Apa itu E-Money? Jenis, Manfaat, Pengertian dan Perkembangannya

Keuangan516 Dilihat

Zaman yang terus berkembang, teknologi yang makin canggih membuat transaksi sehari-hari bertemu dengan alat pembayaran yang beragam. Salah satunya adalah e-money yang kini begitu digandrungi. Lantas, apa itu e-money?

Secara mudahnya, e-money adalah istilah asing untuk uang elektronik. Disebut sebagai uang elektronik karena nilai uang disimpan dalam media elektronik tertentu. Sehingga akhirnya uang elektronik ini bisa menjadi alat pembayaran elektronik atau digital, sekaligus sistem dan produk keuangan itu sendiri.

Dalam e-money, nilai uang tersimpan di sebuah media server atau kartu chip yang akhirnya dapat digunakan saat melakukan transaksi, hingga transaksi. Hal inilah yang membuat e-money dapat diakses oleh si pemilik secara online.

Lantas, bagaimana e-money ini bisa bekerja?

Anda sebagai pengguna harus menyetorkan sejumlah saldo atau nilai uang ke penerbit uang elektronik lewat metode pembayaran tertentu.

Nantinya nilai uang itu bakal diproses ke media elektronik dalam satuan uang. Jika uang elektronik sudah memiliki saldo, Anda bisa melakukan berbagai transaksi sesuka hati dan otomatis langsung mengurangi saldo dalam uang elektronik tersebut.

Baca juga: Lebih Jauh Mengenal Apa itu Decentralized Finance (DeFi) Bagi Pemula

Sejarah e-Money

contoh e-money terbitan Mandiri dan BNI
© eannovate

Dalam kehidupan sehari-hari,uang elektronik memiliki cukup banyak istilah lain seperti electronic cash, digital money, digital cash, electronic currency hingga digital currency. Nah, jika sebelumnya sudah cukup tahu apa itu e-money, maka hal berikutnya adalah dengan memahami sejarah uang elektronik ini.

Dari berbagai sumber disebutkan kalau perkembangan e-money dimulai di tahun 1960. Saat itu IBM (International Business Machines) yang merupakan perusahaan produksi dan penjualan hardwaresoftware Amerika Serikat, menjalin kerjasama dengan maskapai American Airlines. IBM dan American Airlines kala itu mengembangkan sistem SABRE (Semi Automatic Business).

Lewat SABRE, kantor American Airlines bisa terhubung dengan pihak bandara lewat jaringan telepon. Kondisi ini memungkinkan American Airlines mengontrol jadwal penerbangan sekaligus mengecek ketersediaan kursi.

Dimana jika ada pembelian kursi oleh penumpang, pihak American Airlines tinggal memasukkan digital order dan dibayar secara kredit oleh.

Satu dekade kemudian, cikal bakal sistem e-money mulai tumbuh saat bank-bank di kawasan Amerika dan Eropa menggunakan mainframe agar bisa mengecek transaksi yang terjadi cabang atau dengan bank lain.

Seluruh peristiwa ini rupanya membuat David Chaum mengenalkan inovasi digital money dalam penelitiannya di tahun 1983.

Tak berhenti di situ, Chaum mendirikan Digicash, perusahaan uang digital di Amsterdam, ibukota Belanda. Lalu kemudian di tahun 1997, Coca Cola mengenalkan mesin penjual otomatis dengan sistem pembayaran seluler yang turut memberikan sumbangsih perkembangan uang digital. Namun kehadiran PayPal yang melayani transaksi uang elektronik makin mempopulerkan uang elektronik.

Jika dalam pengertian apa itu digital money hanyalah mengenai nilai uang yang tersimpan di media elektronik, kecanggihan teknologi mengenalkan kita pada mata uang digital alias cryptocurrency (mata uang kripto) bernama Bitcoin (BTC) di tahun 2008. Berbeda dengan uang elektronikyang cuma berupa media dan masih membutuhkan mata uang konvensional, tidak dengan Bitcoin.

