brand ambassador. Dengan menjadikan mereka sebagai brand ambassador akan membuat Anda lebih mudah mendapatkan perhatian dari follower mereka.

  • Jangan Hanya Fokus Berjualan

Anda harus ingat apa itu social commerce yaitu proses menjual produk langsung di media sosial. Sementara pada dasarnya seseorang membuka media sosial bukanlah untuk berbelanja.

Sehingga jika Anda terlalu fokus berjualan, konten Anda tidak akan disukai oleh calon pelanggan. Sebab perlu Anda pahami bahwa tidak ada orang yang suka ditawari produk secara terang-terangan.

Sehingga menjadi PR bagi Anda untuk bisa membuat pembeli tergerak tanpa terasa bahwa Anda sedang promosi. Tentunya hal ini bisa dipecahkan dengan membuat konten yang powerful.

Konten yang baik akan mampu mendorong calon pembeli tertarik pada produk Anda. Hingga pada akhirnya mereka akan berada di tahap mau melakukan pembelian produk tersebut.

  • Jangan Ragu untuk Memulai Interaksi

Memahami apa itu social commerce harus selalu terikat pada asumsi media sosial sebagai media komunikasi dua arah. Sehingga Anda jangan hanya menunggu calon pembeli yang datang dan memulai interaksi.

Namun Anda sebagai pemilik brand juga harus berani memulai interaksi dengan calon pelanggan. Interaksi sederhana seperti memberikan komentar, mengirim pesan langsung dan sebagainya akan membuka peluang terjadinya jual-beli.

Jika Anda hanya menunggu calon pelanggan datang, maka prosesnya akan sangat lama. Maka dibanding pasif dengan hanya menunggu, akan lebih baik jika Anda bergerak secara aktif dalam mencari calon pelanggan.

Tidak perlu khawatir bahwa calon pembeli akan merasa risih dengan interaksi Anda. Selama interaksi dilakukan secara natural, maka calon pelanggan akan memberikan respon yang baik.

Menggunakan Social Commerce Atau E-Commerce

Menggunakan Social Commerce Atau E-Commerce
Menggunakan Social Commerce Atau E-Commerce/Unsplash

Memahami apa itu social commerce serta kelebihannya menimbulkan pertanyaan apakah e-commerce akan ditinggalkan. Jawaban kami untuk hal tersebut adalah tidak. Sebab e-commerce tetap memiliki potensi besar di masa mendatang.

Dibanding memilih menggunakan salah satu strategi atau media, lebih baik Anda memadukan kedua hal ini untuk mendapatkan hasil optimal. Sebab social commerce dan e-commerce bisa saling melengkapi satu sama lain.

Penggunaan kedua strategi ini akan membuat Anda memiliki lebih banyak wadah untuk mendapatkan pelanggan. Sehingga kemungkinan penjualan produk yang bisa Anda dapatkan juga akan meningkat.

Meski memang hal ini akan membuat Anda perlu mengeluarkan waktu, tenaga dan kefokusan lebih. Namun hal itu sebanding jika Anda mampu memanfaatkan seluruh media tersebut dengan baik.

baca yuk, Cara Jadi Kaya dengan Berhutang Produktif Untuk Pemula

Penggunaan media sosial di masa sekarang bukan hanya menjadi tempat untuk saling berinteraksi. Lebih daripada itu, media sosial juga dapat digunakan sebagai media melakukan penjualan produk.

Hal tersebut juga disebut sebagai social commerce yang diyakini akan terus berkembang di masa mendatang. Sehingga bagi para pebisnis sangat penting untuk memahami apa itu social commerce.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *