Apa itu Passive Income, Dari Mana Sumbernya dan Kapan Mulai Membangunnya

Bisnis360 Dilihat

Setiap orang pasti memiliki mimpi untuk mencapai financial freedom. Salah satu cara yang sedang populer adalah dengan mendapatkan passive income ( pendapatan pasif ). Pertanyaanya, apa itu passuve income dan bagaimana membangunnya?

Katanya dengan memiliki passive income, kita bisa mendapatkan penghasilan tanpa bekerja, bahkan sedang tidur pun uang tetap mengalir ke rekening!

Siapa sih yang tidak tergiur?
Tapi masalahnya, apa benar passive income memang seperti yang kita bayangkan itu?

Adakah hasil yang di dapatkan tanpa usaha?

Passive Income Tidak 100% Pasif

Maksudnya adalah, pada kenyataannya untuk mendapatkan passive income kita tetap harus berusaha.

Karena passive income merupakan penghasilan yang di dapatkan dari sebuah sistem yang kita bangun, sehingga dengan sistem tersebut penghasilan pun bisa di dapatkan secara lebih fleksibel tanpa mengharuskan kita bekerja saat itu juga.

Berbeda dengan active income yang harus di dapatkan dengan bekerja secara aktif. Itu artinya, kalau kita tidak bekerja maka kita tidak akan mendapatkan penghasilan.

Contohnya seorang karyawan yang bekerja pada sebuah perusahaan, jika ia tidak bekerja maka di tidak akan mendapatkan gaji.

Lalu apakah sistem yang kita bangun untuk mendapatkan passive income tersebut bisa bekerja sendiri dan menghasilkan penghasilan untuk kita secara otomatis?

Jawabannya ya, dan tidak.
Karena memang dengan adanya sistem yang sudah cukup mapan, sangat realistis untuk kita mendapatkan income secara otomatis.

Tapi sisi lain dari sebuah sistem yang perlu di ingat adalah harus ada pengelolaan supaya sistem bisa bekerja secara jangka panjang.

Keadaan pasar, kebutuhan, trend, teknologi terus berubah, ini menuntut kita untuk tetap berpikir dan mengelolanya.

Hanya saja kadar usaha setiap orang yang mulai memiliki pasif income yang berbeda-beda. Misalnya pengusaha yang sudah bisa mempekerjakan karyawan sehingga sebagian besar pengelolaan sistem bisa di limpahkan pada karyawan, pasif incomenya akan berbeda dengan pengusaha yang masih melakukan semuanya sendiri.

Menghasilkan penghasilan dengan usaha dan berpikir sedikit masih mungkin tetapi mendapatkan penghasilan tanpa berusaha, itu yang sepertinya tidak mungkin.

Lebih jelasnya lagi, mari kita bahas sumber passive income dan kenapa untuk mendapatkan passive income kita tetap perlu berpikir dan mengelolanya sesuai kadar kemapanan sistem yang kita bangun.

Sumber-sumber Passive Income

1. Royalti

Royalti adalah pendapatan yang kita terima ketika kita membuat sebuah karya. Jadi, kita memberikan energi dan pikiran untuk membuat sebuah karya terlebih dahulu.

Kemudian jika karya itu bisa di terbitkan atau digunakan orang lain, kita akan secara otomatis menerima pembayaran atas karya-karya kita selama karya tersebut di memiliki peminat.

Jika pemasaran bertahan lama, maka itu passive income akan di dapatkan oleh para kreatornya. Karena itu artinya royalti bisa terus mengalir.

Tetapi masalahnya, seperti kondisi pasar, persaingan, budaya, teknologi, dan lain sebagainya bisa sangat berubah dan itu menyebabkan karya seseorang memiliki masa ‘expired’nya.

Sehingga seorang creator tetap merawat sistem yang telah ia bangun, yaitu lewat karyanya dan namanya agar tidak dilupakan publik.

Misalnya seorang penulis yang di bayar atas bukunya yang berhasil di terbitkan. Biasanya penulis menerima royalti dari banyaknya penjualan buku.

Sedangkan estimasi pembayarannya tergantung perusahaan penerbitan yang menerbitkan karyanya. Ada yang pembayaran royaltnya setiap 3 bulan, 6 bulan bahkan setahun!

Contoh lainnya adalah royalti dari lagu-lagu yang di ciptakan, atau kontributor foto dan sebenarnya masih banyak lagi.

Dari sini mulai terlihat kan, kalau passive income juga butuh usaha?

2. Bunga

Bunga bisa di golongkan dalam passive income, karena kita mendapatkan penghasilan dari pertambahan nilai uang yang di simpan. Walaupun besarannya tergantung program keuangan apa yang Anda ikuti.

Ada bunga yang kecil sekali, seperti bunga tabungan, ada yang lebih besar dari bunga tabungan seperti deposito atau yang mulai lebih besar lagi seperti reksadana saham.

Tentunya, besaran bunga yang diterima tergantung juga pada resiko. Semakin besar resiko yang di ambil, biasanya semakin besar pula bunga yang bisa di dapatkan.

3. Rental/ sewa

Anda juga mendapatkan passive income yang berasal dari barang/properti yang Anda beli sebagai investasi, misalnya Anda menyewakan rumah, kendaraan, tanah untuk lapak usaha dan masih banyak lagi.

Pendapatan yang di dapatkan dari penyewaan properti tersebut bisa Anda dapatkan tiap hari, tiap minggu, tiap bulan atau tiap tahun, tanpa harus bekerja ke kantor setiap hari.

Tetapi tentu saja untuk mendapatkan passive income seperti itu, kita harus terlebih dahulu mengumpulkan penghasilan untuk membeli properti tersebut yang umumnya berasal dari active income kita.

Selain itu, kita juga harus melakukan maintanance untuk menjaga nilai aset-aset kita tersebut. Misalnya jika kita memiliki rumah yang di sewakan, maka kita perlu biaya merenovasi seperti mengecat ulang rumah, membetulkan bagian rumah yang kurang layak dan lain sebagainya.

Begitu juga dengan kendaraan, kita perlu mengeluarkan biaya service rutin onderdil dan oli, dan hampir bisa di prediksi bahwa aset lain yang sifatnya di sewakan, perlu biaya dan bahkan energi kita untuk merawatnya (jika kita belum memiliki karyawan untuk bantu mengurusnya).

4. Afiliasi

JIka Anda punya keinginan untuk menjadi youtuber atau pekerjaan sejenisnya, itu memungkinkan Anda untuk mendapatkan passive income dari toko atau perusahaan yang ingin barangnya di endorse dengan cara afiliasi.

Anda bisa menjalin kemitraan atau kontrak dengan pihak toko atau perusahaan untuk memberikan barang/produk persahaan atau bagi hasil dalam promosi produk yang Anda endorse.

Dengan begitu Anda bisa mendapatkan income baik berupa produk yang berguna untuk hidup/bisnis Anda lainnya ataupun komisi.

Tetapi lagi-lagi, agar kerjasama terjalin terus menerus Anda perlu memiliki prestasi atau skill pemasaran sebagai youtuber yang baik agar passive income dari afiliasi toko dan perusahaan tetap lancar.

5. Deviden

Passive income juga bisa di dapatkan dari deviden atau komisi atas kepemilikan kita dalam suatu saham perusahaan.

Passive-income-dari-deviden

Biasanya perusahaan memberikan hasil keuntungan sesuai dengan besaran saham yang Anda beli setiap tahunnya.

Jika Anda berminat melakukan pembelian saham untuk bisa membuat sistem pasif income Anda sendiri, Anda bisa membeli saham dengan mengunjungi perusahaan sekuritas dan membuka rekening. Bahkan saat ini, Anda bisa membeli saham secara online.

Tentu saja, untuk bisa mendapatkan bagi hasil saham yang menguntungkan Anda tidak bisa asal membeli saham, lalu menunggu hasil.

Karena tidak sedikit juga yang malah rugi besar-besaran karena kurang mengerti dalam investasi saham.

Sebelum Anda memutuskan untuk membeli saham, lebih baik Anda mempelajari tentang seluk beluk saham itu sendiri, resikonya, saham mana yang baiknya Anda beli, kapan saat yang tepat untuk membeli dan menjual saham dan lain sebagainya.

Ini sama hal seperti mengelola sistem passive income Anda yang lain, dalam hal ini Anda harus selalu belajar untuk berinventasi saham secara benar untuk menghindari kerugian.

6. Advertising

Sumber passive income yang lainnya adalah advertising. Biasanya seorang blogger atau vlogger bisa mendapatkan pasif income dari kolom-kolom iklan atau space iklan yang di pakai oleh sebuah brand.

Untuk mendapatkan kolom iklan tersebut, seorang blogger harus memastikan bahwa traffic visitor blognya cukup besar perhari/ perminggu/ perbulannya sehingga bisa memanfaatkan blog untuk media periklanan. Begitu juga aturan yang di pasang oleh youtube.

Dari situlah passive income bisa di dapatkan, bahkan jika Anda sedang tertidur, Anda tetap bisa menghasilkan uang!

Tapi jangan lupakan tentang proses pengelolaan sistemnya ya.

Karena sudah tentu jika kontennya tidak update dan menarik, maka visitor lambat laun akan berkurang, begitu pula kolom periklanannya. Jadi inilah bentuk pengelolaan sistem passive income yang di hasilkan dari advertising.

Kapan Waktu yang Tepat Untuk Membangun Passive Income

1. Tidak Perlu Menunggu Kaya

Ada kisah unik yang mungkin bisa menginpirasi kita, yakni datang dari seorang anak sekolah di amerika yang berhasil menerima royalti kurang lebih 2000 dollar perbulannya karena foto yang ia ambil selama perjalanan pulang pergi dari rumah ke sekolah dan sebaliknya menggunakan kamera pocket.

Setelah sampai rumah, foto-foto yang ia ambil di masukan dalam situs fotografi yang akhirnya diminati oleh banyak orang dan dia menjadi kontributor foto dengan royalti 2000 dollar perbulan.

Hal ini membuktikan bahwa, tanpa modal materi yang besar ternyata kita bisa mulai membangun passive income kita sendiri.

Hanya saja perlu sabar menemukan cara yang tepat sesuai dengan minat dan kemampuan kita masing-masing.

2. Sudah Punya Active Income

Kondisi lainnya, mulai pikirkan passive income jika Anda sudah memiliki aktif income. Karena untuk membangun sebuah sistem, apakah itu aset atau employee Anda perlu modal.

Modal itu bisa di dapatkan dengan mengumpulkan penghasilan dari income sebanyak-banyaknya!

Baca juga :

Anda bisa fokus dalam membuat active income Anda semakin besar terlebih dahulu, baru setelah itu bisa membeli aset atau membuka usaha dengan mempekerjakan employee sebagai sistem yang dibuat untuk mendapatkan pasif income.

3. Saat Sudah Memahami Tujuan-tujuan Keuangan Anda Sendiri

Sebaiknya sebelum Anda memikirkan tentang pasif income, Anda cari tahu terlebih dahulu tentang tujuan-tujuan keuangan Anda sendiri.

Hal ini supaya proses pengumpulan dana atau pembangunan sistem untuk menghasilkan pasif income lebih konsisten dilakukan dan Anda bisa menilai progress atau evaluasi.

Karena membangun pasif income bukan perkara yang mudah. DIbutuhkan ketahanan untuk belajar tentang sistem yang akan di bangun, kontrol diri terhadap pengeluaran pribadi maupun mentalitas untuk mengambil resiko.

Tanpa adanya tujuan yang jelas, kemungkinan kita akan mudah menyerah dan kehilangan fokus saat menghadapi tantangan dalam membangun sistem pasif income.

Penutup

Pada dasarnya, jika kita ingin mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan kita bahkan meraih kebebasan finansial maka kita perlu berusaha dengan maksimal.

Hal ini termasuk pemasukan yang sifatnya passive income. Semakin mapan sistem yang kita bangun maka passive income juga akan bisa kita peroleh dengan lebih mudah. Tapi sebelum menjadi mudah, maka perlu kerja cerdas dan kerja keras dulu bukan?

Bagaimana persiapan Anda dalam membangun passive income? Semoga kita bisa lebih realistis dalam mendambakan passive income, begitupula dalam merencanakannya.