Sebagai aset kripto, Bitcoin bahkan memiliki nilai tukarnya sendiri. Tak main-main, hingga Selasa (16/3) dini hari, nilai tukar BTC sampai menembus Rp783,6 jutaan, menjadikannya sebagai aset kripto paling kuat sepanjang sejarah.

Jenis-Jenis e-Money yang Wajib Diketahui

e-money terbitan bank Mandiri edisi Asian Games 2018
© Liputan6

Jika melihat apa itu e-money, apakah bisa disimpulkan bahwa semua media elektronik bernilai uang bisa disebut demikian? Tampaknya tidak selalu karena ada beberapa kriteria dan ciri khusus sampai akhirnya disebut e-money. Seperti apa? Berikut beberapa di antaranya:

  • Nilai uang yang diberikan pemegang ke penerbit e-money sepenuhnya dikelola penerbit bukan sebagai simpanan. Sehingga nilai uang alias saldo e-money sesuai dengan yang diberikan pemegang
  • Seluruh nilai dalam digital money diproses secara elektronik memakai media server dan chip dan ada dalam otoritas pemegang
  • Ketika transaksi terjadi, nilai uang pemilik e-money bisa bertambah atau berkurang secara otomatis. Sementara seluruh trnasaksinya tercatat dalam stored value (instrumen uang elektronik)
  • Nilai uang dapat dipindahkan baik lewat proses elektronik saat transaksi menggunakan alat pembayaran uang elektronik ke merchant terminals, atau secara offline lewat proses konfirmasi di tingkat merchant saja

Dari kriteria dan ciri khas tersebut, ternyata uang digital dibedakan jadi dua jenis yakni:

1. Perangkat Lunak Berbayar (Prepaid Software)

E-money berjenis prepaid software ini merupakan uang elektronik yang seluruh dana atau nilai uangnya tersimpan di harddisk, atau sebuah server komputer. Tak heran kalau e-money jenis prepaid software lebih sering disebut digital cash alias uang digital. Lantas bagaimana nilai uang bisa dialihkan?

Menggunakan perantara jaringan internet. Karena itulah jenis e-money untuk prepaid software sering disebut e-wallet. Contohnya seperti OVO, Gopay, LinkAja dan lain-lain.

2. Kartu Prabayar (Prepaid Card)

Nah untuk e-money jenis kedua adalah prepaid card yang tentu bisa Anda tebak bahwa ini berbentuk kartu. Tentunya bukan kartu biasa karena dilengkapi sebuah chip yang memang sengaja ditanamkan oleh penerbit.

Dalam menggunakan e-money jenis kartu ini, seluruh transaksi bisa dijalankan seperti saat menggunakan kartu debit atau kartu kredit.

Lewat prepaid card ini pula, Anda bisa melakukan top up nilai alias nilai uang e-money dengan mudah. Tak heran kalau akhirnya prepaid card lebih sering disebut dengan electronic purchase.

Dibandingkan jenis pertama, e-money prepaid card lebih banyak dipakai di Indonesia. Apalagi bank-bank konvensional dan lembaga tinggi lain menerbitkan kartu e-money seperti:

Baca juga: Cara Mendidik Anak Supaya Bijak Mengelola Keuangan di Masa Depan

  • Bank Mandiri: IndomaretCard, Gaz Card, e-Toll
  • Bank BNI: Java Jazz Card, Kartuku
  • Bank BRI: BRIZZI
  • Bank BCA: Flazz
  • Bank Mega: MegaCash, Studio Pass Card, Smart Card
  • Bank BPD DKI Jakarta: JakCard
  • PT Finnet Indonesia: FinChannel dan BBM Money (kolaborasi produsen BlackBerrt dan bank Permata)
  • PT Telkomsel: T-Cash (LinkAja)
  • PT Indosat: Dompetku
  • PT XL Axiata: XL Tunai
  • PT Telekomunikasi Indonesia Tbk: Flexy Card, i-VasCard
  • PT SkyeSb Indonesia: SkyeCard

Manfaat Melakukan Transaksi dengan Uang Elektronik

penggunaan e-Toll terbitan Mandiri
© gardaoto

Sudah tahu apa itu e-money, seperti apa sejarahnya hingga jenis-jenisnya di Indonesia, tak ada salahnya untuk mengetahui manfaatnya. Dengan begitu Anda tentu bakal makin nyaman menggunakannya:

1. Anti Repot Uang Tunai

Manfaat pertama dari penggunaan uang elektronik adalah Anda tak perlu repot lagi membawa uang tunai.

Begitupun ketika tak menemukan mesin ATM untu menarik yang dari saldo rekening, karena digital money ini bisa bertindak sebagai alat pembayaran. Karena tak bawa uang tunai, Anda tentu tak perlu cemas terhadap aksi kriminal hingga keribetan membawa uang kembalian.

2. Transaksi Lebih Akurat

Termasuk yang bingung mencatat pengeluaran dan pemasukan, uang elektronik bisa mempermudah itu semua. Seperti yang dijelaskan dalam apa itu e-money, uang elektronik ini diproses oleh komputer dan realtime.

Sehingga saat Anda membayar sesuatu dengan e-money, maka detik itu juga transaksi bakal tercatat di penerbit e-money sehingga Anda memperoleh laporan akurat.

3. Transaksi Makin Cepat

Membawa uang tunai dalam jumlah besar dan harus melakukan pembayaran kadang bikin ribet. Apalagi kalau uang tunai yang dipakai terdiri banyak pecahan, tentu bisa dibayangkan saat hendak masuk tol kan?

Bisa saja bikin terlambat. Namun dengan uang elektronik, Anda tinggal lakukan tap pada mesin khusus e-money yang sudah disediakan di banyak gerai ritel.

4. Mudah Dipakai Siapapun

Dan inilah manfaat terakhir dari uang elektronik yaitu mudah dipakai siapapun. Berbeda dengan kartu kredit atau kartu debit yang mengharuskan memiliki PIN untuk verifikasi transaksi, kartu digital money biasanya cuma butuh 1-2 kali tap aja di mesin dan kemudian transaksi langsung diproses. Namun tentunya Anda harus menggunakan dengan bijaksana supaya tidak boros.

Perkembangan Uang Elektronik di Indonesia

e-money Mandiri edisi khusus Star Wars

Menurut Bank Indonesia (BI), uang digital dibedakan lagi sesuai batas nilainya yakni registered dan unregistered. Seperti namanya, e-money registered mewajibkan data identitas di pemegang dengan batas nilai uang yang tersimpan adalah Rp5 juta. Sementara e-money unregistered tak butuh identitas pemilik tapi nilai maksimal uang yang disimpan hanya Rp1 juta.

Baca juga: Tips Menabung Untuk Gaya Hidup Cashless Tanpa Tersiksa

Di Indonesia sendiri, penggunaan e-money terus berkembang dari tahun ke tahun. Tak hanya para peritel yang menggunakannya, banyak fasilitas umum yang sudah menerima e-money sebagai alat pembayaran seperti TransJakarta, Commuter Line, biaya parkir hingga tarif tol.

Pada tahun 2013 saja, transaksi e-money menembus Rp6,7 miliar per hari, atau Rp2 triliun per hari dari total transaksi di Indonesia mencapai Rp260 triliun!

Bahkan selama pandemi Covid-19 yang membuat pemerintah melakukan kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), transaksi e-money tercatat meningkat.

Dilansir Bareksa, BI menyebutkan kalau nominal transaksi e-money sudah mencapai Rp17,2 triliun per Agustus 2020. Jumlah yang sangat luar biasa dalam kurun waktu tujuh tahun saja, bukan?

Nah bagaimana? Setelah memahami apa itu e-money dan seluk beluk di dalamnya, tentu Anda bisa menyimpulkan bahwa pengunaan uang elektronik ini sangat bermanfaat, bukan? Ingat, lakukan transaksi e-money secara bijaksana dan disiplin supaya tidak boros dan malah buang-buang tabungan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *